ONE SHOT COLLECTION [JENLISA]

325 KM (PART 2)

325 KM..
JENLISA ONE SHOT STORY..

.
.

In So Jung berjalan menghampiri mobil putihnya. Segera pergi meninggalkan gedung UBS dengan mengendarai mobilnya di bawah kecepatan rendah. 

Beberapa menit kemudian, mobil itu berhenti di lampu merah. In So Jung menerima sebuah panggilan dan segera menjawabnya.

"Hallo." Pria itu menyimak sahutan dari seberang dan memeriksa jam tangannya.

"Myeongdong? Baiklah."

Setelah lampu hijau menyala, In So Jung segera menutup panggilannya dan melaju dengan kecepatan tinggi.

Sementara itu di trotoar, Jennie berjalan cepat menuju tempat pemberhentian bus. Ia berdiri selama beberapa detik dan menunggu bus datang namun tidak ada. Maka mau tak mau, Jennie harus pergi ke kantor polisi menggunakan mobil taksi.

Di tempat lain, Lisa sudah duduk di hadapan pria berlencana 3 bintang yang sedang menginterogasinya.

"Nama."

"Lisa."

"Nama lengkapmu."

"In Lisa. L. I. S. A."

Pria itu menangkup tangannya sambil menatap sangar ke arah Lisa yang hanya diam menundukkan kepalanya. Dia sudah berada di bawah pengaruh alkohol sejak polisi menangkapnya.

"Telepon orang tuamu."

"Ibuku sedang sakit."

"Kalau begitu ayahmu."

"Aku tidak tahu dia ada di mana."

"Kau sudah melanggar peraturan tentang minum minuman keras. Dan masuk ke tempat hiburan malam padahal kau masih sekolah, itu ilegal! Orang tuamu harus diberitahu tentang ini."

Lisa mengangkat kepalanya yang tampak berat, lalu mengumpat kesal.

"Sial.."

"Apa? Apa yang kau katakan barusan!?" Pria itu bersandar, menghela napas tak percaya. "Wahh... Ini benar-benar membuatku gila, anak ini kurang ajar. Orang tua macam apa yang membiarkan anaknya tumbuh seperti berandalan satu ini."

"Kenapa semua orang ingin sekali bertemu dengan orang tuaku?" Ucap Lisa setengah sadar

"Apa? Yah, jangan bicara dengan tatapan mata seperti itu!"

"Aku.. Bahkan tidak pernah bertemu dengan ayahku belakangan ini. Dia selalu pulang larut malam dan dia tidak akan peduli padaku. Tidak-akan-pernah! Jika Anda ingin bertemu dengannya, aku bisa membuat kekacauan yang lebih besar lagi dari ini. Apa Anda tahu? Aku bisa membakar gedung sekolah."

"Yah."

Lisa tiba-tiba menggebrak meja dengan kedua tangannya sehingga membuat seluruh orang yang ada di dalam sana ikut tersentak kaget.

"Pak polisi! Tolong penjarakan saja aku!"

"Hah!" Pria itu terdiam dan tak bisa berkata-kata.