"Lo gapapa kita gak main bareng lagi?" Duduk saling berhadapan, Dongping tiba-tiba bertanya setelah pramusaji selesai mencatat pesanan mereka dan pergi.
"Yaaaa abis mau gimana?" sahut Yilyu yang masih membolak-balik buku menu di hadapannya.
Dongping menggumam pelan. "Beneran?"
"Iya tenang aja, gue gapapa." Yilyu kembali meyakinkan Dongping---dan dirinya sendiri---saat dilihatnya Dongping menatapnya dalam-dalam.
Mendengar jawaban tersebut, Dongping lantas menelungkupkan kepalanya di atas meja. "Tapi gue yang apa-apa tau!" desahnya frustasi.
"Oi, oi, kalem," sergah Yilyu, sedikit panik. "Abis juara kok malah mewek?"
"Gara-gara lo!" teriak Dongping, mengucek matanya.
Yilyu mencondongkan tubuhnya ke depan, menepuk-nepuk kepala Dongping.
"Kita bisa ngelewatin ini kok, tenang. Everything will be alright, ok???" hibur Yilyu, mencoba menenangkan. "Udah ih malu tau diliatin orang," godanya dengan tawa.
Dongping mendengus.
"Haaahh kenapa sih lo pasrah-pasrah aja, perjuangin gue kek! Lima tahun kita apa artinyaaa??!!"