Warning banyak typo!!
Keesokan paginya, Leo sudah segar setelah mandi dan skincare-an. Karena dia mengambil cuti kuliah satu minggu untuk pernikahan, makannya dia masih leha-leha di rumah.
Leo memakai pakaian rumahan yang lumayan seksi, hanya memakai kaos kebesaran karena itu milik Elvan dan celana pendek diatas paha. Hampir saja celana itu tidak terlihat hingga Leo seperti tidak pakai celana, menampilkan kaki Leo yang mulus dan jenjang.
Dengan santai Leo menuruni tangga sembari memainkan ponselnya. Elvan? Dia masih molor di kamar.
Tanpa sadar langkah Leo membawanya ke dapur, Leo melihat sekelilingnya.
" Apa yang harus aku masak untuk sarapan?." Leo membuka kulkas melihat-lihat ada apa saja bahan disana.
" Tuan muda, anda mau makan apa? Biar saya masakan, anda tidak perlu repot seperti itu." kata Koki yang baru saja datang ke dapur.
Leo menggeleng sembari mengibaskan tangannya, mengode agar si koki tidak mengganggunya.
" Aku buat pancake saja." gumam Leo.
Dengan lihai Leo membuat adonan pancakenya dan membuat bundaran-bundaran pancake yang terlihat lezat. Leo menyusun pancake itu dan menuangkan sirup mapple, Leo juga menambahkan buah blueberry dan potongan anggur hijau di atasnya.
" Siap! Hah~semoga El suka." Leo tersenyum melihat hasil buatannya.
Leo meletakkan dua piring pancake keatas meja makan dan membuatkan susu coklat untunya serta teh beraroma lavender untuk Elvan.
" Mari bangunkan dia." dengan semangat Leo berlari menaiki tangga menuju kamarnya.
Disana dia melihat Elvan yang masih asik bergelung didalam selimut yang hangat. Bibirnya tersungging seringai jahil. Entah apa yang dipikirkan Leo dalam otak mungilnya itu.
1
2
3
...
Brak
" ELVAN YUHUUUU BANGUN SUDAH PAGI!!!." teriak Leo setelah menjatuhkan dirinya keatas tubuh Elvan.
Pria tampan itu langsung melotot karena tubuhnya tertimpa benda berat. Namun anehnya benda itu berteriak lantang.
Saat membuka mata, langsung terpampanglah wajah Leo yang tersenyum lebar sembari menindih tubuhnya.
" Apa yang kau lakukan sayang?." tanya Elvan dengan nada parau, khas bangun tidur.
" Membangunkanmu, apa lagi." kata Leo santai.
" Dengan menjatuhkan diri keatas tubuhku dan berteriak, nakal sekali."
Leo terkikik geli lalu memberikan kecupan selamat pagi di pipi Elvan. Ia hendak bangun namun tangan kekar Elvan melingkar dipinggang rampingnya.
" Emm maafkan aku, apa tubuhmu sakit? Apa aku berat?." tanya Leo, kepalanya ia jatuhkan ke dada bidang Elvan.
Elvan mengecup kepala Leo dengan lembut, kekasihnya begitu ringan, seperti kapas. Yah mungkin Leo terlihat lebih berisi sekarang, pipinya bertambah besar. Jika orang lain makan banyak, lemak akan menumpuk di perut atau di tempat lain, namun untuk Leo.......lemak itu naik ke pipinya.
" Tidak berat, tapi bertambah gemuk..iya."
" Aku tidak gemuk! Jangan asal bicara." sentak Leo yang merasa kesal. Dia menjauhkan diri dari Elvan dan berdiri.
Elvan tertawa melihat wajah kesal Leo yang sangat menggemaskan.
" Jangan tertawa! Cepatlah mandi dan bersiap, aku sudah menyiapkan sarapan. 20 menit tidak turun maka aku akan membuang sarapannya!." Leo pergi dari kemar dengan menghentakkan kakinya seperti anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] transmigration became the protagonist's wife
Teen FictionTheo yang punya badan besar seperti bodyguard presiden, tiba-tiba saja ketika bangun tidur tubuhnya menyusut menjadi kecil, bahkan jika dibandingkan dengan tubuhnya yang dulu, sekarang hanya sebatas dada saja. Dan suasana di kamar itu begitu asing...