Dipagi hari yang cerah, cahaya matahari menelisik masuk menyentuh sang empunya yang masih enggan terbangun dari tidurnya yang nyaman.Namun itu semua sirna, kala....
Tuk!! Tuk!! Tuk!!
"Bangun, Aca!" Teriak seseorang dibalik pintu masih setia bersama tangannya yang terus beradu dengan papan tipis itu, mengeluarkan suara bising berharap ia dapat mengusik tidur seseorang dibaliknya.
"Bagun, woy!!" Teriaknya kembali.
"Ahhm, berisik deh!!" Gubris seseorang didalam yang sudah merasa sedikit terganggu.
Mendengar suara itu, membuat Nanda Bagaskara semakin mengeluarkan suara bising.
"Acaaa!!! Buruan bangun!!" Teriaknya masih dari balik pintu.
Yang disebutkan masih saja tak kunjung bangun, Nanda sudah sedikit kesal dengan semua ini.
"Bawel banget si kayak emak-emak." Gerutu Aca dari dalam ruangan namun mampu terdengar oleh Nanda.
Mendengar itu, kesabaran Nanda sudah setipis tissue dibagi dua.
Brak!!
Pintu itu terbuka dengan sempurna, memperlihatkan Aca yang masih saja belum terbangun dari tidur nyenyaknya. Bahkan, kini terlihat jelas posisi tidur Aca yang sangat tak karuan. Mulut terbuka, rambut yang berantakan, dan posisi yang ... erhg! sangat sulit untuk dijelaskan.
Nanda menghela nafas sarkas sembari merotasi bola matanya malas, "Heran, bisa-bisanya orang tua gue ngejodohin anaknya sama orang kaya gini."
Ia segera menghampiri tempat tidur istrinya itu, Aca. "Ca, bangun aelah Ca!"
Tak mendapat jawaban apapun, Nanda akhirnya menarik selimut tebal yang menutupi tubuh istrinya itu.
"ACAAAA!!! BANGUUUUN!!!"
Sungguh kini kesabaran Nanda benar-benar sudah sirna, ia mengeluarkan semua tenaganya untuk membangunkan sang istri.
Tak kunjung lama, Aca terbangun dengan wajah yang sangat kusut. Ia cemberut, seakan banyak sekali kekesalan dirinya pada sang suami.
"Nanda!! Gimana kalo istri kamu ini kena serangan jantung? Kamu mau jadi Duda, Hah!?" Omel Aca yang sepertinya masih belum terbangun sepenuhnya.
"Yaampun, maaf sayang. Aku udah bikinin sarapan kesukaan kamu, nasi goreng telor mata sapi." Ujar Nanda seraya memeluk sang istri tercinta.
Aca sedikit terheran-heran dengan prilaku suaminya ini, ia melepaskan pelukan itu dan bangun dari tidurnya. "Serius? Tumben, pasti ada maunya." Sangka Aca, namun itu semua tak menutup kebahagiaan dirinya karena telah dibuatkan menu sarapan kesukaannya.
"Yaampun, gara-gara nasi goreng aja kamu begini." Malas Nanda.
Mereka berdua segera beranjak dari tempat tidur, menuju ruang makan masih dengan muka bantalnya Aca.
Terlihat disana ada makanan yang sudah disebutkan, dengan beberapa makanan lain. Nanda telah menyiapkan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Sementara
RomanceMenceritakan dua orang yang terjebak perjodohan antara persahabatan orang tua mereka. Perjodohan dikalangan kita masih ada, banyak orang tua mereka yang sudah bersahabat lama menginginkan anak anak mereka saling berhubungan. Selain mempererat silatu...