doctor Alika

233 5 0
                                    

Keesokan harinya Alika benar-benar tak bisa bangun dari tidurnya karena ia merasa kepalanya sakit akibat efek minuman alkohol yang ia minum. Tapi untung saja hari ini ia libur bekerja jadi Alika tak perlu repot-repot berangkat pagi-pagi seperti biasa. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi dan Alika belum juga bangun sampai akhirnya dering ponsel berbunyi ketika Alika masih terlelap tidur. Dengan masih memejamkan matanya Alika mengambil ponsel di samping meja dan langsung mengangkatnya.

"Halo," jawab Alika dengan suara khas bangun tidur.

"Alika kamu masih tidur. Jam berapa kamu kembali ke hotel?" tanya Citra yang ternyata menelpon dirinya.

Mendengar yang meneleponnya adalah Citra maka Alika pun menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang dengan  kepala yang terasa sakit.

"Aku gak tahu pulang jam berapa tapi  sekarang aku merasa sangat sakit kepala gara-gara semalam minum banyak. Aku bisa minta tolong belikan aspirin dan juga pesankan menu sarapan buat aku gak Cit?" tanya Alika meminta tolong.

"Iya aku akan meminta orang mengirimkan aspirin dan juga sarapan buat kamu. Dan satu lagi tadi Oliv harus pergi ke rumah Tantenya karena Tantenya masuk rumah sakit tapi nanti dia akan kembali kesini lagi setelah keadaan tantenya membaik. Terus Zeze sekarang ikut bersama dengan kamu?" tanya Citra lagi.

"Aku gak pulang sama Zeze karena semalam ia bertemu dengan seorang laki-laki dan meminta aku untuk pulang lebih dulu. Dan sampai sekarang aku belum pernah mendengar pesan apapun mungkin Zeze masih bersama dengan laki-laki yang ia temui itu," jawab Alika cepat.

"Ok. Kalau gitu tunggu aspirin sama sarapan kamu datang," kata Citra sebelum menutup teleponnya.

Alika tak banyak bertanya dan memilih untuk tidur kembali. Sedangkan di kamar hotel tampak sepasang laki-laki dan wanita yang terlelap tidur setelah semalam mereka melakukan aktivitas panas dan menggairahkan sampai pagi menjelang. Tak berapa lama sang wanita terlebih dahulu bangun dari tidurnya tapi ia merasa asing dengan tempatnya berada bahkan ketika ia melihat sekelilingnya ia melihat ada seorang laki-laki asing yang tidur disampingnya. Wanita itu mencoba mengingatnya hingga akhirnya ingat apa yang terjadi kepada dirinya dan bagaimana ia terpesona dengan mata abu-abu milik laki-laki yang baru ia kenal semalam di club. Dan untuk pertama kalinya ia puas melakukan one night stand dengan orang yang tak dikenalnya.

"Zeze kamu benar-benar bodoh," kata Zeze menyalahkan dirinya sendiri.

Zeze pun segera bergegas turun dari ranjang dan setelah itu ia memakai kembali bajunya karena tak mungkin ia berada disini ketika laki-laki itu bangun nantinya. Karena sudah menjadi prinsip Zeze jika ia harus pergi sebelum pasangan one night standnya bangun. Setelah memastikan penampilannya tak terlihat buruk Zeze puj segera meninggalkan kamar hotel itu tanpa tahu siapa identitas laki-laki itu. Tapi yang tak Zeze ketahui jika ia akan selalu berurusan dengan laki-laki yang melakukan one night stand karena laki-laki itu bukan laki-laki sembarangan.

Beberapa hari kemudian semua kembali seperti semula. Citra sudah mulai sibuk dengan segala hal yang berhubungan dengan urusan pernikahan sedangkan Olivia harus segera kembali ke Australia karena ada pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan. Kalau Zeze sendiri sudah sibuk dengan karier modelingnya yang semakin padat. Sedangkan Alika sendiri sudah mulai sibuk dengan pekerjaannya menjadi dokter di UGD.

Suasana di ruang UGD terlihat tak terlalu ramai walaupun ada beberapa pasien yang datang karena keadannya darurat. Tapi walaupun begitu ada seorang dokter yang sedang sibuk memeriksa keadaan seorang pasien yang mengeluhkan perutnya sakit. Sehingga dengan segera ia langsung memeriksa keadaan pasien itu.

"Suster Mira apa dokter Fahmi hari ini praktek?" tanya Alika setelah tahu apa yang terjadi kepada pasien.

