⬐➺➺❀➺➺⬎
Sedikit kata tidak baku
Out Of Character
⬑➺➺❀➺➺⬏Identity recognition
→• ✿ •←
Bugh!
"Apa-apaan yang kau lakukan?!"
"Cepat sadar bodoh! Dia hanya memanfaatkanmu!"
"Aku tidak menanyakan pendapatmu!"
"Jangan menyesal."
→• ✿ •←
Lagi-lagi menunggu, aku tidak tahu ini akan berlangsung berapa lama hingga bisa benar-benar beristirahat.
Seluruh badanku lelah, aku harus cepat-cepat tidur dan mengisi tenaga.
Aku menatap kedua rekan baruku yang lagi-lagi berdebat tentang hal yang tidak kupahami.
Kepala kutolehkan, aku menatap mesin minuman yang berada sedikit jauh. Rasa haus membuatku berdiri dan beranjak ke sana.
"Nona Alora, Tuan Arsen, aku ingin membeli minuman, apa kalian mau?" tanyaku. Keduanya bahkan sudah tak mendengarkan.
Baru saja beberapa langkah kini seorang pemuda mendahului berdiri di depan mesin minuman.
Tuan Bam, orang yang kutemui sebelumnya. Aku tahu karena rekan timku memanggilnya begitu.
Kekehan kecil keluar dariku ketika melihatnya yang kesusahan mengambil minuman. "Mau kubantu?"
Bam menoleh dan mengangguk padaku. Satu botol minuman keluar setelahnya, aku memberikan botol tersebut dan dia tersenyum senang menerimanya.
"Terima kasih!"
"Namaku (Name) (Surname), dan kamu?"
"Aku Bam! Salam kenal Nona (Name)!" ucap Bam dengan ceria.
Aku balas tersenyum. Dibanding teman-satu-timnya-yang-lain Bam adalah anak beraura positif.
"Sudah kuduga kau juga lulus, anak beruntung."
Seseorang berseragam olahraga ungu berkata pada Bam. Aku menyeruput kaleng minumanku, memperhatikan keduanya.
"Aku Shibisu, mereka Anaak dan Hatz, siapa namamu?"
"Aku Bam!"
"Dan namamu?"
Aku menunjuk diriku sendiri, barangkali ia salah. "... aku (Name) (Surname)."
Shibisu menunjuk buaya yang berjarak tak terlalu jauh dari Bam. "Mereka?"
"Panggil aku sang pemimpin!"
"Aku Khun, kau bisa memanggilnya buaya," ucap pemuda itu melirik sampingnya.
Kini seluruh fokus tertuju pada mereka. Shibisu juga bergerak lebih dekat untuk berbicara pada tim Bam.
Aku perlahan melangkah kembali ke tempat Nona Alora dan Tuan Arsen karena merasa tak berhak untuk masuk ke dalam pembicaraan.
"Hei kau."
Aku berhenti, menoleh bingung menatap Tuan Khun. "Iya?"
"Rekan perempuan setim-mu, dia Khun Alora?"
Aku melirik Nona Alora dan Tuan Arsen yang masih saja berdebat dan mengangguk kecil.
"Siapa namamu?"
"(Name)."
"Aku Khun."
"Uhm, salam kenal Tuan Khun." ucapku yang kemudian mengundurkan diri dari hadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ℒ𝒾𝑔𝒽𝓉, 𝓂𝑜𝑜𝓃 𝒶𝓃𝒹 𝒹𝑒𝒶𝓉𝒽 | 𝐓𝐨𝐰𝐞𝐫 𝐎𝐟 𝐆𝐨𝐝
Fanfiction╰┈➣ ❝𝓛𝓸𝓸𝓴 𝓪𝓽 𝓽𝓱𝓮 𝓼𝓽𝓪𝓻𝓼. 𝓛𝓸𝓸𝓴 𝓱𝓸𝔀 𝓽𝓱𝓮𝔂 𝓼𝓱𝓲𝓷𝓮 𝓯𝓸𝓻 𝔂𝓸𝓾. ❞ -𝓒𝓸𝓵𝓭𝓹𝓵𝓪𝔂 Tidak bisa diprediksi. "Apa maksudnya?" Kehidupan. Kehidupan yang memang sejak awal hancur lebur, mulai ia tata sedemikian rupa agar masa l...