#19

338 34 6
                                    

Malam itu juga, Jengyeon terbangun dari tidurnya setelah oprasi.

"Akh..." Ia merasakan nyeri pada perutnya dan kepalanya sedikit pusing.

"Jeong!" Dahyun yang sedang duduk bersama Tzuyu, segera menghampiri Jeongyeon.

"Hyun, Tzu... Bagaimana Minhyuk?" Tanya Jeongyeon sembari mendudukan dirinya perlahan di tempat tidur.

"Tenang, hyung. Perlahan..." Ucap Tzuyu membantu Jeongyeon.

"Minhyuk tertembak mengenai kepalanya. Beruntung ia masih selamat. Namun sekarang dai koma." Jelas Dahyun.

"Hah... Harusnya tidak begini." Ucap Jeongyeon pelan dan menyandarkan kepalanya.

"Oh ya... Dimana Nayeon?"

"Noona sudah pulang tadi bersama Wendy dan Lisa. Besok ia akan kembali." Ucap Tzuyu. Jeongyeon tersenyum lega mendengar Nayeon baik-baik saja.

"Aku mengantuk lagi." Ucap Jeongyeon pelan.

"Tidurlah." Ucap Dahyun.

---------

Nayeon POV

Aku tidak bisa tidur... Pikiranku tertuju pada Jeongyeon. Walaupun dokter mengatakan semua baik-baik saja, rasa bersalah ini malah semakin tumbuh. Apa aku masih pantas bersama dirinya? Hah... Aku begitu egois dan percaya diri bahwa aku dan Jeongyeon bisa kembali bersama, namun... Nyatanya terlalu banyak lika-liku bahkan sebelum itu terjadi.

Aku berdiri menuju meja rias dan membuka laci di dalamnya. Aku sengaja menaruh kotak cincin pernikahan dan tunangan kami disini. Aku membuka kotak dan memandanginya... Mengingat semua hal indah yang kami lalui bersama.

"Mungkin... Seharusnya kita tidak bertemu lagi, Jeong... Hiks... Saat tidak ada aku... Kamu baik-baik saja... Hiks..." Aku terduduk tersandar pada tempat tidurku hingga tak sadar tertidur.

---------

Pagi-pagi sekali Lisa menjemput Nayeon dari kediamannya.

*Cklek

Nayeon membuka pintu kamar Jeongyeon dan tidak ada siapapun disana. Wendy berkata bahwa Tzuyu dan Dahyun sudah pulang subuh tadi.

Jeongyeon masih tertidur dengan damai.

"Nyenyak sekali kamu, hm?" Nayeon membelai pipi Jeongyeon dan mencium keningnya. Samar-samar Nayeon merasakan pergerakan dari Jeongyeon.

"Eungh... Nayeon." Panggil Jeongyeon dengan suara seraknya.

"Jeong..." Nayeon tersenyum bahagia.

"Nay... Kamu baik-baik saja kan?"

"Ne, Jeong. Gomawo..." Nayeon menggenggam tangan dan menyematka jemari mereka.

Tak lama kemudian suster masuk membawakan sarapan untuk Jeongyeon.

"Terima kasih suster." Ucap Nayeon.

"Suapi aku ya." Pinta Jeongyeon manja.

"Dasar... Karena kamu sakit, baiklah. Nah, buka mulutmu." Nayeon menyuapi Jeongyeon. Dalam hati Jeongyeon merasa bahagia di rawat oleh Nayeon.

*Cklek

"Wah... Sedang makan di suapi lagi." Ledek Dahyun yang datang lagi bersama Jihyo, Sana, Chaeyoung, Tzuyu dan Momo.

"Ck... Oh ya, ini siapa?" Tanya Jeongyeon.

"Ah... Ini Chaeyoung, oppa. Dia sepupu Minhyuk. Dia juga yang membantu kemarin memanggil Tuan Lee saat kami melihat oppa dan Minhyuk di dalam cafe." Jelas Sana pada Jeongyeon. Jeongyeon mengangguk paham.

Why || 2Yeon NaJeong || Nayeon JeongyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang