"Aku tidak pernah takut pada siapapun" Jaemin.
"Kami tidak yakin Jaem" Mark.
"Lihatlah" ucap Jeno menepuk pundak Jaemin.
"Shit" umpat Jaemin.
"Jaemin""Oh Hai Daddy" sapa Jaemin pada sang Ayah.
"Ada apa Daddy datang ke kampus?" Tanya Jaemin seolah tidak terjadi apa-apa.
"Menurutmu?" Tanya Namjoon.
"Tidak tau" ucap Jaemin dengan raut wajah tidak bersalahnya.
"Langsung ikut Daddy pulang" ucap Namjoon berjalan meninggalkan sang putra.
"Tapi Motor-"
"Tinggal" ucap Namjoon tanpa menoleh.
Jaemin hanya bisa meneguk ludahnya kasar.
"Semoga harimu menyenangkan" ucap Jeno sambil terkekeh.
"Tai Lo"
"Udah sana, sebelum makin di marahin" ucap Mark mendorong tubuh Jaemin.
Jaemin sudah di dalam mobil bersama sang Daddy, hanya saja keadaan mobil sangat hening.
Namjoon sibuk dengan iPad nya dan Jaemin hanya menatap keluar jendela. Sang supir juga hanya fokus dengan jalanan.
Tenang supirnya bukan Spongebob kok 🙂.
Sesampainya di rumah, Jaemin turun dari mobil dan ternyata sang Ayah juga ikut turun.
"Kenapa Daddy juga turun?" Jaemin.
"Kenapa? Tidak boleh?"
"Bukan, maksudnya Daddy tidak kembali ke kantor?"
"Masih ada hal penting yang harus Daddy urus di rumah" ucap Namjoon sambil menatap sang putra sebelum berjalan lebih dulu baru di ikuti sang putra.
"Mati Gua" rutul Jaemin pada dirinya sendiri.