[Prolog]

48 0 0
                                    

Hembusan angin malam menyentuh kulit putih milik Adriella yang duduk dengan seorang pria di taman belakang rumahnya. Dia menyenderkan punggungnya ke belakang kursi dan mengarahkan pandangannya ke depan. Air matanya mulai keluar namun tidak ada suara tangisan. Dia menahan sesak di dadanya dan memejamkan matanya.

Tangan pria di sampingnya menarik tubuh mungil milik Adriella dan menuntunnya ke bersender di dada bidangnya. Membiarkan Adriella merasakan kenyamanan dari dirinya. Meluapkan rasa sakitnya setelah kehilangan manusia paling berharga dihidupnya. Adriella Feodora Brielle. Anak bungsu dari tiga bersaudara. Alvaro Xavier Brielle kakak pertamanya dan Nathaniel Gionio Brielle kakak keduanya.

Mereka kehilangan orangtuanya Ruben Seth Brielle dan mamanya Sarah Brielle saat perjalanan dari KL ke Indonesia. Orangtuanya adalah pemilik Brielle Corps perusahaan yang berpusat di KL dan memiliki cabang di Jakarta.

"Ella yang salah El" lirih Adriella. "Kalo aja Ella gak minta Papa sama Mama pulang ini gak bakal kejadian, kalo aja Ella gak minta mereka pulang ke Indonesia mungkin sekarang mereka masih ada" tangis Adriella

Adriel Frumentius Mark. Lelaki berumur 17 tahun yang dijodohkan dengan Adriella memeluk erat tubuh kecil Adriella dan mengelus kepalanya dengan kasih sayang. Dia menyalurkan kehangatan untuk Adriella, membiarkan Adriella meluapkan semua rasa sesalnya dan tidak menggubris perkataan Adriella sama sekali.

Suara tangisan Adriella tidak lagi terdengar dan nafasnya mulai beraturan. Menandakan anak itu telah masuk ke alam mimpinya. Adriel tidak berniat membawa Adriella dari sana sampai Adriella benar-benar tertidur pulas.

"Gue yang bakal jagain lo mulai sekarang. Adriella Feodora Brielle"

Ini bakal jadi cerita kedua aku setelah yang pertama aku hapus. Hehehe

I hope you all Enjoy dan suka sama cerita ini ya

Kalo ada typo di komen juga

Jangan lupa di kasih vote dan di share and see you next part

Adriel & AdriellaWhere stories live. Discover now