bab 14

3.9K 109 0
                                    


Call me IR not author😉

Happy Reading❗
-
-
-
.
.

Malam ini adalah malam pertemuan keluarga Arsares dan Adiba dikediaman Adiba tentunya.

Mereka akan membahas soal perjodohan yang sudah disetujui oleh keduanya secara resmi dan menentukan tanggal pernikahannya.
Keknya yang ngebet emak bapaknya dehh wkwkwk.

Sekarang ini Uma Aisya sedang sibuk menata kue kue yang dibuatnya tadi siang dia sedang memasukkan kue tersebut kedalam toples cantiknya.
Dan juga Uma sudah masak lumayan banyak yang dibantu oleh BI sumi untuk sekalian makan malam nanti.

"Assalamualaikum uma" salam seseorang dari depan.

"Walaikumsalam Uma didapur kak" jawabnya.

Orang yang tak lain adalah Adiba tak lupa berserta Akil juga menghampiri sang Uma yang masih sibuk berada di dapur.

"Uma bikin kue banyak banget" tanya Akil setelah menyalami tangan sang Uma.

"Iya kan nanti malem calon besan Uma mau kesini" jawabnya yang masih sibuk dengan urusannya.

"Hah"

"Itu loh dek keluarganya ares nanti bakal kesini" beritahu Uma.

Akil hanya menganggukkan kepalanya saja sedangkan Diba hanya diam tak menimpal.

"Yaudah Diba kekamar mau bersih-bersih" pamitnya berjalan keatas menuju kamarnya.

"Dandan yang cantik ya kak" teriak Uma.

"Emang kak Diba udah Nerima Uma" tanya Akil sambil mencomot satu kue itu kedalam mulutnya.

"Insya Allah kakak kamu Nerima" jawabnya.

Akil mengangguk "yaudah adek juga mau kekamar"

"Iya gih sana kamu mandi kalo udah adzan langsung sholat Maghrib" ingatnya.

"Oke Uma bayyy" ujarnya mengacungkan jari jempolnya setelah itu berlalu kekamarnya yang berada diatas bersebelahan dengan kamar Adiba.

~~~~~~~~

Tepat setelah isya keluarga Ares datang dan disambut bahagia oleh Uma Aisya serta Abi Fauzi. Sedangkan Adiba ia masih didalam kamar diperbolehkan keluar ketika Uma datang kekamarnya.

"Gimana kabar kamu gan" tanya Abi berjabat tangan dengan Regan(papa Ares).

"Alhamdulillah Yaa seperti yang kamu liat. Saya baik"

Sedangkan Uma Aisya sudah memeluk bunda Ares "kamu juga baik kan Len" tanyanya tersenyum hangat.

Ellen membalas pelukan Aisya tersenyum "Alhamdulillah aku baik Syah"

Mereka melepaskan pelukannya sedangkan Ares hanya diam.

"Ares Salim nak" suruh bunda Ellen.

Setelah Ares menyalami tangan Aisya dan Fauzi mereka langsung dipersilahkan masuk duduk diruang keluarga yang sudah ada Akil disana.

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang