siapa dokter itu?

125 4 0
                                    

Suasana ruang UGD benar-benar. sangat kacau saat itu karena banyaknya pasien yang datang ke ruang UGD dengan berbagai luka. Bahkan sekarang Alika sedang menangani pasien yang mengalami patah tulang sehingga harus segera dilakukan operasi.

"Suster Mira tolong segera hubungi dokter ortopedi untuk melakukan operasi secara mendadak untuk pasien ini," perintah Alika kepada  suster Mira.

"Baik dokter Alika," jawab suster Mira mengerti.

Setelah itu suster Mira pun segera melakukan apa yang dikatakan oleh dokter Alika. Sedangkan Alika sendiri kembali merawat pasien itu sambil menyiapkan untuk operasi. Dan tiba-tiba ia mendengar ada pasien yang datang lagi ke ruang UGD.

"Ada pasien yang datang lagi. Dimana dokternya?" teriak paramedis yang membawa pasien itu.

Alika yang mendengar paramedis berteriak mencari keberadaan dokter pun langsung bergegas datang ke paramedis itu.

"Bagaimana tanda vitalnya?" tanya Alika yang sudah menghampiri paramedis itu.

"Tekanan darahnya rendah dan tingkat saturasinya sangat rendah. Serta detak jantungnya yang tak stabil. Kemungkin ada pendarahan di bagian perutnya atau mungkin kerusakan pada limpanya karena pasien mengalami benturan yang lumayan keras," jawab paramedis itu mengatakan kondisi pasien.

"Kita pindahkan pasien ke ranjang flu setelah itu baru kita lihat bagaimana kondisinya saat ini," kata Alika yang sudah serius.

Mereka pun langsung membawa pasien berjenis kelamin laki-laki itu ke ranjang yang ada di UGD itu. Lalu setelah itu Alika dibantu oleh suster memasang beberapa alat yang digunakan untuk mengecek kondisi dari pasien itu. Ternyata benar apa yang dikatakan oleh paramedis itu jika keadaan pasien benar-benar buruk. Bahkan Alika meminta untuk dilakukan tes dan ternyata benar jika ada pendarahan di daerah limpanya sehingga pasien itu harus segera dilakukan operasi sesegera mungkin.

"Suster Mira apa ada dokter Firman atau dokter lainnya ada yang stand by untuk melakukan operasi?" tanya Alika kepada suster Mira.

"Tidak ada dokter yang stand by untuk saat ini karena banyak dokter yang melakukan operasi dan ada dokter yang hari ini off," jawab suster Mira menjelaskan.

"Shitt...."

Tanpa sadar Alika mengumpat karena mendengar tak ada dokter yang bisa melakukan operasi. Sedangkan pasien ini harus segera melakukan operasi. Kenapa di keadaan seperti ini tidak ada yang bisa melakukan operasi. Sebenarnya Alika bisa melakukan operasi tapi menurut peraturan dia belum boleh melakukan oeprasi sendiri harus didampingi oleh dokter yang lebih berpengalaman. Tapi saat ini tak ada dokter yang bisa melakukan operasi. Ketika Alika sedang bingung harus melakukan apa tiba-tiba keadaan pasien memburuk dan Alika pun harus segera melakukan pertolongan pertama.

"Dokter Alika pasien detak jantungnya berhenti," teriak suster Anita yang sedang bersama dengan pasien.

Alika pun langsung berlari menuju kearah ranjang pasien untuk memeriksa  keadannya. Dan benar saja detak jantung sang pasien tak terdeteksi lagi sama sekali. Sehingga membuat Alika harus memacu jantungnya untuk bisa membuat pasien selamat. Berbagai cara Alika lakukan untuk bisa membuat jantung pasien kembali berdetak. Bahkan Alika tak peduli jika baju dokternya terkena darah yang ada di tubuh pasien itu karena dipikirannya adalah bagaimana bisa menyelematkan pasien itu sesegara mungkin. Hampir 5 menit Alika melakukan CPR hingga akhirnya ia berhasil mengembalikan detak jantung pasien itu.

"Bawa pasien ke ruang operasi sekarang karena tak ada waktu lagi bagi pasien jika menunda operasi," kata Alika dengan deru napas yang putus-putus.

"Tapi dokter Alika tak ada dokter lain yang bisa mengoperasi pasien ini," jawab suster Mira yang ikut membantu disana.

"Jika tak ada dokter yang bisa mengoperasinya maka saya sendiri yang akan mengoperasinya," kata Alika masih terus melihat kearah pasien.

"Tapi dokter...."

Suster Mira belum sempat melanjutkan perkataannya ketika Alika langsung memutuskan perkataan dari suster Mira.

"Tidak ada kata tapi sama sekali. Nyawa pasien lebih penting dari apapun. Selain itu saya juga sudah sering ikut operasi dengan dokter Firman atau dokter lainnya. Jadi saya yakin bisa menyelematkan pasien ini. Jadi segera siapkan orang operasi," perintah Alika dengan tak sabar.

Para suster yang ada disana masih tampak ragu untuk melakukan apa yang di perintah oleh Alika walaupun secara kemampuan Alika bisa dibilang sangat mampu untuk melakukannya tapi secara prosedur dokter Alika belum bisa melakukan operasi sendiri tapi di satu sisi keadaan pasien sangat kritis. Ketika keadaan benar-benar tak mendukung tiba-tiba datang seseorang yang akan membantu Alika untuk melakukan operasi.

"Siapkan saja ruang operasinya biar saya yang akan melakukan operasi itu," kata dokter Andrew yang tiba-tiba datang.

"Dokter Andrew...."

Semua suster yang ada disana langsung kaget ketika melihat kedatangan dari dokter Andrew. Mereka benar-benar tak menyangka jika akan melihat dokter Andrew berada di UGD ini.

"Segera hubungi dokter anestesi dan siapkan ruang operasinya," perintah dokter Andrew dengan tegas.

"Baik dokter Andrew," jawab suster Mira mengerti.

Dokter Andrew pun langsung menghampiri Alika yang sedang mengawasi keadaan pasien.

"Dokter Alika bagaimana keadaan pasien saat ini?" tanya dokter Andrew langsung.

"Kondisi pasien benar-benar sangat buruk bahkan tadi pasien sempat mengalami henti jantung tapi saya berhasil membuat detak jantungnya kembali. Tapi pasien harus segera melakukan operasi karena memang pasien mengalami pendarahan yang parah. Saya sudah melakukan beberapa tes dan memang bagian limpanya mengalami kerusakan jadi harus segera dilakukan operasi," jawab Alika menjelaskan.

"Kalau begitu biar saya yang melakukan operasi untuk pasien ini. Dan dokter Alika jadi asisten saya untuk mengoperasi pasien ini," perintah dokter Andrew.

"Baik dokter," jawab Alika mengerti.

Setelah itu semuanya bergerak cepat membawa pasien menuju ruang operasi karena pasien benar-benar perlu melakukan tindakan operasi sesegera mungkin.

Sementara itu Andra dan juga Lucas baru saja sampai di rumah sakit. Dan mereka saat ini sedang mengunjungi beberapa pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi. Andra sedikit melakukan interaksi dengan beberapa pasien bahkan memberikan bantuan dana untuk para pasien itu. Sedangkan Lucas hanya mengikuti saja apa yang diperintahkan oleh sang uncle. Ketika mereka sedang berjalan menuju ke kamar yang lain tiba-tiba ada keributan di ruang UGD dan tak lama keluar sebuah ranjang yang ada pasien dengan beberapa alat medis yang berada di tubuhnya. Lalu ada seorang dokter dengan baju yang sudah banyak darah sedang berjalan membawa pasien itu menuju ke suatu tempat yang tak mereka ketahui.

"Ada kehebohan apa disana?" tanya Andra kepada kepala rumah sakit ini.

"Itu ruang UGD pak Andra. Dari informasi yang saya dengar UGD baru saja menerima pasien kecelakaan yang lumayan banyak dan beberapa pasien yang datang dalam keadaan tidak baik. Jadi bisa dibilang saat ini suasana di ruang UGD sangat ramai dengan banyak pasien," jawab pak Bambang kepala rumah sakit.

"Apa dokter yang ada di ruang UGD cukup untuk melayani para pasien?" tanya Andra penasaran.

"Untuk saat ini ada beberapa dokter muda yang kompeten bisa mengatasi pasien di UGD dan juga ada dokter senior juga yang berada disana," jawab pak Bambang menjelaskan.

"Kalau begitu jangan lupa beri bonus kepada para dokter UGD dan juga susternya juga. Dan nanti siang siapkan makanan yang enak untuk mereka," perintah Andra kepada pak Bambang.

"Baik pak Andra," jawab pak Bambang patuh.

Setelah itu mereka pun kembali berjalan menuju ruang perawatan yang lain. Tapi diantara rombongan itu Lucas tampak terpaku melihat kearah seorang dokter yang menurutnya keren dan pastinya membuatnya penasaran.

"Siapa dokter itu?" Gumam Lucas. 


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

suamiku anak smaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang