02. huh?

225 40 10
                                    

Vote.





Lisa memperhatikan buku yang tadi Jennie berikan padanya. Bukunya tidak terlalu tebal, tapi jika dilihat dari covernya, sepertinya ini buku lama, terlihat sangat kuno.

Lisa mengambil buku itu, mengangkatnya dan memperhatikan setiap sisinya. Lisa bahkan sampai mencium aroma dari buku itu.

      "Sepertinya ini sudah sangat lama, sekitar lima ratus ribu tahun yang lalu? Atau bahkan lebih? Well, itu hanya tebakan ku saja." Monolog Lisa.

Lisa sangat penasaran dengan isi dari buku itu. Ia lantas membukanya dengan sangat hati-hati. Halaman pertama di isi dengan tulisan KIM dengan font khas zaman dulu.

Lisa menyentuh tulisan itu, meskipun sudah lama tapi tidak ada sedikitpun debu yang terdapat dalam buku itu. Sangat bersih dan terawat.

Lisa berniat untuk membuka halaman selanjutnya. Tapi tiba-tiba sesuatu terfikir olehnya. Lisa lantas berdiri dari duduknya. Ia melangkah dan melihat setiap sudut rumah mewah itu.

     "Jennie memiliki rumah yang megah, tapi kenapa tidak ada orang disini? Rasanya ini terlalu sepi, terlalu besar jika hanya ditinggali oleh satu orang saja," ucap Lisa.

Rumahnya mewah dan sangat luas. Tapi dekorasinya masih seperti rumah-rumah jaman kerajaan, mungkin? Lisa juga tidak tahu.

Tapi satu hal yang pasti, rumah ini sangat menarik. Lisa jadi penasaran seperti apa tampilan luarnya, karena sejujurnya ia masih belum ingat soal kejadian semalam.

Dan karena suasananya yang juga cukup sunyi, kesannya menjadi horor. Hampir semua yang ada disini berwarna gelap.

Lisa berniat untuk keluar, tapi tiba-tiba saja seseorang berdiri dihadapannya. Lisa tentu saja terkejut, ia bahkan tidak mendengar suara pintu ataupun angin kecil ketika orang itu datang.

Lisa menatap seseorang dihadapannya. Orang itu memperhatikan Lisa dengan matanya yang tajam, warna hitam di matanya benar-benar pekat, sangat hitam. Dia memperhatikan Lisa dari atas hingga ke bawah dan mata hitam itu terkunci pada buku yang ada ditangan Lisa.

     "Siapa kau?"

Bahkan suaranya pun terdengar sangat tegas dan tak bisa dibantah. Rasanya Lisa seperti sedang diintrogasi.

     "Aku-- a-aku Lisa," ucap Lisa dengan terbata. Meskipun ia merasa gugup, ia tidak akan menyalahkan dirinya sendiri karena terkesan sangat cupu.

Tapi wanita dihadapannya terlihat sangat menyeramkan. Orang lain yang berhadapan dengannya seperti ini pasti juga sama gugupnya dengan Lisa.

Wanita itu menatap lama mata Lisa hingga akhirnya beralih pada dada sebelah kiri Lisa. Tiba-tiba saja mata hitam itu berubah menjadi merah, tapi lagi-lagi itu hanya sesaat.

Lisa kembali tidak yakin dengan apa yang dilihat oleh mata telanjang nya meksipun ini bukan pertama kali baginya.

Wanita itu menarik kerah kemeja putih Lisa dan membukanya dengan kasar, membuat dua kancing terlepas dari tempatnya dan berjatuhan ke lantai.

Si wanita menatap tanda hitam di dada Lisa, dan pandangan matanya naik, kembali menatap Lisa.

     "Apa-apaan ini? Kenapa kau bisa mendapatkan ini? Siapa kau?!" Tanyanya dengan kasar dan mendorong tubuh Lisa.

Lisa tersungkur ke belakang, tak sampai jatuh memang, hanya mundur beberapa langkah. Ia merasa gugup dan mencoba untuk menutup kembali dadanya.

     "J-jennie, Jennie yang membuat nya. Dia bilang aku miliknya, tapi aku tidak mengerti karena kami baru saja bertemu." Jelas Lisa dengan takut.

ETERNITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang