7

1.1K 145 5
                                    

Gadis itu, Eiko berjalan mendahului pemuda di belakangnya, sesekali ia menoleh kebelakang memastikan Kazuha masih berada di sekitarnya

Terkadang gadis itu melompati batu kecil yang ada di jalur perjalanannya, atau melihat sekeliling, sudah 4 hari semenjak mereka memutuskan untuk memulai melihat area di sekitaran sini

Perhatian Eiko teralihkan ketika melihat adanya aliran air yang ada di depannya, Eiko mendekat lantaran melihat adanya cahaya aneh berwarna biru dan ungu yang berasal dari dalam air tersebut

Rasa penasaran menghantuinya, dan tanpa pikir panjang menyentuh air itu dengan tangannya

"Ack-" Eiko mengerang terkejut lantas menarik kembali tangannya

Mendapati ada yang aneh, Kazuha berlari mendatangi Eiko, menyamakan tingginya dengan gadis itu " kamu tidak apa apa?" Dia bertanya panik

Eiko mengangguk, sembari memegang sebelah tangannya "Aku tidak apa apa, hanya saja air ini seperti ada listrik didalamnya"

Kazuha melihat ke arah air yang dimaksud oleh Eiko, ada aliran listrik di situ, sudah jelas bisa di lihat dengan mata sendiri

"Air disini memang sudah tercemar, kamu tidak lihat?" Suara amarah tertahan terdengar dari mulut Kazuha  "Aliran listriknya saja masih terlihat. Lain kali berhati-hati" lanjutnya

"Maaf"

Kazuha menghela nafas, mencoba untuk menetralkan emosi yang ada di dalam kepalanya, salah satu tangannya terulur mencoba menolong Eiko untuk berdiri

Eiko terdiam ketika melihat adanya batuan besar yang melayang dan tidak jauh disana ada semacam rumah yang bisa dibilang cukup banyak

"Sepertinya dulu, tempat ini adalah desa? aku kira ini hanyalah wilayah pertambangan saja" Kazuha menatap ke arah pemandangan rumah di depannya

Eiko yang mendengar apa yang Kazuha katakan menjadi semakin penasaran "Kak, bagaimana kalau kita keliling? Aku masih belum puas"

Sebenarnya rasa penasaran miliknya juga dibantu oleh hal lain, Eiko ingin mencari peninggalan yang ada di desa itu, mungkin saja ada begitu pikirnya

Namun pencaharian miliknya nihil, benar kata Kazuha sepertinya tempat ini adalah tempat penambang, Eiko hanya bisa melihat peralatan tambang seperti tali tambang dan sisa sisa barang penambang lainnya

"Apa tempat ini sudah diubah seutuhnya? Tapi mana mungkin, Papa bilang tempat ini tidak pernah dijamah setelah tragedi berpuluh-puluh tahun yang lalu" Batin Eiko berkata sambil melihat sekeliling.

Disisi lain Kazuha yang berjalan disekitar merasa aneh, sebenarnya disini, ada pelindung yang melindungi tempat ini, semacam barier penghalang yang membuat tidak sembarang orang bisa masuk kedalam seberapa keras pun mencoba.  Ia tahu, karena dulu Kazuha pernah ke daerah ini bersama teman pengembaranya.

Tapi,  bagaimana bisa pelindung yang tidak bisa dimasuki itu kini bisa dimasuki dengan tanpa susah payah? Apakah pelindung nya rusak? Ataukah ada alasan lain dibaliknya, atau mungkin ada orang lain yang telah menghancurkan pelindung ini sebelum mereka tiba disini

"Kak, kita ke tungku besar itu yuk" Lamunan Kazuha seketika buyar ketika mendengar Eiko mengajaknya ke suatu tempat

Mendengar permintaan Eiko, Kazuha hanya mengangguk dan berjalan mengikuti gadis itu

Mereka tiba disini, sebuah tempat dengan banyaknya peralatan tambang, seperti tali, palu untuk menambang, kayu kayu besar, dan bisa dilihat juga ada batu bara tidak jauh dari sana

Eiko berkeliling, berlarian karena menurutnya jika berjalan saja pasti akan sangat lambat, mata Eiko fokus ke suatu benda, sebuah rak tinggi dengan kotak kotak besar yang tersimpan disana, tidak jauh dari kotak itu Eiko melihat sebuah kertas yang lusuh kemudian mengambilnya tanpa pikir panjang

"... Nozomu meninggal pada malam itu. Aku berani bilang bahwa walaupun Tuan Katsuragi telah menyimpang, tapi itu dilakukan karena kebaikan hatinya... "

"Tuan Katsuragi? Sepertinya aku pernah mendengar nama itu, tapi dimana ya? " Tanya batin Eiko

"Apa itu? " Ucap kazuha menghampiri eiko ketika mendengar gadis itu bergumam sendiri

"Aku tidak tau, hanya catatan lusuh" Jawab eiko sambil menaruh kembali kertas lusuh tersebut di tempat semula

Penerangan yang semakin minim serta matahari yang sudah mulai turun membuat Eiko dan Kazuha memutuskan untuk menginap dulu di tempat ini

Memang bicara saja mudah, ketika Eiko sendiri menyarankan untuk menginap sementara di rumah penduduk yang masih bisa di tinggali karena sebagian besar rumah sudah rusak, tapi...

"Aku tidak bisa tidur " Eiko menggerutu dalam hatinya, berusaha membuat Kazuha yang tidur di sebelahnya tidak terbangun

Eiko beranjak dari tidurnya, melihat punggung Kazuha yang sudah tertidur sejak tadi

Gadis itu berdiri, berjalan perlahan keluar, mungkin udara segar bisa membantunya untuk tidur, begitu pikirnya

Tapi tidak lama Eiko berjalan, dia bisa melihat seorang pemuda tinggi dengan pakaian khas anggota dari organisasi fatui di snezhnaya berada disana

Eiko terkejut, kemudian mundur menghilangkan keberadaannya di balik gelapnya malam agar tidak disadari oleh organisasi itu "Mengapa ada fatui disini!? " Eiko bicara kecil saja sembari menutup mulutnya dengan kedua tangan

Tapi sia sia saja, kini fatui itu menoleh kearahnya, bicara dengan suara beratnya "Hoo ada penyusup kecil"

Tanpa pikir panjang langsung menyerang Eiko, untungnya Eiko sempat menghindar

"Woah" ucap Eiko ketika mendapati dirinya mendarat dengan aman setelah serangan mendadak tadi

Membuat lawan kini geram dibuatnya dan kembali menyerang Eiko, tapi kegesitan Eiko dalam menghindar tidak main main

Malahan kini Eiko yang mengubah keadaan dengan menghempaskan senjata lawan dan memberikan serangan fisik cukup kuat di daerah perut lawan hingga pingsan

Eiko menatap lawan yang pingsan itu, menyadari sesuatu yang bisa saja berbahaya
"Jika ada fatui. Berarti ada sesuatu yang terjadi di dekat sini"

Eiko berlari menelusuri tiap tempat mencari petunjuk akan apa yang terjadi, mengapa fatui bisa ada disini, namun niatnya terhenti ketika melihat banyaknya fatui yang berjaga

"Sial! terlalu banyak" Eiko berdecih kesal, sebenarnya bisa saja Eiko menghabisi mereka semua

Namun itu akan terlihat mencolok dan bisa saja mengundang hal yang lebih buruk akan terjadi tanpa adanya pertimbangan

Tidak ada pilihan lain, Eiko memutar arah, menaiki tebing, kemudian berjalan perlahan agar keberadaannya tidak diketahui dan-

Dia terhenti ketika dari atas melihat seseorang yang terasa familiar, berdiri diam mengenakan pakaian yang lengket dengan warna hitam dan ungu, serta topi besar dengan veil bermotif, terlihat sekilas persis seperti milik Eiko jika ia memakainya.

Tangannya ia di silangkan didepan dada serta matanya menatap datar ke arah tungku besar yang berada tepat didepannya saat ini.

Eiko terdiam, terkejut melihat yang ada disana, mulutnya sedikit terbuka, timbul rasa rindu di hatinya yang sudah lama dia pendam, ketika melihat dengan jelas wajah dibalik topi itu.

"M-mama?" Ucapnya.

Change The Past || KazuScaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang