3 || Perjodohan Atau Ungkapan?

3K 200 26
                                    

Hy

...

Hari demi hari sudah terlewati dengan kehidupan yang terulang seperti kehidupan si wira hanya makan sekolah berak tawuran terus makan lagi sekolah berak tawuran ya itu lah hidup, mandi nya jarang, tenang tetap ganteng kok

Sudah seminggu terlewati sejak kejadian tawuran dengan bertemu nya pangeran dengan wira

Kini hari minggu, hari dimana semua makhluk yang biasanya merencanakan liburan atau hangout dengan teman, atau pun date dengan pacar namun berbeda dengan pemuda kulit tan pemilik pinggang ramping 26 cm itu masih bergelung manis di atas kasur nya dengan selimut tebal menyelimuti nya

Tit tit tit

Itu suara alarm yang ke 5 kali berbunyi namun sang empu tetap pada posisi nya, habis begadang nonton series dia tuh

"eummm hoaamm"

Wira menarik ponsel nya lalu melihat jam berapa ini, pukul 09.30

"masih jam set 10, tidur lagi ah"

Wira melanjutkan tidurnya.

...

Berbeda dengan manuel yang kini pria itu sedang duduk di sofa ruang tamu menikmati kue kering punya anak nya, dengan mata fokus pada berita di televisi besar itu

Manuel sudah tau tabiat wira pun membiarkan sang anak untuk bergelung lebih lama dengan kasur nya, namun jika di biarkan anak nya tidak sarapan di pastikan sore nya tuh anak ngeluh sakit perut karna maag

Apalagi dia ada janji dengan pangeran.

Manuel menghembuskan nafas lelah lalu beranjak menuju kamar wira

Menuel langsung menyelonong masuk dan membuka gorden kamar wira dengan kasar

"eum"

"bunar~"

"bangun"

"dad, wira libur, pengen tidur aja"

"ga ga, bangun kamu"

"bentar dulu 5 menit"

Dindong dindong

"daddy ada tamu tuh, temui dulu"

"bentar dad"

Manuel menghela nafas lagi melihat wira menenggelamkan diri pada bawah selimut tebal nya

Manuel berjalan keluar menuju ruang tamu  lalu membuka kan pintu untuk pangeran, siapa lagi emang

Namun pangeran tentu saja tidak sendiri, dia bersama kedua orang tua nya dan jangan lupakan nigam di belakang mereka

"tuan dan nyonya wikmas, silakan masuk", sapa manuel pada tuan wikmas, ayah pangeran, lalu menyalami nya begitu juga dengan nyonya wikmas

"apa kabar tuan denanta"

"baik baik sekali"

Mereka akhirnya mengobrol kecil dengan sesekali membahas yang penting

"Ngomong ngomong , mana anak manis mu manuel" tanya nyonya wikmas pada manuel yang sedari tadi berbincang dengan tuan wikmas

"ah dia masih di atas, bentar aku pang-"

"DAD~", Ucapan manuel terpotong dengan teriakan wira yang terlihat menuruni tangga masih dengan baju piyama bergambar kucing berwarna kuning menyala itu

"jangan berlari di tangga, wira", ucap manuel

Manuel menghela nafas lelah, lalu tersenyum canggung di depan kedua orang tua pangeran, fyi umur orang tua pangeran dengan manuel tidak beda jauh hanya manuel lebih muda 2 tahun saja

radjallentaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang