8 : haha hihi

542 63 10
                                    

Yin mengedipkan beberapa kali matanya, semuanya terlihat buram. AC kamar Yin.. mati?

"panas, panas" ucap Yin, kesadarannya belum sepenuhnya ada.  Butuh sekita 4 menit menunggu agar Yin menggerakkan badannya, tapi..

"ish ini sapa sih yang meluk?" Yin membalikkan posisi tidur nya ke sebelah kanan, yang pertama kali Yin lihat adalah Hayabusa yang terlihat sangat tampan dari dekat.

"Haya?.." gumamnya.

Yang dipanggil pun menyahut "hm?" tangan Yin sendiri bergerak untuk menyentuh pipi Hayabusa dan menepuk nepuknya.

"Oi bangun" Hayabusa sedikit menggeliat, ia menatap Yin lalu sedikit tersenyum. ah senyuman apa itu? Yin hanya menatapnya dengan mata yang berbinar binar

Hayabusa menenggelamkan wajahnya pada dada Yin, dan memeluk Yin dengan erat. Begitu juga dengan Yin yang matanya terpejam lagi.

Bentar...

"ANJING?!" Batin Yin, matanya melotot saat Hayabusa memeluknya dengan erat. tanpa was wes wos Yin menendang perut Hayabusa, dan hayabusa terbangun dari tidurnya karna tendangan Yin.

"Yin masih pagi" Hayabusa menguap rambut nya sedikit acak acak dan malah membuatnya semakin terlihat tampan. dan baju nya ada beberapa bagian yang sobek.

"LO!!!... LO SEMALEM NGAPAIN GUE HAH?!" Yin berteriak membuat kuping Hayabusa sedikit sakit. "Yin jangan teriak" Hayabusa menatap Yin bingung.

"ENAK AJA LU SANTAI SANTAI, JANGAN JANGAN LO PEGANG PEGANG GUE?!" Hayabusa hanya bisa menguap dan menatap Yin dengan serius. Yin masih dengan aduan bacotan nya sedangkan Hayabusa hanya fokus memperhatikan nya.

"Asal Lo tau, semalam Lo yang jadiin tangan kanan gue bantal Lo." Yin terkejut.

"HALAH" entah darimana energi Yin ini, masih pagi tapi sudah terbakar amarah.

Yin menutupi wajahnya dengan bantal yang dipakai hayabusa, oh bau mint. Saat itu juga wajah Hayabusa memerah dan menutupi mulutnya.

Mengingat juga bahwa ia yang memeluk Yin saat tidur.

"WOI NGOMONG LO!" Yin melemparkan bantalnya pada muka hayabusa. "Lo ngomong sekali lagi gue entot mau?" Haya menatap kesal pada Yin

"Goblok" Yin menatap baju yang semalem ia berikan pada Hayabusa. "Kok ada bagian yang sobek??"

"Baju Lo kekecilan jadi ya sedikit sobek aja" Yin mengangguk dan berdiri dari duduknya, "mau mandi dulu, jangan ngintip lo!" Yin mengambil handuknya, memangnya siapa juga yang mau mengintip?

"Yang bener aja udah 30 menit belum kelar mandinya?!" Hayabusa mengehla nafas berat dan memijat keningnya. "Woi haya udah"

Yin keluar dari kamar mandi dengan handuk di area privasinya, "iya, handuk buat gue mana?" Tanya Hayabusa.

"Minta ke bunda lah, enak aje lu minjem handuk yang gue pakek" yin mengambil handuk untuk mengeringkan rambutnya yang basah.

Hayabusa merebut handuk yang Yin ingin pakai untuk mengeringkan rambutnya. "Gue pakek ini aja" Hayabusa kemudian masuk ke kamar mandi.

Yin tak terlalu memikirkannya dan memakai Hoodie abu miliknya, dan turun ke lantai bawah.

Setelah 23 menit Hayabusa keluar dari kamar mandinya, handuk kecil nya juga menutup area privasinya.

Saat itu juga Yin membuka pintu kamarnya, yang ia lihat pertama kali adalah Hayabusa rambut basahnya juga semakin membuat ia sangat tampan.

"A-ANJING ROTI SOBEK LO KOK ADA 6?!" Yin berteriak dan pintu kamarnya yang masih terbuka. "Tutup pintunya" yin mengangguk dan menutup pintu kamarnya.

"Ini dibawain aja ke kamar kata bunda" Yin menaruh piring di tempat meja belajarnya.

"lucu juga lo pakek hoodie" hayabusa mengambil handuk yang Yin ambilkan untuk mengeringkan rambutnya

"Apaansi bocah gey" Mungkin ini bakal jadi panggilan Hayabusa buat Yin.

"Terserah, ini boleh ga minjem hoodie lu juga?" Hayabusa menatap lemari Yin, Yin mengangguk dan mengambilkannya warna hitam.

"Yang ini agak kekecilan, gue pakek yang lo pakek aja" Hayabusa menunjuk Hoodie yang yin pakai.

"BANYAK MAU LO!" Yin melemparkan Hoodie hitam nya pada Hayabusa. "Plis?" Yin meremas kuat hoodie yang ia pakai dan melepaskannya didepan Hayabusa.

Haya yang melihat bersiul, "badan lo boleh juga Yin" Hayabusa terlihat sangat serius menatap Yin.

"Jangan lihat kek gitu! ngeri gue" Yin melemparkan hoodei nya pada Hayabusa dan memungut hoodie warna hitam dan memakainya.

"Yin gue balik dulu, udah setengah 1" Hayabusa menatap Yin yang sedang sibuk membaca komik. "Yaudah sana"

Hayabusa berdiri dari tempat duduk nya dan merampas komik yang Yin baca. "Anterin" Yin merampas komik miliknya "Iye iye!"

"Yin nanti nitip salam sama bunda lo ya, cantik bunda lo" yin yang mendengar itu mencekram kuat tangan Hayabusa. "JANGAN NAKSIR BUNDA GUE ANJING!!" Hayabusa memberikan smiriknya.

"Kalo gak bundanya anaknya booleh?" Tangan kanan Hayabusa menarik pinggang Yin agar lebih dekat dengannya.

Otak yin membeku sedangkan Hayabusa masih tersenyum dan memiringkan kepalanya ke kanan.

"bocah gey" Yin mendorong Hayabusa dan menatapnya kesal, Hayabusa melepaskan tangannya yang melingkar di pinggang Yin.

"Yaudah aku pergi dulu" Hayabusa mengusap rambut Yin dan menutup pintu rumah Yin.

Wajah Yin seketika memerah. "Bangsat gue gak gey!" Yin menutup wajahnya, Hayabusa yang berada diluar juga menyenderkan badannya pada pintu rumah Yin.

"Kampret jijik gue"





Yoo maap baru update, jangan lupa vote!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gengsi | Hayabusa x Yin |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang