A/N : Semoga setelah ini Aq gak lupa update Caska ya wkwkwk soalnya sebentar lagi masuk masa sibuk, kalian udah masuk masa sibuk atau masih santai santai😌 btw jangan pada suudzon sama caska ya ges... GAK BAIK!
Yuk yang mau follow IG @im_yourput ya besti :")***
Kenyataan bahwa orang kaya memiliki pelayan dalam jumlah banyak itu ternyata benar adanya. Bahkan sekarang Jea bisa menggunakan seragam pelayan yang diberikan oleh Pak Daris selaku kepala pelayan.
Jea memperkenalkan diri dihadapan sekitar sepuluh pelayan lainnya. Dia tersenyum manis karena bisa melihat beberapa orang yang sebaya dengannya.
"Saya Jea, mohon bantuan dan kerjasama untuk kedepannya," sapa Jea ramah.
Tampaknya Jea tidak disambut baik oleh mereka. Mungkin karena penempatan Jea di kamar yang berada di rumah utama dan juga pekerjaan Jea yang lebih ringan daripada mereka.
"Perkenalan sampai sini saja, kalian bisa kembali bekerja," tegas Pak Daris ketika tidak sengaja melihat salah satu dari mereka mulai berbisik.
"Jea juga bisa langsung bekerja."
"Tuan Muda biasanya kembali pukul enam sore atau mungkin bisa cepat, tergantung mood hatinya. Jadi sebelum itu anda bisa masuk ke kamar tuan muda dan merapikannya."
Jea menganggukkan kepalanya, kemudian melangkah menaiki tangga yang panjang itu. Ini hari pertama dia bekerja, dan Jea tidak ingin merusak harinya karena bisik-bisik pelayan yang tampak tak suka akan kehadirannya.
Meski merasa tersengal-sengal karena menaiki tangga. Dirinya harus tetap bersemangat. Kata Pak Daris, kamar Caska berada di dekat ruang baca. Ketika dihadapkan dengan dua kamar yang bersebrangan, Jea memilih kamar sebelah kanan, berharap bahwa pilihannya benar.
Cklek!
Jea tersenyum ketika foto keluarga Caska yang dipajang di kamar itu dalam ukuran besar, dilihatnya. Berati benar kamar yang saat ini Jea masuki adalah kamar Caska.
Pada dasarnya kamar Caska cukup rapi, meskipun ada beberapa pakaian yang tercecer. Jea berpikir mungkin Caska terburu-buru dan membuang pakaiannya secara sembarangan.
Dipungutnya pakaian Caska yang berceceran di lantai. Aroma yang sangat Jea rindukan kini menyapa indra penciumannya. Jea hanya bisa memeluk pakaiannya, meskipun Jea berharap suatu hari Jea bisa memeluk Caska lagi.
Caska memiliki tempat di kamarnya, walk in closet yang berisi banyak pakaian mewah dan juga tempat barang-barang mewah seperti Jam tangan, dasi, parfum, dan lainnya.
Jea sempat terdiam karena kagum bukan main. Semuanya pakaian bermerk, bahkan Jea yakin kalau semua yang Caska punya saat ini sangat jauh dari apa yang dulu Caska kenakan saat bersama Jea.
Jea terkekeh kecil, "Kok aku malah ingat dia pernah pakai kaos partai punya Ayah?" Jea merutuki dirinya yang kembali teringat Caska.
"Ah, capek aku galau terus."
Jea segera keluar dari kamar membawa beberapa baju kotor untuk dibersihkan. Saat turun dia melihat Nenek yang sata ini sedang berbincang serius dengan kepala pelayan.
Ketika berpapasan Jea hanya memberikan senyumnya sebagai sapaan. Tampaknya Nenek tidak tenang melihat Jea membawa keranjang cucian berisi pakaian Caska.
Namun mau bagaimana lagi? Dia harus profesional dan membiarkan Jea melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya. Meskipun hati Nenek tak tega.
Begitu sampai di ruangan khusus laundry, Jea bisa merasakan hawa-hawa tidak menyenangkan karena memang tatapan pelayan lain seakan tidak suka padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suprise! Marriage | ZHONG CHENLE
ChickLitKeciduk berduaan di kosan sama pemuda yang bahkan tidak Jea kenal. Berakhir mereka berdua dinikahkan secara paksa akibat sanksi sosial di lingkungan kosannya. Warning! HANYA FIKSI SEMATA DON'T COPAS MY STORY Start : 7 Januari 2023