KATING [END✔️]

• I will protect you

Hi?
Btw ada yg nonton konser Itzy kmren gak?

Jangan lupa vote sblm baca arra?

Menurut kalin bkl sad or happy ending?
Apa ada yang akan meninggalkan episode lebih awal? Atau akan meninggalkan cerita di part akhir?

"Bokap nyokapnya mau cerai,"

Yeji mencoba untuk menelfon Ryujin namun gadis itu tidak mengangkat panggilan darinya. Mungkin Ryujin masih marah padanya fikir Yeji. Ia masih berdiam diri di depan kampus karena tidak tahu harus pergi kemana.

Rasa bersalah terus berada di kepalanya.
"Ryu plis angkat telfon gw jangan kayak gini," Yeji menggerut kesal karena ponsel Ryujin jelas-jelas berdering namun ia menolak panggilan dari Yeji.

"Lo sendiri...?" Tiba-tiba suara seseorang membuatnya menoleh. Yeji merasa takut karena ia melihat orang aneh dengan pakaian serba hitam berdiri tak jauh darinya.

"L-lo siapa...?"

"Gw? Atau dia?" Jawab gadis misterius itu menunjuk satu arah dengan gerak kepala. Yeji mengarahkan pandanganya ke samping dan ada orang dengan pakaian yang sama.

"Atau gw?" Tidak hanya dua, tapi tiga orang. Kini Yeji di kelilingi tiga orang gadis aneh dengan pakaian serba hitam. Jika kalian diposisi Yeji, apa yang akan kalian lakukan?

"Tolong hentikan semuanya. Mereka salah apa sama kalian?" Mereka maksudnya yaitu Ryujin dengan teman-temanya yang lain. Tentu saja Yeji merasa takut mengingat apa yang telah dilakukan mereka pada Winter.

"Mau tau? Kalau gitu ikut kita-"

"ENGGAK!" Yeji segera menepis tangan salah satu gadis yang hendak menariknya dan mengajak pergi "Pergi atau enggak gw teriak sekarang!" Ia mencoba mengancam namun itu tidak mempan sedikit pun.

"Ck! Berani juga ni cewe..."

Yeji diam sejenak mencoba mempersiapkan diri untuk berlari.
"Ikut gw-" Yeji segera berlari secepat mungkin untuk menjauh seraya berteriak minta tolong namun tak satu orang pun yang mendengar. Ia juga berusaha untuk menelfon seseorang dan hadilnya tetap nihil.

Kakinya sudah melemah hingga langkahnya mulai melambat.
"Ryujin gw mohon..." ia terus menerus mencoba menghubungi Ryujin namun tetap saja gadis itu tak mau mengangkat telfon darinya.

"Kenapa? Gak di angkat sama manusia brengsek itu?" Mendengar hal itu membuatnya melemparkan tatapan tajam.

"Maksud lo apa!"

"Yang paling lemah akan mati..." jawaban yang tidak sesuai dengan apa yang di tanyakan olehnya.

Hap...

***

"Mau coba?" Karina menyodorkan satu suapan ice cream. Mereka sudah mengelilingi semua dagang makanan. Entah sudah berapa banyak jenis makanan yang mereka beli. Lebih tepatnya Karina. Winter hanya bagian mencicipi sesuap dua suapan saja.

"Awas gendut loh..." ujar Winter seraya memakan suapan yang di berikan oleh Karina.

"Aku dari kecil gak pernah nambah berat badan padahal udah makan banyak tau," Winter hanya berdecak merespon jawabanya. Ia terus memperhatikan wajah cantik Karina seraya berkata di dalam hati.