"Hari ini dokter Fahmi praktek dokter dan kemungkinan sekarang ada di ruangannya karena sepertinya baru selesai melakukan pemeriksaan kepada pasien yang melakukan operasi," jawab suster Mira.

"Kalau begitu tolong panggil dokter Fahmi datang kesini karena ada hal yang ingin saya bicarakan dengan dokter Fahmi," perintah Alika kepada suster Mira.

"Baik dokter saya akan panggil dokter Fahmi," jawab suster Mira mengerti.

Suster yang bernama Mira itu pun langsung memanggil dokter Fahmi sesuai dengan perintah dari Alika. Sedangkan Alika kembali melihat keadaan pasien karena ia tak mau sampai sesuatu yang buruk terjadi kepada pasien dan juga ia harus memastikan jika diagnosisnya sudah tepat.

"Ada apa kamu memanggil saya?" tanya dokter Fahmi yang baru saja datang.

"Saya tadi memeriksa keadaan pasien yang mengeluhkan sakit di bagian perutnya. Lalu saya mencoba mencari tahu apa yang terjadi hingga saya curiga jika pasien mengalami usus buntu. Dan tadi saya sudah melakukan test dan hasilnya memang menunjukkan usus buntu yang akut dan harus segera dioperasi," jawab Alika menjelaskan panjang lebar.

Dokter Fahmi pun langsung membaca hasil laboratorium yang diberikan oleh Alika dengan sangat seksama. Dan memang benar apa yang dikatakan oleh Kalila jika pasien membutuhkan operasi secepatnya.

"Dokter Alika segera hubungi dokter anestesi dan juga persiapkan operasi untuk pasien ini. Saya akan bersiap-siap untuk operasi. Selain itu kamu akan menjadi asisten saya dalam operasi ini," perintah dokter Fahmi yang terlihat serius.

"Baik dokter saya akan segera mempersiapkan semuanya," jawab Kalila mengerti.

Setelah itu dokter Fahmi pun segera mempersiapkan diri untuk memulai operasi karena operasinya harus segera diadakan sesegera mungkin.

"Suster Mira tolong minta persetujuan dari keluarga pasien bahwa pasien harus segera dilakukan tindakan operasi. Saya harus menghubungi dokter anestesi dan juga menyiapkan ruang operasi karena saya yang akan menjadi asisten dokter Fahmi," perintah Alika kepada suster Mira.

Tanpa menunggu lama lagi suster Mira langsung melakukan apa yang diperintahkan oleh Alika.

3 jam lamanya kemudian..

"Good job dokter Alika atas operasinya. Dari hari ke hari keterampilan dokter di dalam ruang operasi semakin membaik dan juga sangat rapi. Dalam beberapa waktu kedepan dokter bisa menjadi dokter bedah yang hebat," puji dokter Fahmi.

"Terima kasih untuk pujiannya dokter. Tapi kemampuan saya maush belum sehebat dokter. Masih butuh banyak waktu untuk saya bisa menjadi dokter bedah yang hebat," jawab Alika merendah.

"Dokter Alika hanya butuh banyak latihan dan juga operasi maka kemampuan dokter akan semakin meningkat. Kalau begitu jika ada operasi lagi saya akan meminta dokter Alika membantu saya lagi," kata dokter Fahmi yang memuji Alika.

"Baik dokter dengan senang hati saya akan membantu dokter Fahmi," jawab Alika setuju.

Setelah mengatakan hal itu dokter Fahmi meninggalkan ruang operasi sedangkan Alika terlihat senang karena mendapat pujian dari dokter Fahmi.

"Sepertinya ada yang lagi senang dapat pujian nih," goda Lena teman dokternya.

"Tentu aja aku senang karena dokter Fahmi memuji kinerja aku," jawab Alika yang tak bisa menyembunyikan rasa senangnya.

"Terserah kamu deh yang selalu senang berada di ruang operasi. Oya Alika kamu tahu gak kalau hari ini pemilik rumah sakit ini akan datang dan dari berita yang aku dengar jika pemiliknya masih muda dan juga tampan. Aku jadi penasaran gimana wajahnya ya?" tanya Lena dengan ekspresi yang berbinar.

"Terus urusannya sama aku apa? Aku gak terlalu mementingkan soal hal itu. Lebih baik aku pergi sekarang buat memindahkan pasien yang baru saja selesai operasi daripada harus melihat pemilik rumah sakit yang kata kamu tampan itu," jawab Alika tak peduli.

Alika pun segera melangkahkan kakinya kembali ke ruang operasi untuk memindahkan pasien ke ruang ICU.

"Dasar cewek aneh," kata Lena kesal melihat teman dokternya itu.

suamiku anak smaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang