bab 5

5 5 0
                                    

Kemudian hujan pun mulai rada mereka akhirnya pergi dari tempat tersebut Namun tiba-tiba terdengar suara hewan buas sehingga mereka berlari ketakutan mereka Terus berlari untuk menyelamatkan diri namun sayangnya Dhiaa terjatuh karena kakinya tersandung oleh pohon yang telah tumbang,

kaki Dhiaa mengalami sedikit luka hingga harus dipapah oleh Adam, setelah tak terdengar lagi suara hewan buas tersebut, mereka terus berjalan dan menemukan pohon buah-buahan, lalu mereka mengambilnya sebagai amunisi mereka untuk bertahan hidup,
Mereka melupakan perburuan mereka dan kini melangkah untuk kembali ke rumah,

di rumah Adam mengobati luka Dhiaa dengan bahan seadanya, Dhiaa memandangi wajah Adam dengan senyuman, setelah mengobati mereka mulai bercocok tanam, mereka menikmati nikmatnya bercinta, badai pun mengiringi kenikmatan mereka, namun mereka tak menghiraukan hal tersebut, dan akhirnya mereka sampai tertidur pulas, mereka terbangun dan terasa hari sudah siang mereka tidur cukup lama, kini mereka berencana untuk menikmati hari dengan berjalan-jalan,

Adam : ayolah kini saatnya kita menghirup udara segar Aku akan mengajakmu ke sebuah tempat yang membuatmu akan merasa nyaman dan tak akan meninggalkan tempat tersebut,

Dhiaa : hah tempat apa itu ah aku jadi penasaran oke baiklah mari, kau tahu aku tak pernah mendapatkan kebahagiaan yang seperti ini menurutku kau adalah orang yang pertama kali membuat duniaku lebih berwarna kurasa aku bersyukur dan bangga kau hadir dalam hidupku

Adam : Hahaha kau bisa saja, Iya ini memang adalah caraku untuk menghargai wanita aku tak tahu mengapa aku juga bisa membuatmu seperti ini ya mungkin itu adalah spontanitasku hehehe ayolah berjalan kita hampir sampai, aku sangat berterima kasih padamu juga karena telah ada dalam hidupku dan menjadi kisahku.

Dhiaa diam sejenak lalu mencium pipi kiri Adam lalu memeluknya, mereka pun sudah sampai di tempat tujuan mereka yaitu sungai, Adam sengaja membawa Dhiaa tempat tersebut karena Adam ingin memberitahu Dhiaa bahwa sungai tersebut adalah tempat yang membuat Adam merasa tenang dan nyaman

Adam : apakah kau tahu ini adalah tempat yang membuatku merasa bahwa rumah sebenarnya adalah ini karena membuat aku nyaman dan seperti aku tak mengalami masalah air yang begitu deras mengalir membuat diriku semakin mempunyai harapan hidup yang tinggi, ku tak tahu lagi bagaimana aku harus menikmatinya dengan lebih jauh,

Dhiaa : ya memang ini juga membuatku merasa tenang dan nyaman, aku merasakan bahwa aku bisa saja membangun hidupku di sini hahaha namun sepertinya aku merasa takut ketika aku sedang tertidur di sini akan ada bahaya menimpaku,

Adam : tenang saja sayang bahaya tak akan menimpamu Karena aku tahu kalau orang yang selalu bisa menghadapi situasi yang sulit, hahaha yang kubilang juga benar tempat ini akan menahanmu untuk tak pergi, apakah kamu mau suatu saat nanti aku akan mengajakmu pergi keluar hutan ini

Dhiaa : Iya aku rasa Karena aku telah mengenalmu aku bisa menjadi orang yang akan selalu bisa bertahan hidup ketika menghadapi kondisi dan situasi yang sulit kau selalu mengajari aku tentang hal-hal yang belum pernah ku tahu sebelumnya, yah jika kau mau bisa saja terserah padamu

Adam : yah cobalah kau lihat air yang mengalir tersebut seperti jernih, dan seperti mempunyai semangat yang tinggi untuk terus mengalir, ya begitupun juga dengan kehidupan pasti akan terus mengalir dan tak akan ada waktunya untuk berhenti namun kehidupan pasti mempunyai ujung,

Dhiaa : yah air tersebut juga mulai menggodaku dan membuatku merasa tenang seperti halnya denganmu yang selalu ada dan membuatku merasa tenang, memang kehidupan terasa sulit namun kau mempunyai tubuh yang kuat untuk menghadapi kerasnya kehidupan

Setelah perbincangan mereka, lalu mereka saling berpelukan sembari menikmati sungai yang terus mengalir dengan deras dan jernih, beberapa hari kemudian mereka mulai menyusun rencana untuk pergi ke kota menikmati malam dengan tenang, ya sebenarnya yang mempunyai ide tersebut adalah Adam

karena Adam ingin sekali berjalan - Jalan menikmati indahnya malam di area kota yang hening juga sepi, mereka menyiapkan sejumlah persediaan untuk mereka bawa agar mereka tetap bertahan selama perjalanan,

ya mereka tidak terasa sudah sejauh ini bertahan hidup walau banyak rintangan dan badai mereka hadapi mereka selalu bersama untuk melewatinya,

Mereka akhirnya telah usai menyiapkan persediaan dan kini mereka beristirahat namun tidak bercocok tanam lagi hahaha,
Di saat tertidur pulas Adam bermimpi bahwa dirinya terus berlari karena dikejar oleh makhluk misterius, dan dalam mimpinya Adam tak tahu harus ke mana lagi kini ia terpojok,

lalu makhluk tersebut memakannya dan ketika itu Adam langsung terbangun dari mimpinya, dan ia pun membangunkan Dhiaa yang tengah tertidur untuk bersiap-siap memulai perjalanan, bangun dari tempat tidur mereka pun lantas keluar dari rumah tersebut dan membawa persiapan mereka,

the past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang