Chapter 16

110 5 0
                                    

Setelah gue diperbolehkan Dokter buat naik kursi roda, akhirnya gue jenguk Reno.

"kok ke ruangan ini?"

"Reno ada disini"

Ternyata Reno ada di ruangan ICU.

"Kak, apa Reno separah ini?" gue sambil natap Reno dari kaca ruangan ICU.

"kalau aja Reno gak nyelamatin aku waktu itu, pasti dia gak akan kaya gini"

"sayang.. dia pasti sayang banget sama kamu, makanya dia nyelamatin kamu"

"tapi siapa pelakunya? Apa motifnya?"

"aku dan Haikal lagi berusaha buat cari tau, kamu tenang aja ya"

"aku gak terima kalau pelakunya gak ditangkap! Aku gak tega liat Reno terbaring gak sadarkan diri di ICU dan pake alat sebanyak itu!"

Gue nangis lagi. Gak tau kenapa gue baru sadar, ternyata Reno itu salah satu orang penting di hidup gue.

"nanti kita jenguk Reno lagi ya, sekarang kita balik ke ruangan kamu"

"Ren, maafin gue. Dulu gue sempet benci karena lo muncul lagi di hidup gue setelah sekian lama lo hilang gak ada kabar. Gue juga benci karena lo masih maksain perasaan lo waktu itu. Tapi akhirnya lo berusaha buat ikhlasin gue. Dan sekarang gue sadar. Lo itu salah satu orang penting di hidup gue setelah Kak Jafran dan Kak Joni. Lo selalu jagain gue. Lo selalu bantuin gue. Walaupun gue tau pasti itu berat buat lo. Karena lo harus ikhlasin gue buat Kak Jafran. Gue mohon.. lo harus bangun" batin gue.

*jujur, author nangis nulis part ini, dipikiran author kebayang secara nyata kejadiannya.

-------

"Kak, ada yang mau aku ceritain"

"apa sayang?"

"aku siap kalau kamu marah atau kecewa, tapi aku rasa ini udah waktunya aku cerita"

Dia mendekat dan duduk di samping gue.

"sebenernya aku kenal sama Reno. Dia bukan orang asing buat aku. Kita pernah punya masalalu. Dulu Reno itu laki-laki baik yang aku percaya setelah Kak Joni. Di kampus, dia selalu jagain aku. Kita deket banget. Aku sayang sama Reno. Tapi rasa sayang aku ke dia itu sama kaya ke Kak Joni. Aku anggap dia itu sahabat sekaligus sosok Kakak. Padahal kita seumuran. Sampe pada akhirnya tiba-tiba Reno ngajakin aku nikah. Waktu itu kita masih kuliah, tingkat dua. Dan aku belum kepikiran untuk nikah. Apalagi sama Reno. Setelah itu dia menghilang. Gak ada kabar. Aku cari ke rumah nya udah kosong. Dulu aku belum tau kalau Reno itu anak dari pemilik Lee Group. Ternyata dia nikah sama pilihan orang tua nya. Aku berasa bersalah banget sama Reno. Mungkin karena aku tolak dia, akhirnya dia terpaksa harus menerima perjodohan itu. Yang bahkan sampe saat ini, dia gak bahagia sama kehidupan pernikahannya. Itu juga karena aku. Reno masih simpen rasa itu. Walaupun dia bilang, kalau dia udah ikhlasin aku sama kamu"

Belum ada respon apapun dari Kak Jafran. Dia cuma meluk gue dari samping.

"Kak, kamu marah?"

"justru aku berterimakasih karena kamu udah jujur ceritain semuanya"

"maaf kalau selama ini aku rahasiain, aku cuma takut semuanya hancur, hubungan kita, hubungan perusahaan kamu dan Reno"

"kamu gak usah minta maaf.. gimanapun juga Reno punya kenangan tersendiri di hidup kamu, bahkan sampe saat inipun dia berhasil jagain kamu"

"makasih, Kak, udah ngertiin aku"

"iya, sekarang kita berdoa buat kesembuhannya Reno supaya dia bisa bareng sama kita lagi"

-------

Setelah lima hari di Rumah Sakit. Akhirnya gue diperbolehkan pulang ke rumah. Tapi sampai saat ini, Reno belum sadar juga. Padahal setiap hari gue jenguk Reno di ICU.

Sebelum pulang, gue jenguk Reno lagi.

"maaf, Bu, untuk jenguk pasien nya bisa bergantian"

"di dalem ada yang jenguk, Sus?"

"iya, keluarga pasien"

"terima kasih, Sus"

Gue, Kak Jafran, Haikal, dan Kak Joni menunggu di ruang tunggu.

Limabelas menit kita menunggu, akhirnya mereka keluar. Ada dua perempuan dan satu laki-laki paruh baya. Ternyata itu adalah Ayah Reno, Istri Reno, dan Kakak Reno.

"selamat siang"

"selamat siang, apa kalian mau jenguk anak saya?"

"iya Pak, perkenalkan saya Jafran, teman Reno sekaligus partner bisnisnya"

"ah iya... Laksana Group?"

"iya, anda Pak Lee?"

"iya, terima kasih udah mau bekerjasama dengan Reno dan terima kasih udah mau jadi temannya Reno"

"saya sangat senang mengenal Reno, Pak, tapi istri saya Nayra yang lebih lama mengenal Reno, mereka dulu teman kuliah"

"oh begitu? Terima kasih ya Nayra selalu ingat Reno"

"saya yang harusnya berterimakasih, karena Reno menolong saya"

"tidak, kamu jangan menyalahkan diri sendiri, ini semua karena masalalu saya yang sangat buruk saat memimpin Lee Group, pelakunya memang menargetkan anak saya"

"jadi Pak Lee sudah tau pelakunya?"

"saya belum tau, tapi dilihat dari cctv kantor saya, kalau mobil itu adalah mobil yang sama sudah mengintai Reno"

"saya dan Sekretaris saya pun sedang berusaha mencari keberadaan pelaku itu, Pak Lee tenang saja, nanti saya kabari lagi"

"baiklah terima kasih, Jafran, kalau begitu saya pamit dulu"

Pak Lee dan Kakaknya Reno kemudian pergi. Tapi Istrinya Reno tiba-tiba manggil gue. "Nayra, bisa kita bicara sebentar?"

"boleh"

Gue dan Istrinya Reno duduk agak jauh dari kursi yang diduduki Kak Jafran dan yang lainnya.

"Nayra, sebelumnya minta maaf ya ganggu waktu kamu"

"gapapa, justru aku mau bilang, kamu yang kuat ya, Reno pasti siuman"

"makasih.. Nayra, sebenernya aku tau kamu"

"aku?"

"iya, aku tau kamu dari Reno"

"apa Reno sempet nyakitin perasaan kamu karena aku?"

"aku gak masalah soal itu, aku sadar kok pernikahan kami atas dasar perjodohan, dan sampai saat ini Reno masih belum bisa nerima aku"

"maaf, mungkin itu karena aku"

"wajar kok, Reno itu sangat mencintai kamu, pas dia ceritain soal kamu, dia penuh semangat, termasuk soal kepindahan kami ke Indonesia, selama ini aku gak khawatir soal perasaan Reno ke kamu, karena aku tau kamu orang baik, dan kamu sudah menikah"

Gue meluk dia. Gak lama kemudian dia nangis. Aku tau pasti berat banget ada di posisi dia. Mencintai seseorang yang bahkan orang itu mencintai orang lain.

"Reno itu cuma butuh waktu.. aku yakin kalian bisa bahagia, Reno juga udah ikhlasin aku dengan pilihan aku, dia itu baik, bahkan dia selalu ngerasa bersalah setiap kali dia mikirin pernikahannya, karena dia belum bisa bahagiain kamu"

"makasih Nayra.. udah bikin perasaan aku lebih baik sekarang"

"kamu tenang aja, pas nanti dia siuman, aku yakin itu kesempatan kamu buat dapetin hatinya Reno"

"sekali lagi makasih.."

Setelah pembicaraan yang cukup panjang. Istrinya Reno pulang. Sekarang giliran gue dan yang lainnya jenguk Reno.

-------

TO MY CEO 2 | JAEHYUN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang