Pagi hari menyinari kota jakarta di hari minggu pagi yg cerah ini, seorang gadis tomboy di kamarnya yg tengah enak-enakan tidur, mendapat gangguan dari sang kk yg tidak ada akhlak
"BANGUN TOLOL, udah siang masih aja molor, pacar lo dateng tuh" ucap seorang laki-laki itu, yap benar, itu adalah arkan kk dari lia
"Ughhh, apaan sih njir ganggu aja, masih pagi juga udh ganggu orng tidur aja" ucap lia kesal karena tidurnya diganggu sang kk
"Masih pagi lo blng, udh jam 9 cok, pcr lo nungguin tuh dibawah" ucap sang kk yg sepertinya kesal dgn adiknya karena susah dibagunkan
"HAH! pacar gw dateng, anjir lah" lia pun segera bangun karna mendengar jika pacarnya datang, ia pun segera melirik jam dinding untuk memastikan jam brp sekarang
"Iye dek, ayang lo dateng ke rumah, katanya ada janji sama lo" ucap arkan sembari keluar dari kamar sang adik
Sesudah arkan keluar dari kamar lia, lia pun langsung buru-buru mandi dan bersiap untuk menemui sang pacar.
Tap, tap, tap. Suara langkah kaki seorang prempuan yg turun dari tangga, benar saja itu adalah lia.
"Pagi mahh, pagi pacar" ucapnya langsung duduk di samping sang pacar
"Pagi syng, klo gak ada devan pasti masih molor kan? Giliran devan kesini langsung aja bangun" ucap sang ibu dari lia
"Hehehehe, lgian kan hari minggu juga jdi banyakin tidur" ucap lia cengegesan seperti tidak ada salah apa-apa
"Tante, devan izin ajak lia jalan ya, mumpung hati minggu" ucap devan memohon kpd Ibu lia, agar diizinkan jalan dgn lia, yap benar pacar lia adalah devan.
"Iya nak, jagain lia ya" ucap Ibu lia sambil tersenyum ke devan
"Yaudah kita berangkat ya mah" ucap lia sambil menyalimi tangan ibunya dan dilanjutkan dgn devan
"Hati-hati klo naik motor, jangan ngebut-ngebut" teriak Ibu lia kpd lia dan devan
"Siap boss" ucap devan dan lia secara bersama
Setelah kluar dari rmh lia, mreka memutuskan untuk healing dgn pergi ke pantai.
Sesampainya dipantai mreka berdua hanya berfoto-foto dan dilanjutkan bakar-bakar di pinggir pantai, devan bertugas membakar ikan dan lia hanya sibuk dgn ponselnya.
"Lia sayangg, ikannya udah mateng nihh, mau gak? " tanya devan kpd sang pacar
"Mau lah, tapi devan gak bakar udang sma kepiting kan? " jawab lia dan untuk memastikan bahwa tidak ada kepiting dan udang, dikarenakan lia sngt alergi terhadap udang dan kepiting
"Ktanya kan kmu gak doyan udang sma kepiting, ya aku gak bakar lah" devan pun seperti cemberut karna perilaku lia
"Iya iya, gausah cemberut gitu lah, ntar ganteng nya ilang lohhh" omel lia yg melihat tingkat devan, begitu lucunya devan saat cemberut, membuat lia gemas melihat nya
"Hmm" devan hanya berdehem
Dibalik sifat keduanya yg kyk kulkas, mreka akan menjadi penyayang dan perhatian kepada orng yg mreka syng, hanya orng tertentu yg bisa merasakan kasih sayang dan perhatian dari mreka, walau di luar sepertinya dingin tapi disaat mreka sudah akrab dan saling kenal, mreka akan menunjukkan sifat aslinya.
Kurang lebih segitu dulu ya, jangan lupa vote biar author makin semangat buat bikin cerita, byee All😄👋🏻

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗘𝘃𝗮𝗻𝗲𝘀𝗰𝗲𝗻𝘁
Ficção AdolescenteMENCERITAKAN KISAH CINTA DAN PERJALANAN HIDUP SEORANG GADIS BERNAMA ATALIA, DENGAN LIKA LIKU KEHIDUPAN YG SEPERTI ITU SAJA UNTUK LEBIH LANJUT DIBACA AJA YA, JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK😄👌