Naka tak berhenti memikirkan sipelukis apakah ia sudah siuman ? Apakah ia sudah pulang hari ini ? Saat mengerjakan tugas pun dipikirkannya hanya sipelukis Rasa ingin tau yang mendominasi .. maka tak segan segannya ia pergi ke rumah sipelukis Sampai didepan rumah sipelukis , ia melihat seorang wanita tua sedang membaca buku Naka berjalan ke arah wanita itu dan berkata " selama pagi Bu , apakah aku boleh bertanya tentang pelukis eh maksudku remaja yang seumuran denganku yang tinggal di rumah ini dia pergi kemana ?"
"Kau tau pelukis yang kamu maksud adalah nak Arfan .. ia memang dilahirkan dengan tangan berbakat tapi itu tidak membuat orang tua nya bangga akan karya nak arfan Nah bolehkah wanita tua ini tau siapa nama mu ?"
" saya naka .. jika dibandingkan sama arfan saya rasa dia adalah pelukis yang terhebat dari semua pelukis yang ada Boleh saya tau kapan arfan pulang kesini ? "
" ibu juga ngak tau , nyonya belum ngasih kabar soal keadaan nak arfan Nanti jika nak arfan sudah pulang Nak arka boleh berkunjung kesini saya selalu membukakan pintu untuk nak naka "
" terima kasih banyak Bu .. aku berhutang Budi pada ibu "
" sama sama nak naka "
Sepanjang perjalanan naka selalu memikirkan perkataan wanita itu Yang ia pikir lahir dengan memiliki tangan yang berbakat sama sekali tidak bisa membuat orang tua nya bangga akan karya itu Naka sempatkan untuk berbelanja disupermaket sekalian untuk membeli makanan manis untuk mendampingi nya belajar nanti
Naka masuk kedalam supermaket , pandangannya teralihkan ke seseorang siapa lagi kalau tidak arka Pratama Naka menyapa arka " yo arka , ngapain sini ? Bosan dirumah lo ?"
" Iya .. mau nyebat aja , eh btw lo habis darimana Keringatan amat "
" eh itu adalah rahasia negara "
" beli mie yok gua traktir lagi pengen aja makan disini.. ayok lo belum makan kan ? "
" wuih tau aja yok gas ngak segan segan nih "
Naka dan arka langsung membeli mie instan dan memasak nya , setelah selesai memasaknya mereka Duduk di meja yang disediakan di supermaket itu
" eh lo pernah ikut belajar seni lukis ngak ?" Ucap naka dengan penasaran
" hmmm seni lukis ngak pernah cocok sama kepribadian gua , lo tau sendiri kan kalau gua nih anak musik " Ucap arka
" iya sih yaudah lah "
"Tapi gua kenal sama satu orang , dia hebat dalam seni lukis sama seni sastra tapi nih cowok cuman lebih menonjol ke seni lukis "
" SERIUS ? LO BISA KENALIN GUA SAMA DIA NGAK " Ucap naka dengan semangat
" ya ngak usah teriak lah .. gua ngak budek Tapi sekarang dia belum pulang ke rumah nya Pelayan Disana bilang ada urusan keluarga "
" hmm kalau gitu gua boleh lihat foto nya ngak ?"
" bentar gua cari dulu lo lanjut makan gih Jangan ngelihatin gua gitu " Ucap arka dengan julid nya
Nah nih orang nya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.