***
SMA CAKRAWALAPagi ini matahari bersinar terang. Angin berhembus sepoi-sepoi, membuat rambut panjang tiga gadis cantik primadona sekolah itu melambai-lambai.
"Tumben sepi?" Gadis berkacamata dengan name tag Bintari itu heran.
Biasanya ketika mereka melewati koridor, selalu disambut teriakan riuh para penggemarnya.
Namun sepertinya, berbeda dengan hari ini. Koridor begitu sepi dan di halaman hanya terlihat beberapa siswa yang berlalu-lalang."Oh, mungkin mereka semua mau bikin kejutan kali! Hari ini kan Queen sekolah kita lagi ulang tahun. Betul gak, Bestie?" Ucap Lidya. Gadis cantik, body aduhai dan tidak lupa ciri khas dirinya. Baju yang kekecilan.
Tiara berhenti berjalan. Menoleh ke belakang di mana kedua sahabatnya itu ikut berhenti. "Diam, gw lapar! Gw kalau lapar bisa makan orang!" Sinisnya.
Tiara adalah gadis cantik nomor satu yang mendapat julukan Queen of school. Gadis galak yang menyukai Keenan, Ketua basket dengan sejuta followers.
Bagi Tiara, mengejar cinta seorang Keenan itu seperti mengejar kereta api. Pantang menyerah sebelum kereta berhenti.Beberapa langkah lagi Tiara mencapai pintu kantin. Ia dengan semangat ingin segera mengisi perutnya yang sejak tadi mulai berdemo. Suara-suara riuh siswa terdengar ditelinganya.
Tangannya hendak mendorong pintu, akan tetapi di lain arah terlihat seorang pria berkulit putih, hidung mancung dan bintik-bintik jerawat di seluruh muka yang sudah beranak pinak itu berjalan dengan tergesa-gesa.
Brakkkkk!!!
Suasana kantin yang terdengar riuh sedari tadi mendadak senyap. Semua pasang mata menatap kearah si pembuat masalah.
Coklat dingin itu tumpah mengenai lengan kiri Tiara. Sebagian lengan baju putihnya terlihat kotor oleh lelehan coklat. Matanya mulai menggelap. Bibirnya bergetar.
"Lo, selain muka lo yang jelek, ternyata mata lo rabun juga, hmm?" Sarkasnya.
"Nio gak jelek ya! Cuma muka Nio itu memang sudah aestetik sedari lahir. Gak kayak lo, dih! GENTONG MINYAK!" Ucap pria yang menyebut dirinya Nio itu. Bukannya minta maaf, ia malah meladeni ucapan Tiara.
Tiara yang marah pun mendekati tempat di mana Nio berdiri dan memegang gelas es di tangannya. Hatinya tidak terima mendengar Sunio mengejek tubuhnya. Tiara merebut gelas es itu dan seketika-
Byurrr...!!!
"DASAR BEBEK JELEK!!!" Teriaknya keras disamping telinga Sunio.
Dinginnya air es itu mengguyur tubuh Sunio. Sunio atau lebih akrab dipanggil Nio itu diam terkejut. Ia menatap Tiara yang berlalu pergi dari hadapannya, lalu di ikuti dengan kedua teman gadis itu yang juga menatap sengit kearahnya.
Satria, sahabat sekaligus teman duelnya itu berjalan tergesa-gesa menghampiri Sunio yang masih berdiri di depan pintu. Mulutnya menganga tak percaya dengan apa yang barusan terjadi.
Kenapa sahabat karibnya ini selalu gesrek di waktu yang tidak tepat.Satria menepuk bahu Sunio, "Lo gakpapa, Sun?"
"Sat, gw jelek ya?"
Bukannya menjawab pertanyaan Satria, eh Sunio malah bertanya balik pada dia.Satria yang ditanya seperti itu terdiam, tak lama kemudian tawanya pecah menggelegar. Sejak kapan seorang Sunio gak percaya diri? Wahh ini berita berharga dan ia harus segera mengabarkan pada Pak Lurah dan warga setempat agar tidak kehilangan info terkini.
Nio yang songongnya minta ampun dan Tiara yang galaknya mudah lepas tanpa batas. Siapa juga yang mau memisahkan pertengkaran yang absurt itu.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/333909890-288-k739297.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BEBEK JELEK
Novela JuvenilSedari awal memasuki masa putih abu-abu, Tiara memanglah dikenal sebagai gadis pembuat onar. Entah kesialan apa yang Sunio perbuat, gadis itu benci setiap kali melihat muka Sunio. Hingga sebuah peristiwa membuat Tiara sadar. "Lo gak perlu menjadi or...