2

77 15 50
                                    

Yeonjun, pemuda yang punya paras yang rupawan sedang duduk di sebuah sofa diruang keluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeonjun, pemuda yang punya paras yang rupawan sedang duduk di sebuah sofa diruang keluarga. Dia menatap TV didepannya dengan pandangan kosong. Memang TV-nya tidak dinyalakan. Karena suaranya pasti akan kalah dengan suara pertengkaran ayah dan ibunya.

Percuma nonton TV, kalau selalu kedengaran suara tangisan ibu, begitu pikirnya. Yeonjun stres menghadapi pertengkaran yang selalu terjadi setiap hari. Tak jarang ayahnya melakukan kekerasan kepada ibunya, maupun dirinya, karena mencoba meleraikan keduanya.

Dia tak tahan.

Ditambah lagi, beberapa hari yang lalu, Koko- ikan Mas kokinya mati. Duh, double down.

"Kamu lebih mentingin kerjaan kamu Mas? Dia anak kita!" teriak ibu Yeonjun. Mereka berpindah tempat, dari kamar, menuju ruang tamu.

Yeonjun diam-diam pergi menuju pintu. Mengambil sebuah kunci mobil disaku mantel ayahnya. Setelah itu, dia perlahan menuju halaman dimana mobil ayahnya terparkir.

Di sana ada mobil ayahnya. Juga teman-temannya sudah menunggu.

"Hey, tuh Bang Yeonjun!" teriak temannya yang bertubuh paling tinggi, Soobin.

"Wah Bang Juna!" teman-temannya bersorak gembira. Yeonjun hanya merespon dengan mengangkat kunci mobil.

Mereka segera masuk kedalam mobil dan berjalan. Mereka karaoke dadakan didalam mobil. Seru-seruan.

Ah, rasanya Yeonjun sangat bahagia saat ini bersama teman-temannya.
Melewati sebuah lapangan luas dengan pohon pinus disekitarnya. Kai, salah satu temannya memandangi awan dan tiba-tiba kepikiran dengan ikannya Juna.

"Bang!" panggil Kai.

Yeonjun menoleh. "Kenapa Kai?"

Kai terkekeh pelan. "Koko apa kabar, Bang?" tanyanya. Yeonjun tersenyum lalu pandangannya lurus kedepan lagi. "Lebih dari baik. Dia udah pergi," jawab Yeonjun dengan nada yang lirih di akhir.

Di tengah perjalanan, mereka memasuki daerah yang dipenuhi rumput-rumput panjang. Tiba-tiba mobil mereka berhenti. "Lah kok berhenti? Kita jalan-jalan tujuannya kesini?" tanya Beomgyu. Yeonjun menggeleng, dia pun tak tahu. Mereka lalu turun dan syok dengan apa yang terjadi. Mobilnya berasap pada bagian depan. Tapi ya, namanya Yeonjun dkk, apapun masalahnya, cengengesan aja dulu.

Akhirnya mereka mendorong mobil Yeonjun. Sampailah mereka seperti di sebuah halte yang tidak terpakai alias terbengkalai. Tapi, jalanan setelah itu menurun. Dan alhasil mobilnya jalan duluan. "Heh mobil bapak gue itu! Kejar!"

Mereka juga mampir ke wahana air milik Beomgyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka juga mampir ke wahana air milik Beomgyu. Jangan salah, dia anak bungsu kaya raya lagi penurut, tentu apa yang di inginkan nya langsung terkabul. Di ulang tahunnya tahun lalu, dia meminta wahana air pribadi. Dan jadilah ini. Satu kolam. Atap yang dibuat seperti rumah kaca pada penyimpanan tanaman. Persis seperti yang Beomgyu inginkan.

Mereka berenang, bersenang-senang, saling menyemprotkan air satu sama lain. Yeonjun hanya memandangi teman-temannya tanpa berniat untuk bergabung. Dia hanya diam. Sampai tiba-tiba Taehyun mencipratkan air ke Yeonjun yang menyebabkannya tersadar dari lamunannya.

Taehyun tertawa. "Hahaha, jangan kebanyakan ngelamun! Ntar kesambet!"

"Wah, kurang ajar lo Tae! Gue bales lo!" Yeonjun langsung turun ke kolam dan membalas Taehyun.

Setelah puas bermain air, mereka lanjut jalan-jalan lagi. Mereka kini berhenti di lapangan. Memandang hamparan kosong, luas, namun menenangkan. Saling bersandar di bahu satu sama lain dan bercerita tentang keseharian masing-masing.

***

Soobin masuk kedalam kamar Yeonjun dengan tangannya yang penuh membawa camilan. Mereka sudah puas dengan jalan-jalan tadi dan mereka memutuskan untuk lanjut main dirumahnya Yeonjun. Soal mobil ayahnya Yeonjun? Tenang, sudah diperbaiki pelayan Beomgyu yang menempati wahana tadi.

Soobin duduk dikasur. Teman-temannya juga sama.

Yeonjun ini, tidak ada hujan atau angin, tiba-tiba menari-nari sendiri. Yeonjun sepertinya kobam tarian Days Of Being Wild. Ada-ada saja. Anehnya, teman-temannya malah ngikutin dan tertawa bersama. Memang ya, mereka kalau disatukan, meskipun visual mereka tampan, tapi mereka seperti orang gila kabur dari RSJ.

Katakan kau mencintaiku,

Sampai ke ujung dunia,

Semuanya atau tidak sama sekali,

Aku menginginkan semuanya darimu,

Aku tau aku mencintaimu!

Lagu dari sebuah boyband mereka nyanyikan bersama. Tak peduli betapa random nya tingkah mereka sekarang. Mereka hanya ingin bersenang-senang. Angin bertiupan membawa udara dingin menghentikan mereka.

"Eh, bikin api unggun yuk!" ajak Beomgyu. Tanpa menunggu persetujuan teman-temannya, dia sudah melepas jaketnya dan menaruhnya pada sebuah tong besi. Tindakannya diikuti teman-temannya. Dia mengeluarkan sebuah korek api. Mencoba menyalakan nya, tapi, gara-gara angin apinya tidak menyala.

Dia membuang korek apinya secara tidak sengaja menuju arah dimana mobil ayahnya Yeonjun terparkir.

Boom!

Mobilnya terbakar.

Hening

"Kok kebakar sih? Apinya pilih kasih ih!"

"Hehehe"

Sudah dibilang sebelumnya, apapun masalahnya tertawalah dahulu.
Ya, mereka tidak peduli. Toh kata Yeonjun, itu mobil ayahnya. Bukan mobilnya dia. Dan mereka lanjut bermain.

Pandangan Yeonjun tiba-tiba blur. Sesuatu menyadarkannya. Dia menyadari sedang berada di kamarnya. Menari dengan bebas dan riang sendirian. Tunggu, dimana teman-temannya? Kenapa dia ada dikamar?

Ingatannya kembali pada saat dirinya dan teman-temannya sedang berada di wahana milik Beomgyu. Dia terjun ke kolam, dan...





Yeonjun terbangun dari tidurnya. Dia sedang berada di halaman depan rumahnya. Bukankah dia tadi bersama teman-temannya?

Kemana perginya teman-temannya?

Oh iya, mobil ayahnya!

Yeonjun menoleh ke arah mobil ayahnya terparkir. Masih utuh. Tidak lecet, dan tidak terbakar. Jadi, tadi itu apa?

Mimpi?

Tapi terasa sangat nyata.

I know it's real

I can feel it










***
Halo!

Tau gak sih, ini pernah ku jadiin lomba disekolah lain. Tapi gak menang, ini sebenarnya ada lanjutannya. Masuk ke teori bighit, dikit. Tapi karena ini khusus story TXT, jd ku potong.

Harap-harap kalian suka, ya!

Sehat sehat terus & bahagia selalu ya!

Tau gak sih, effort ku saat bikin cerita ini tuh 📈 saking sukanya aku sama lagu ini 🤧

Lagu ini juga yg bikin aku jd MOA

One Dream || TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang