HAECHAN dan Chanie dalam pet bag masuk mengikuti tubuh Mark yang dibawa ke rumah sakit dan kini sedang dicek keadaannya di unit gawat darurat. Salah satu dokter sudah memeriki, mengecek keseluruhan tubuh Mark yang masih tidak sadarkan diri. Celananya ada sedikit robek, pelipis juga tergores. Tapi kata dokter yang periksa semuanya baik-baik saja, hanya luka gores sebabkan pendarahan yangasih terbilang ringan.
Haechan bisa bernafas lega, ia kira Mark akan celaka cukup parah. Tapi melihat benturan yang tidak terlalu keras, juga mengasumsikan bahwa itu hanya kecelakaan kecil. Tapi Haechan tetap saja terkejut. Dia sudah menelpon nyonya Lee, dan ibu dari Mark itu segera pulang dari kota sebelah. Untuk saja lokasi mereka berdekatan, dan untungnya saja Haechan menyimpan nomor dari nyonya Lee saat mereka bertukar perjanjian waktu itu.
Nyonya Lee datang langsung hampir Haechan.
"Mark tidak apa-apa kan?" dilihatnya Mark yang terbaring di atas ranjang rumah sakit di dalam ruang unit gawat darurat. Belum dipindahkan karena belum adanya kondisi pasti serta tadi belum adanya wali yang datang.
Haechan mengangguk, "tidak apa-apa nyonya. Tadi Mark tertabrak saat ingin menyelamatkan kucing yang baru kami adopsi." Haechan angkat pet bag dan perlihatkan kucing di dalam sana.
"Ah kucing lagi, beberapa minggu lalu dia juga kecelakaan karena menabrak kucing. Sekarang dia ditabrak karena menyelamatkan kucing. Hidupnya tidak jauh-jauh dari kucing." nyonya Lee masih perhatikan wajah tidur anaknya.
Haechan diam, ia tidak tahu perihal kejadian Mark yang kecelakaan akibat menabrak kucing. Tapi ia ingat bahwa kucingnya yang mati tertabrak ileh mobil malam itu. Jadi itu sebabnya, kini Haechan paham dan tahu benang yang berkaitan satu sama lain. Ujungnya sudah terlihat.
Sudah satu jam terhitung dari saat Mark hilang kesadaran. Dan kini nyonya Lee tangkap pergerakan Mark yang memperlihatkan tanda-tanda untuk bangun. Dengan cepat ia panggil domter yang berjaga untuk memeriksa keadaan Mark lagi.
Dokter periksa lagi, memastikan keadaan pasien kali ini bahwa semuanya baik-baik saja tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Mendengar penjelasan yang diberikan oleh sang dokter membuat nyonya Lee maupun Haechan kini bisa bernafas lega. Nyonya Lee maju satu langkah, usap kepala sang putra dengan pelan.
"Kau ini, buat ibu khawatir saja. Bagaimana bisa kau tertabrak mobil hanya karena menyelamatkan seekor kucing? Apa di kehidupan masa lalumu kau punya masalah dengan dewa kucing?" nyonya Lee terkekeh.
Mark masih diam, bergeming dengan tanda tanya di atas kepala. Dia perhatikan sekitarnya, pandangan ke berbagai arah sampai matanya bertubrukan dengan pandang Haechan, hanya sebentar sebelum Mark kembali pandang ibunya tang berdiri dekat dengannya.
"Apa maksud ibu aku menyelamatkan kucing? Yang ada aku menabrak kucing. Aku merasa bersalah, apa kucing itu baik-baik saja?" tanyanya dengan muka serius.
Mendengar pernyataan dari sang putra membuat nyonya Lee dan Haechan tentu merasa keheranan. Dokter yang masih berada di sana pun memeriksa kembali kepada dari Mark karena perintah dari nyonya Lee. Dalam pemeriksaan ketiga kali, sang dokter kembali mengatakan bahwa tidak ada cidera yang perlu dikhawatirkan.
"Kau serius Mark? Kau ke sini gara-gara tertabrak saat menyelamatkan kucing. Kucing Chanie, kalian pergi berdua benar?"
Mark mengerenyit bingung.
"Pergi kemana? Siapa Chanie?"
Nyonya Lee menunjuk ke arah Haechan, dilihatnya Haechan kembali dan tatapan itu terlihat biasa saja.
"Ibu siapa dia? Aku tidak kenal." Mark pegangi kepalanya, "aku ingn pulang. Aku tidak nyaman berada di sini, Ibu."
"Dia salah satu pegawai di kantormu Mark. Tunggu sebentar di sini, ibu urus dulu administrasinya. Tunggu sebentar."
KAMU SEDANG MEMBACA
[PRSNT 3K] - Neko-chan
Fanfiction[COMPLETED] [Fluffy] [Komedi] Haechan yang sedih dengan kucingnya yang mati dan berdoa agar kucingnya kembali, dan doanya terkabul. bxb humu (yg gk suka skipp)