Prolog

1.4K 82 1
                                    

"Mae nggak mauu", seru Harvi menekuk wajahnya.

"Nggak pokoknya kamu harus tetep ikut sayang", Ten tetap pada pendiriannya.

Jarum jam menunjukkan pukul sebelas siang.Kini di kamar khususnya di kediaman keluarga Seo sedang terjadi perdebatan antara Mae Ten dan Bungsunya.

"Aku bosen nanti pasti acaranya sangat lama, mending ngerjain laporan berita buat besok aja", Harvi  berjalan dengan menghentakkan kakinya menuju meja belajar nya.

Mae ten berkacak pinggang, salahkan sifat otoriternya yang sudah mendarah daging, "Pokoknya kamu tetap ikut atau Mae menghubungi Atasanmu agar dia memecatmu", ancamnya.

Harvi menegang, ini yang paling dia tidak suka dari Mae nya suka menggunakan kekuasaan untuk mengancamnya.Sama persis dengan Ayah nya.

"Mae jangan...", Harvi membalikkan punggungnya dan menatap Ten memelas.

"Mae sudah mengizinkanmu untuk bekerja di perusahaan kecil itu, jadi menurutlah", jika sudah seperti ini tidak mungkin lagi Harvi untuk membantah perintah Ten.

"Ehmm baiklah, aku ikut", ucap Harvi final.

Keluarga Seo adalah keluarga tersohor yang memiliki bisnis dibanyak bidang walaupun tidak sebanyak keluarga Jung.Jadi sudah tak heran jika banyak acara-acara berbau bisnis yang sering keluarga Seo kunjungi.

Malam ini keluarga Seo akan menghadiri peresmian anak perusahaan dari Keluarga Jung.Keluarga terkaya di Asia tenggara.Jhoni selaku kepala keluarga merupakan rekan bisnis dan juga sahabat dari Jeffry.Tak beda jauh dengan Ten dan Tian yang merupakan teman semasa sekolah menengah.Hanya Harvi yang tidak tertarik di dunia bisnis, ia lebih memilih menjadi jurnalis.Walaupun tidak mudah untuk mendapat izin dari Ayah, mae, dan koko nya.Jangan lupakan aturan dan larangan yang harus ia patuhi.

Harvi sangat tidak suka dengan acara-acara seperti itu.Menurutnya acaranya sangat membosankan dan dipenuhi orang bermuka dua, hal lumrah dalam dunia bisnis.

Selain itu disana juga ada kekasihnya, Mario Jung.Pengusaha property sukses.Jika dirinya ikut, tak lama setelah menyapa beberapa orang ia akan digeret pria itu ke kamar mewahnya. Menghabiskan waktu disana dengan berdiam diri kadang berakhir disuruh menginap.Ia sangat tidak suka itu.Jiwa bar-bar nya menolak.

Mario terlampau posesif, tidak hanya Mario bahkan bubu nya juga lebih posesif.Kadang ia jengah dilarang ini dan itu, disuruh mematuhi aturan keluarga Jung yang terlampau disiplin.

Oleh karna itu Harvi menolak keras ajakan mae nya untuk datang ke acara yang akan diselenggarakan nanti malam.Ia lebih memilih mengerjakan pekerjaannya daripada berada di rumah mewah kekasihnya.

"Bagus", mae Ten maju memeluk putra bungsunya.Mengelus surai coklat madu halus milik Harvi dan memberikan kecupan di sana.

"Karina akan datang membawakan susu mu, habiskan dan kemudian beristirahatlah", mae ten mengecup kening putranya kemudian melangkahkan kakinya keluar ruangan.

Ya suatu kebiasaan di keluarga Seo untuk mewajibkan si bungsu tidur siang dan meminum susu.Sebenarnya Harvi tidak menyukai nya, tapi membantah Mae nya bukanlah pilihan yang tepat.Tidak hanya di keluarga Jung saja yang penuh aturan, di keluarga seo juga ada, namun tidak seketat keluarga sang kekasih.

tok... tok... tok...

Suara ketukan terdengar, dilanjutkan dengan suara pintu terbuka.Masuklah karina yang membawa segelas susu vanila  beserta Kenan, bodyguard yang ditugaskan Mae ten untuk menjaga Harvi tidur siang.Jika tidak dijaga sudah jelas ia tidak akan melakukannya, jangan lupakan jika Harvi pemuda paling tidak suka diatur.

"Ini susunya tuan muda", Harvi meraih gelas susunya dan meminum dengan ogah-ogahan hingga tandas lalu menyerahkan kembali gelas kosongnya ke karina.Lalu karina berlalu keluar dari kamar si bungsu.

"Mari tuan muda", Kenan menuntun Harvi menuju ranjang.Kemudian menylimuti sebatas dada, mengatur suhu ruangan, menutup gorden dan setelah semua selesai ia berdiri di pojok ruangan menghadap tuan mudanya.

Sebenarnya Harvi jengah, ia bukan anak kecil lagi yang harus ditemani seperti ini.

"Bisakah kau keluar ken", tutur Harvi.

"Mohon maaf tuan muda, ini perintah nyonya" Kenan masih berada di posisinya.Sedangkan Harvi menghembuskan nafas kasar.Percuma saja lebih baik ia memejamkan matanya, memaksa untuk tidur.

To Be Continue



NAUGHTY BEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang