bab 3

3 1 0
                                    

°°°°°°°°°°°°°

Hari ini adalah hari paling menyedihkan bagi nasya, karna hari ini bunda kun nya akan pergi ke tempat yang jauh

Dia duduk termenung di salah satu ayunan di dekat danau, sampai dimana dia merasa ada yang mendorong pelan ayunan itu membuat nsya menengok kearah belakang ternyata ada seorang perempuan yang sangat cantik dengan gaun berwana putih sedang mengayunkan ayunan yang dia sedang duduki dengan senyuman lembut nya

" Bunda kun? " Panggil nasya ragu, karna perempuan di depannya ini sangat amat cantik, yaah bukannya tante kun yang selama ini bersamanya gak cantik, tapi perempuan di depannya ini sangat sangat cantik seperti bidadari

" Iya nasya ini bunda kun nya kamu, dan nama bunda adalah lily" Jawab tante kun yang bernama lily itu sambil mengusap surai panjang nasya dengan penuh kasih sayang

" Bunda kun eh m-maksud nya bunda lily cantik banget, " Ucap nasya menatap kagum Lily

" Nasya jaga diri kamu baik baik ya, karna setelah ini tante gak akan bisa lagi ada disamping kamu, kamu harus slalu ceria seperti hari hari biasanya, jangan sedih, karna di atas sana bunda akan slalu melihat kamu, dan bila suatu saat jika tugas kamu disini sudah selesai, bunda akan menunggu kamu di pintu atas sana " Ucap tante lily dengan senyum lembut nya, sedangkan nasya dia sedaritadi sudah berderai air mata

" Hiks iya bunda lily, bunda lily harus janji bakal jemput nasya di depan pintu, " Ucap nasya di selah selah tangisnya

" Iya sayang, waktu bunda hanya sebentar, jaga diri kamu baik-baik ya cil, jangan terlarut dalam kegalauan, jangan sedih ya cil, bunda pamit " Ujar tante lily, dengan perlahan badannya menjadi transparan, dan menjadi kupu kupu yang indah

" DADAH BUNDA LILY, TUNGGU NASYA DI SANA YA hiks! " Teriak nasya sambil melambaikan tangan di akhiri dengan isakan tangisnya

Sedangkan disisi lain
Zero tampak tak bersemangat untuk berangkat sekolah, wajahnya juga tampak pucat tapi tertutupi dengan wajah datarnya, dengan tas yang di sampirkan di sebelah bahunya zero keluar dari kamarnya dan turun kebawah

Sesampainya dibawah zero langsung duduk di meja makan dan menyapa kedua orang tuanya dan kedua kakak perempuannya

" Pagi " Ucap zero dengan wajah datarnya

" Pagi juga boy/sayang/dek " Jawab mereka bersamaan

" Kamu mau makan apa sayang " Tanya bunda

" Roti aja bun " Jawab zero dan bunda pun mengambilkan dua roti isi dan menaruhnya di atas piring zero
Mereka pun mulai sarapan dengan tenang, zero yang sudah selesai pun meminum susu nya dan segera pamit untuk berangkat ke sekolah

" Aku udah selesai, yah, bun, kak aku berangkat sekolah dulu " Pamit zero dan menyalimi kedua orang tuanya

"Hati hati sayang jangan ngebut bawah motor nya " Ucap bunda di angguki oleh zero

Zero pun melangkah kan kakinya keluar dari rumah dan berjalan ke arah garansi untuk mengambil motornya,

Di sepanjang perjalanan menuju sekolah nya zero membawa motor nya dengan kebut-kebutan tak perduli sumpah serapa yang dilayangkan oleh kendaraan lain dan pejalan kaki padanya, mood nya sangat berantakan sejak penolakan dari nasya kemarin

Setengah jam perjalanan akhirnya dia sudah sampai di sekolah nya, suara motor yang berasal dari motor zero mengalihkan pandangan siswa siswi yang ada di parkiran sekolah, apalagi murid siswi nya yang sudah teriak teriak gak jelas

Brum brum brum

Zero melepaskan helm yang dia pakai setelah dia memikirkan motornya

" AHHKKK ZERO MAKIN HARI MAKIN GANTENG AJA "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta beda alam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang