CHAPTER 1: GIRL IN BRAID HAIR

17.6K 182 1
                                    

Lagu berjudul Wake Me Up dari Avicii menyentak ruangan besar itu. Dark Night Club seperti biasa ramai dipadati pengunjung, mulai dari delapan belas tahun sampai tiga puluh tahun. Kelab malam ini tidak pernah sepi. Ditengah-tengah ruangan terdapat para pengunjung menggoyang-goyangkan badan mereka seiring lagu yang dimainkan sang disk jokey.

"Did you guys happy tonight?" suara DJ itu menggema diiringi teriakan para pengunjung. Lelaki itu semakin membesarkan volume musiknya membuat para pengunjung makin senang menggoyangkan badan mereka.

Calvin Thompson. Namanya sangat dikenal di kelab malam ini. Selain tubuh yang atletis dan wajah yang tampan, Calvin juga berbakat dengan permainan DJ-nya. Banyak yang menyukai musik remix hasilnya dan memujinya. Ia memulai karirnya dari kelab ini, dan sampai sekarang ia masih setia bekerja disini.

Kebetulan Daniel, teman semasa sekolahnya adalah anak pemilik kelab ini, jadi ia diterima dengan mudah. Ia juga dekat dengan beberapa pengunjung disini. Uang hasil ia bekerja lebih dari cukup untuk menghidupinya sendiri. Ia memiliki apartemen yang cukup bagus ditengah kota Vegas.

Tak sedikit juga gadis-gadis yang mendekatinya saat ia sedang asyik menghibur pengunjung, bahkan dengan sukarela merelakan tubuhnya dimainkan Calvin untuk satu malam. Gadis murahan.

Tidak. Seorang Calvin Thompson tidak tertarik dengan suatu hubungan. Selain terkenal dengan good looking dan bakatnya, orang-orang juga tahu ia tidak pernah menggandeng seorang gadis pun. Mereka hanya terkadang melihat Calvin digoda oleh seorang wanita dan berjalan keluar diikuti wanita murahan itu.

Selebihnya, Calvin tidak pernah mencumbu seorang gadis pun disini. Calvin memang tertutup dengan percintaannya. Ia bekerja mulai jam delapan malam sampai pagi. Setelah itu ia pulang keapartemennya dan tidur sampai siang. Sampai perutnya berbunyi untuk diberi makan.

Ia tinggal sendiri di Vegas, tanpa seorang keluarga pun. Calvin bisa hidup sendiri tanpa keluarganya berada didekatnya.

"Massive thankyou to the crowd tonight, you guys are amazing!" Calvin melepas headphonenya dan merapikan rambutnya yang basah oleh keringat. Ah, ia lelah sekali. Ia butuh tidur yang panjang. Calvin berjalan meninggalkan stage dan mendekati pria yang duduk dikursi bar. "Permainan yang bagus, man. Seperti biasanya" mereka melakukan salam ala lelaki dan Calvin duduk disamping lelaki itu.

"Aku lelah sekali Daniel. Tidak biasanya kau sendiri, mana gadis-gadismu?" ucap Calvin lalu terkekeh dengan ucapannya sendiri, Daniel memukul bahu Calvin pelan, "sialan. Aku sedang tidak mau pelayanan mereka, aku hanya ingin minum malam ini"

Calvin mengangkat bahunya pelan, "ya, berhati-hatilah, bisa-bisa kau terkena HIV"

Kali ini Daniel memukul bahunya dengan keras. "Diamlah Calvin. Aku sedang mengincar seorang gadis," ucapnya pelan dan tersenyum miring. Calvin mengangkat alisnya, "benarkah? Siapa gadis itu? Megan? Elle?" Megan dan Elle adalah gadis dunia malam yang selalu setia datang kesini. Mereka berdua pernah mengejar Calvin. Well, Calvin pernah tidur dengan Megan sekali, dan gadis itu benar-benar seperti seorang pelacur.

"No! Mengejar gadis seperti mereka? Astaga, lebih baik aku single selamanya dibanding harus menikahi gadis yang sudah ditiduri setengah populasi lelaki di kota  ini" kali ini Calvin tertawa lepas, tidak biasanya ia selepas ini. Daniel adalah orang terdekatnya, dan untungnya, Daniel orang yang penuh humor. "Ya, benar. Aku juga tidak akan setuju jika kau menikahi salah satu dari mereka"

Diam-diam mencoba menahan senyumnya, pandangan tidak putus dari dapur bar didepannya. "Hey, apa yang kau lihat?"

Daniel menunjuk seorang gadis dengan dagunya, "namanya Eve Olsen, itu gadis yang sedang kuincar" dengan cepat Calvin berbalik badan untuk melihat gadis yang ia belakangi daritadi.

Dark NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang