Hai apa kabar? Gimana hari nya? Semoga menyenangkan ya. Oh iya jangan lupa komen dan vote jika kalian suka cerita ini
....
Pukul 01.00 Pagi
Zoya baru saja selesai membersihkan diri nya, ia duduk termenung di sofa yang mengarah ke jendela apartment nya, beberapa kali gadis ini terlihat menghela nafas nya. Ia mengingat kejadian tadi sepulang dari cafe, untung saja ada Vante, jika tidak entah apa yang akan terjadi.
"Zoya kangen papa" ucap nya lirih menatap sebuah bingkai foto kecil yang sejak tadi ia pegang. Foto nya bersama sang ayah beberapa tahun yang lalu.
Ia menghapus air matanya yang kembali menetes, segera ia berdiri dan mengembalikan bingkai foto tersebut di tempat nya. Ia melihat isi lemari pakaian nya dan berfikir jika sepertinya ia harus kembali kerumah untuk mengambil semua pakaian nya.
"Haruskah aku pulang? Apakah mama masih mengizinkan ku masuk? Aku takut..." monolog nya sendiri
Tidak mau larut dalam pikirannya ia memutuskan untuk tidur dan di pagi hari ia akan kembali pulang untuk mengambil semua barang-barang nya. Sepertinya ia tidak akan sekolah besok.
-Garis Senja-
Keesokan harinya
Zoya terlihat sudah rapi dengan pakaian santai nya, pakaian yang tidak terlalu terbuka dan terkesan sopan. Ia segera keluar dari kamarnya dan berjalan menuju lobby apartment. Sebuah mobil taxi yang ia pesan juga ternyata sudah siap. Zoya segera masuk dan mobil mulai melaju ke kediaman nya, dalam perjalanan ia terlihat sering mengatur nafas nya, ia meyakinkan diri nya jika semua nya akan baik-baik saja.
Sekitar 30 menit perjalanan akhirnya ia sampai di rumah nya, rumah megah yang dulunya banyak kenangan yang menyenangkan bersama keluarganya, tidak seperti sekarang.
Setelah membayar taxi ia segera melangkah masuk, beberapa kali ia menekan bel rumah namun tidak ada satupun yang membuka nya, untung saja ia membawa satu kunci cadangan. Segera ia membuka pintu dan masuk kedalam rumah, sangat heran ketika melihat keadaan di dalam yang cukup sepi, bahkan para pelayan rumah juga tidak terlihat sama sekali, seperti rumah yang sudah tidak di tinggali.
"M-mama" teriak nya memberanikan diri. Tidak ada sahutan sama sekali, ia hanya menghela nafas nya lalu beranjak ke kamar nya untuk membereskan semua pakaiannya.
Namun tanpa ia sadari ternyata ada sepasang mata yang sedang mengawasi nya, orang tersebut tersenyum aneh memandangi Zoya "datang di waktu yang tepat sayang" gumam orang itu. Ia adalah ayah tiri Zoya.
Terlihat Tn. Arlo yang mengendap-endap mengikuti Zoya dari belakang. Ia melihat Zoya yang memasuki kamar nya yang gelap, dengan perlahan ia juga ikut masuk kedalam kamar anak tiri nya itu.
Lampu di nyalakan, Zoya terkejut melihat ayah tiri nya yang ternyata sudah ada di belakang nya, gadis itu memperhatikan tingkah sang ayah yang terlihat memiliki niat buruk pada nya.
"A-ayah arlo?" Ucapannya terbata-bata.
"Iya sayang, saya disini" pria itu berjalan mendekati Zoya. Melihat hal itu membuat Zoya ketakutan dan perlahan berjalan mundur untuk menjauh. "Tidak papa jangan takut mama kamu sedang tidak dirumah. Mau tau sesuatu sayang?" Ucap Tn. Arlo ketika berhasil memojokkan tubuh Zoya ke dinding dan sudah terhimpit oleh tubuh nya.
"J-jangan gini, Zoya takut" ucapnya menahan isakan tangis dengan tubuh yang sudah gemetar ketakutan.
"Saya tidak benar-benar mencintai ibu mu, kau tau? Saya sangat membenci keluarga ini, dulu saya memang mencintai ibu mu, namun semua itu tidak berlaku lagi setelah ibu mu menolak cinta saya dengan mentah-mentah, tapi entah kenapa sekarang saya bisa menikahinya. Itu tidak masalah, hal yang bagus karena saya bisa membalaskan dendam saya selama ini. Melihat ibu mu yang lebih memilih papa mu lalu hidup dengan bahagia membuat saya iri dan tidak suka, dan sekarang? Papa mu meninggal" Tn. Arlo tertawa begitu kencang, ia melihat Zoya yang sudah menangis, pria itu hanya tersenyum, memandangi tubuh anak tirinya itu dari atas hingga bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS SENJA ||
RandomMenceritakan tentang seorang gadis penderita gangguan mental skizofrenia yang di benci oleh ibu nya semenjak kepergian ayahnya. Sang ibu yang menyalahkan nya atas kecelakaan yang terjadi hingga merenggut nyawa suaminya hingga berselang lama ia kemba...