DIA ALSHEILA : THE DANGEROUS GIRL || Part 042

473 36 0
                                    

Happy Reading.

•••

Sheila menyandarkan kepalanya di sandaran kursi aula dengan tatapan yang menatap Atheiza yang ada di sampingnya. Sheila menaikkan satu alisnya melihat wajah datar Atheiza saat menatapnya. Sheila mendengus sinis melihat itu.

"Cewek yang lo bikin patah tulang mana? Kayanya bagus kalau gue tambahin,"ceplos Atheiza.

"Bisa mati nanti,"ucap Sheila.

Atheiza mengangkat bahunya acuh tidak peduli, dia melirik sinis Sheila sambil berdiri dari duduknya. Atheiza berjalan keluar dari aula dengan kedua tangannya yang di masukkan ke dalam saku jaket kulitnya.

Sheila mendengus sinis dan berjalan menyusul Atheiza dengan wajah datarnya saat menatap ke depan. Sheila mengeluarkan 1 permen kaki dari dalam saku jaketnya, dia membuka bungkus permennya dan memakannya.

Sheila berjalan di samping Atheiza dengan lirikan matanya sinis saat melirik sinis Atheiza yang ada di sampingnya itu.

"Setidaknya di beri peringatan udah cukup,"ucap Sheila dengan nada dingin.

"Peringatan yang lebih dari itu, Sheil,"ujar Atheiza.

Sheila bergumam pelan dan mengangguk singkat mendengarkan itu, dia menatap ke depan dengan tatapan datarnya.

"Cowok yang lo kasih racun, kuliah disini?"tanya Atheiza. Sheila mengangguk singkat.

Atheiza melirik Sheila sekilas dan menatap ke depan dengan tatapan datar, satu tangannya itu di masukan ke dalam saku jaketnya dengan tangan kanan mengambil permen karet rasa strawberry dari dalam saku jaketnya dengan lirikan matanya menatap Sheila yang ada di sampingnya.

"Koma berapa hari? Kayanya nggak cukup kalau cuma bentar,"ucap Atheiza.

"4 hari ada kayanya,"balas Sheila. Atheiza mengangguk pelan.

Sheila menghentikan jalannya dan melirik Bella yang berdiri di sampingnya di ikuti Atheiza yang tersenyum sinis melihat itu. Sheila menyeringai dengan sudut bibir yang terangkat.

"Kayanya lo masih belum cukup sama yang kemarin,"ucap Atheiza.

"Belum. Karena urusan gue sama lo berdua belum selesai sialan!"pekik Bella.

"Nggak usah di urusin cewek nggak ada otak kaya dia,"sahut Sheila.

Sheila melanjutkan jalannya meninggalkan mereka berdua di koridor dengan kedua tangannya yang di masukkan ke dalam saku jaket tanpa memperdulikan mereka berdua.

Atheiza terkekeh pelan sambil menepuk bahu Bella dan tersenyum sinis saat menatap wajah merah padam mendengarkan ucapan Sheila tadi.

"Otak lo kosong sampe nggak bisa mikir,"ucap Atheiza.

Atheiza berjalan menyusul Sheila yang berjalan meninggalkannya di koridor kampus dengan lirikan matanya saat melirik Bella dengan tatapan remeh.

Sheila menggeleng dan terkekeh pelan melihat mereka berdua, dia menatap ke depan dengan tatapan tajam dengan wajah datarnya. Tangan Sheila memainkan tangkai permen yang ada di mulutnya.

"Dia udah gila kayanya,"ceplos Atheiza.

Sheila terkekeh pelan, dia melirik Atheiza sekilas dan membuang tangkai permennya itu ke tempat sampah.

"Hai, Sheil. Mau kemana?"

Sheila menghentikan jalannya dan menatap datar Veno yang berdiri di depannya dengan tatapan datar, dia terkekeh pelan mendengarkan itu. Sheila memiringkan wajahnya dan tersenyum sinis.

Sheila melirik Atheiza sekilas dengan lirikan mata tajamnya itu sambil mengeluarkan vape dari dalam saku jaketnya. Sheila mengepulkan asap vapenya ke atas.

DIA ALSHEILA : THE DANGERAOUS GIRLWhere stories live. Discover now