I am Your Joke [ON GOING]

BAB 1 Teman Kaget

"Wah-wah gila sih, aku habis dari pantry, kata orang-orang kamu ngajuin resign, kok bisa?" seru Apah dengan hebohnya.

"Ya bisa dong." Jawaban yang terlalu santai itu membuat Apah semakin terkejut.

"Ya maksudnya kok enggak bilang ke aku dulu gitu loh!" protes Apah. Aku tidak menjawab pertanyaannya melainkan sibuk membereskan berkas yang ada didepanku.

"Atau kamu ada rencana buat traveling ya?" lanjutnya dengan nada menuduh.

"Aku udah pesan tiket kereta sama hotel buat ke Bandung, healing tipis-tipis."

"Tuuuuu kaaannnnn, nyebelin banget!"

Temanku satu ini lucu sekali kalau sedang merasa kesal, namanya Aufah Rizkyna Fajar. Biasa kupanggil Apah. Kita satu kantor dan satu divisi.

Pekerjaan di bidang administrasi membuatku muak, hingga akhirnya memutuskan keluar dari pekerjaan setelah menimbang bagaimana banyaknya kemungkinan yang akan terjadi. Lagi pula aku juga belum diangkat sebagai pegawai negeri sipil.

Apah tidak banyak bicara soal keputusanku untuk keluar dari pekerjaan, tapi dia satu-satunya teman yang mengekori kemanapun aku pergi. Makanya kesal kalau aku berencana untuk traveling ke Bandung. Kata Apah, denganku tidak perlu repot atau khawatir soal terburu waktu, kecuali menyiapkan berkas dadakan untuk rapat.

Banyak hal yang aku pikirkan sampai-sampai aku mengabaikan dia yang lagi cemberut setelah mendengar kalau aku bakalan berhenti dari kantor. Kemudian aku menghampiri mejanya.

"Pulang dari kantor kita makan yuk! Aku yang traktir" ucapku mencolek dagunya sambil menaruh berkas asal.

"Ish sorry emang gue cewek apaan," Jawabnya ketus. Aku tahu dia masih kesal karena sikapku tadi.

"Kopi sama roti bakar blueberry, deh."

"Deal!"

Syukurlah Aufah mengiyakan ajakanku. Lagi pula dia tidak bisa menolak kalau urusan kopi dan roti bakar kesukaannya. Apalagi kami terlalu sering menghabiskan sore di kedai kopi dekat kantor.

"Aku janji Fah, akan cerita semuanya" ucapku dalam hati sambil berjalan menuju meja untuk melanjutkan pekerjaanku.