alow..
kali ini lg bkin ff kyumin couple ni.. hope u like this guys..
hepi reading...
Sungmin’s pov
“couple t-shirt. Bisa kita membelinya, jagiya?” tanyaku semangat saat aku melihat sepasang kaos berwarna pink. Benar2 lucu kalo aku dan Jun Soon memakainya.
“mmm, bagaimana kalo kita beli yang ini saja?” tanyanya sambil menunjukan sepasang kaos berwarna hitam. Model kaos tersebut memang bagus, tapi warnanya.. hah, tidak. Aku tak mau memakai kaos warna hitam itu. Macam penyihir saja.
“dengar, kau akan terlihat lebih manis dengan warna pink.”
“tapi aku tak suka warna pink. Kau tak mau mengalah padaku?”
“bukan begitu. Kau harus mencobanya, jagiya. Pink adalah warna yang melambangkan cinta. Kau akan terlihat lebih manis. Percayalah..” kataku masih meyakinkannya. Aku sudah terlanjur suka dengan kaos pink itu. Bukankah akan terlihat lebih indah dipandang mata?
“baiklah. Kau beli yang pink. Aku yang hitam. Bagaimana?”
“lho? Kenapa seperti itu? Kita beli kembaran, Jun Soon..”
“Sungmin, aku rasa..”
“sebentar2..” aku sibuk mengambil ponselku. Jun Soon terlihat kesal aku mengabaikannya.
“oh baiklah. Maaf aku terlambat. Aku akan segera ke tampat latihan.”
“ada apa?” Tanya Jun Soon saat aku memasukan kembali ponselku ke dalam saku.
“aku terlambat latihan. Teuk hyung menyuruhku segera ke tempat latihan. Kau tak apa2 jika kau pulang sendiri?” tanyaku tak enak sendiri. Aku tau, sebagai pacar, aku bukanlah pacar yang bisa menemaninya kapanpun dia mau, karena aku mempunyai tanggung jawab di Super Junior.
Aku memandang Jun Soon dengan tatapan bersalahku. Tapi dia justru tersenyum melihatku.
“tak usah kau khawatirkan aku. Pergilah. Jangan karena aku, kau jadi tak disiplin.” Katanya bijak. Aku sungguh beruntung mempunyai pacar seperti dia. Dia sangat pengertian dengan kondisiku.
“kau benar tak apa2?”
“ne. pergilah. Jangan kau buat Teuk oppa marah.”
“baiklah. Gomawo Jun Soon. Saranghae.” Kataku sambil mengecup keningnya dan langsung berlari keluar dari toko.
Jun Soon’s pov
Selalu seperti ini. Aku masih melihat Sungmin berlari menjauh dari toko. Kadang aku ingin protes karena aku tak bisa berlama2 dengannya semauku. Tapi aku tau dia juga tak bermaksud meninggalkanku. Aku hanya ingin berlama2 dengan orang yang aku suka, seperti orang lain. Tapi keinginan sederhanaku itu terlalu sulit terwujud.
“hei, kau ada disini rupanya.” Kata seseorang menepuk bahuku. Aku menoleh ke arahnya.
“kenapa sendiri? Apa Sungmin sibuk dengan Suju lagi?” tanyanya. Aku hanya tertawa. Dia Shin Saeyoon, sahabatku.
“kebetulan kau disini, ayo temani aku. Hari ini ada banyak sesuatu yang ingin aku beli.” Katanya lagi sambil menarik tanganku. Aku sih ikut2 saja, daripada seperti orang hilang sendirian disini.
“Jun Soon, apa kau tak bosan tiap kali Sungmin meninggalkanmu seperti ini?” Tanya Saeyoon lagi.
“kalo aku ada di posisimu, mungkin aku tak tahan jika tiap kali jalan bareng, aku selalu ditinggal sendiri. Memang dia tampan, terkenal. Tapi aku tak mau seperti itu.”