01| Hari Pertama

10 1 0
                                    

Haiii, selamat pagi? Semoga hari nya menyenangkan ya.
Jangan lupa untuk komen karena saya suka jika kalian komen.

........


Seoul–Korea Selatan, 2022

Cerita ini di buka di tahun 2022. Dimana seorang gadis muda yang cantik telah selesai berjuang dari masa kritisnya hingga berhasil sadar. Ia Zoya, yang baru saja sadar dari koma nya kemarin malam dan pagi ini ia sudah di pindahkan ke ruang rawat inap. Pagi ini ia sedang duduk bersandar di hospital bed sambil di suapi sarapan oleh temannya, Riona.

"Boleh aku bertanya?" ucap Zoya sambil mengunyah makanannya. Mendengar hal tersebut Riona langsung mengangguk mengizinkan "Aku selamat, berarti papa juga selamat kan? Sekarang papa dimana?" tanya nya dengan antusias.

Mendengar pertanyaan seperti itu keluar dari mulut Zoya membuat Riona kalang kabut dan bingung harus menjawab apa "Eeeee nanti kalau sudah sembuh kita ketemu sama papa kamu ya? bagaimana? Setuju?" tanya balik Riona. Ia tidak memberitahu terlebih dahulu, ia takut kondisi sahabatnya itu malah kembali drop dan berakibat fatal "Sekarang habiskan makanan nya" ucapnya yang langsung menyuapi Zoya sedikit demi sedikit hingga habis.

-Garis Senja-

"Kamu ga pulang? Ini udah sore, bentar lagi malam" tanya Zoya. Pasalnya ia cukup dibuat bingung karena melihat sahabatnya yang seharian ini tidak pulang, bahkan ia juga membawa banyak baju ganti sejak dirinya di pindahkan keruangan rawat inap ini.

"Aku ga pulang, tidur disini bareng kamu" katanya sambil tersenyum manis menatap sahabatnya itu. Kebetulan Zoya menempati ruangan VVIP yang memiliki kasur untuk keluarga yang menemani, jadi ia bisa menggunakan kasur tersebut.

"Wihhh" Zoya bertepuk tangan karena senang mengetahui sahabatnya yang akan menginap dan menemaninya malam ini. "Seharian ini mama kemana? Kenapa tidak menjenguk ku?" tanya nya yang mulai menyadari ketidak hadiran ibu nya.

"Ehh mungkin mama kamu lagi sibuk, aku nginep juga karena di suruh mama kamu kok" jawabnya berbohong. Tidak mungkin juga jika ia mengatakan bahwa saat ini ibu nya sudah membenci dirinya karena kecelakaan malam itu.

~Pukul 22.30 hujan turun begitu derasnya membasahi kota Seoul malam ini. Riona kembali memasuki kamar rawat Zoya. Ketika masuk ia melihat Zoya yang duduk di kursi roda dan menghadap kearah jendela kaca besar yang memperlihatkan hujan serta gemerlap lampu kota.

"Siapa yang membantu mu duduk di kursi roda?" tanya Riona menghampiri Zoya dan berdiri di belakang gadis itu bergabung untuk melihat hujan.

"Nurse. Hujan nya cantik ya, Zoya kangen sama papa. Pengen liat hujan sambil ngobrol bareng papa" ucap nya lirih menatap kosong setiap rintikan hujan yang jatuh ke tanah.

"Sabar ya, kita bakal ketemu papa. Zoya harus sembuh biar papa ga sedih lihat Zoya yang sakit seperti ini" mendengar perkataan Riona, Zoya mengangguk tanda setuju. Kedua nya diam, hanya suara gemuruh yang terdengar dari derasnya hujan.

-Garis Senja-

Beberapa jam telah berlalu, hujan mulai sedikit mereda. Riona mendorong pelan kursi roda Zoya dan membantu gadis itu untuk berbaring di hospital bed nya "Sekarang tidur ya, orang sakit ga boleh tidur terlalu malam" canda nya yang membuat Zoya tertawa.

"Mau tidur satu ranjang sama aku ga? biasa nya kalau mau tidur papa sering usap-usap kepala ku, mau ngga gantiin papa??" tanya Zoya penuh harap, pasalnya ia tidak bisa tidur karena terbiasa di perlakukan seperti itu oleh papa nya. Riona menatap dalam mata sahabatnya ini, hati nya sesak mendengar kalimat seperti itu dapat terlontar kan, ia tidak bisa menolak. Riona mengangguk dan berbaring perlahan di kasur yang berukuran besar itu. Untung saja kasur ini muat dua orang.

GARIS SENJA || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang