(3) ISTRI GILA TERTINGGI

bab 410

"Aku di bawah banyak tekanan!" Leng Ruoxue berbohong melalui giginya tapi dia bergumam di kepalanya, Mengapa Wu Gong belum muncul? Dia sangat lambat dalam memberikan penghargaan!

“Eh! Tolong berdiri dulu, oke?” Wasit tidak punya pilihan selain menurunkan tubuhnya dan membujuk mereka. Boohoo… Presiden sudah mau datang.

“Apa manfaatnya bagi kita?” Freak mengangkat matanya dan bertanya dengan acuh tak acuh. Yang dia maksudkan adalah bahwa mereka tidak akan bangun lebih dulu jika tidak ada manfaatnya.

“…” Kepala wasit tercengang dan sedikit tercengang. Apakah saya mendengarnya dengan benar? Mereka sebenarnya menginginkan keuntungan dari saya? Astaga, apa ini? Bagaimana bisa ada orang seperti itu di dunia? Betapa penuh kebencian!

“Ye Chen! Bagaimana kita bisa meminta keuntungan dari orang lain?” Leng Qingtian berkata dengan ketidaksetujuan.

Boohoo… Kata yang bagus. Masih ada orang yang berakal! Kepala wasit sangat tersentuh hingga matanya hampir berkaca-kaca…

"Namun ..." Leng Qingtian sengaja berhenti.

.

Hati wasit kepala yang bersyukur segera naik ke tenggorokannya lagi saat mendengar ini. Dia memandang Leng Qingtian dengan hati-hati, takut dia akan mengatakan sesuatu yang mengejutkan. Boohoo… aku salah. Orang tua ini juga bukan orang baik!

“Namun, jika pihak lain adalah wasit kepala, tidak masalah” kata Leng Qingtian sambil menyeringai.

“Benar. Saya sangat miskin ”kata wasit kepala buru-buru dan pura-pura menyedihkan.

“Kepala wasit, beri tahu presiden untuk memberi kami hadiah secara langsung sehingga dia tidak harus memberikannya kepada kami” kata Leng Ruoxue.

"Ya! Waktu kita sangat berharga ”Freak menggema.

“I-ini melanggar aturan” kata kepala wasit dengan lembut sambil menyeka keringat dingin di dahinya. Boohoo… Dia merasa lebih baik pingsan tapi dia tidak diberi kesempatan!

"Oh, bagaimana kalau kamu memberi tahu Wu Gong bahwa kita tidak bisa menunggu dan pergi dulu dan memintanya untuk mengirim hadiah ke kediaman kita?" Leng Ruoxue menyarankan setelah beberapa pemikiran.

“Manfaat apa yang Anda inginkan?” Wasit kepala mengaku kalah.

“Kamu bisa berhutang pada kami dulu. Kami akan memberi tahu Anda ketika kami memikirkannya!” Leng Ruoxue mengangkat alisnya sedikit dan menatap kepala wasit. Padahal, mereka hanya menggoda lelaki tua ini untuk bersenang-senang. Mereka tidak berharap dia menganggapnya serius. Hehe!

"Eh!" Kepala wasit tertegun. Bagaimana ini bisa berutang? Dia benar-benar tidak bisa memahami pikiran ketiga orang ini sekarang.

Wasit kepala secara tidak sengaja melihat ke atas dan melihat bahwa Wu Gong hanya berjarak beberapa meter dari arena. Dia tidak dapat menahan diri untuk bertanya dengan cemas, “Presiden Wu ada di sini. Bisakah kamu bangun dulu?"

"Kakek, mari kita beri wajah kepala wasit!" Leng Ruoxue berkata dengan sangat ramah dan kemudian berdiri dari tanah.

"Baiklah!" Leng Qingtian juga memberinya wajah.

"Kepala wasit, jangan lupakan manfaat yang kamu miliki dari kami!" Freak mengingatkan dan berdiri.

"Saya tidak akan lupa" kepala wasit buru-buru berkata. Fiuh, itu sudah dekat!

Begitu Leng Ruoxue dan yang lainnya berdiri, Wu Gong memimpin sekelompok tetua ke arena.

Setelah memasuki arena, Wu Gong melihat Leng Ruoxue dan yang lainnya berdiri di atasnya. Jejak rasa jijik dengan cepat muncul di matanya yang tajam dan suram tetapi wajahnya penuh senyum dan sangat ramah.

Pada saat yang sama, Leng Ruoxue dan yang lainnya juga melihat Wu Gong yang legendaris.

Dia adalah seorang pria paruh baya berusia lima puluhan. Dia tidak tinggi dan bahkan sedikit gemuk. Penampilannya biasa saja tetapi matanya mengungkapkan sifatnya. Dia benar-benar orang yang berpikiran sempit yang akan membalas dendam untuk hal sekecil apa pun. Terus terang, dia adalah penjahat. Terlebih lagi, kilatan rasa jijik di matanya tadi tidak luput dari pandangan Leng Ruoxue dan yang lainnya.

“Haha, kamu pasti tiga besar kompetisi mistik kita! Luar biasa!” Wu Gong memuji tanpa berpikir, matanya penuh penghargaan.

Leng Ruoxue dan yang lainnya mengabaikannya.

“Beraninya kamu! Presiden sedang berbicara denganmu! Beraninya kamu tidak menjawab!” seseorang di belakang Wu Gong memarahi.

“Apakah presiden ada di sini? Di mana?" Leng Ruoxue berpura-pura bodoh.

"Yang di depanmu adalah presiden!" kata orang itu lagi.

"Apakah begitu? Tetapi saya mendengar bahwa presiden telah mengasingkan diri! Kapan dia keluar?” Leng Ruoxue memandang Wu Gong dengan ragu, kata 'tidak percaya' tertulis di seluruh wajahnya.

“Presiden dalam pengasingan. Saya adalah wakil presiden dari kantor pusat. Namun, semua orang memanggil saya presiden karena mereka menghormati saya” jelas Wu Gong dengan sabar. Dia tampak ramah tetapi sebenarnya dia sangat marah sehingga dia ingin memotong Leng Ruoxue menjadi beberapa bagian.

“Oh, tapi… meskipun presiden dalam pengasingan, mereka tidak bisa memanggilmu presiden, kan? Ini akan menyebabkan orang yang tidak tahu kebenaran salah paham ”kata Leng Ruoxue dengan sangat naif, matanya penuh kepolosan.

“Lagipula, wakil presiden adalah wakil presiden! Kalau orang sebut wakil presiden itu presiden, itu juga tidak menghormati presiden kan, wakil presiden?” Leng Ruoxue menambahkan.

"Ya kau benar." Wu Gong menahan amarahnya. Wanita sialan, beraninya dia melawanku. Hmph! Aku tidak akan membiarkan dia pergi!

“Wakil Presiden, kamu masih orang yang bijaksana, tidak seperti beberapa orang yang hanya tahu cara menjilat. Wakil Presiden, Anda harus menjauh dari orang-orang itu!” Leng Ruoxue menyarankan dan terus memanggilnya wakil presiden.

“Hehe, kamu benar. Tapi hari ini adalah hari yang baik, Mari kita tidak membicarakan hal-hal yang mengecewakan itu.” Wu Gong dengan licik mengubah topik pembicaraan. Hmph! Tujuannya belum tercapai jadi dia akan membiarkan wanita ini pergi hari ini dan perlahan menghadapinya di masa depan!

"Wakil Presiden, di mana hadiah kita?" Leng Ruoxue mengulurkan tangan kecilnya yang cantik.

“Ini adalah hadiahmu. Selamat telah mendapatkan hasil yang baik.” Wu Gong mengeluarkan tiga cincin penyimpanan dan menyerahkannya kepada mereka bertiga secara resmi.

"Terima kasih, Wakil Presiden" kata Leng Ruoxue sambil tersenyum. Dia menuangkan semua benda di atas ring ke arena dan duduk di tanah untuk menghitungnya satu per satu. Dia bahkan mengeluarkan secarik kertas yang telah dia siapkan sebelumnya untuk memeriksa dengan cermat sesuai dengan isi di kertas itu.

Freak dan Leng Qingtian mengikutinya.