1

110 25 0
                                    

⬐➺➺❀➺➺⬎
Sedikit kata tidak baku
Out Of Character
⬑➺➺❀➺➺⬏

Excited teammates

→• ✿ •←

Semua peserta dipindahkan ke ruang ujian selanjutnya. Semua peserta lulus saling bertemu dan bersama dengan rekan setim mereka yang baru.

"Sembunyiin aku dong, (Name)," ucap Alora menyembunyikan dirinya sendiri di belakang tubuh (Name).

"Em ... Nona Alora?"

Arsen menatap rendah Alora, "Ngga kebalik tuh?"

Bahkan tinggi dan badan Alora lebih dari (Name), tapi dia mau menyembunyikan dirinya di sana?

"Yaudah pinjam badanmu sebentar."

(Name) hanya menatap bingung.

Nona Alora ingin bersembunyi dari siapa? batinnya menatap sekeliling.

"Dari anak berambut biru di sana," ucap Arsen menunjuk dengan tatapan matanya.

"Eh?"

"Aku tahu apa yang sedang kau pikirkan."

(Name) menatap pemuda bersurai biru itu, merasa familiar.

"Aku bertemu dengannya di ujian tadi."

"Eh? Kau kenal dia?"

"Tidak, aku berlari kencang saat dia datang."

Alora dan Arsen menatap satu sama lain. "Aku juga bakal kabur sih, takut kena triknya jujur," ucap Arsen.

"Tapi ganteng loh (Name), kalau bisa mau aku pacarin."

Tawa hina keluar dari bibir pemuda bersurai cokelat yang sedang menyembunyikan Alora, "Minimal ngga satu bapak lah ya."

"Mending kau yang jadi pacarnya, soalnya Alora otaknya miring dikit."

"Pa-pacar?"

Tidak mau, dia menyeramkan! batin (Name) merinding yang malah ikut bersembunyi di balik tubuh Arsen.

"Akh! Lucunya!" Alora mendusel-dusel pipi (Name) dengan gemas sambil sesekali mencubit kedua pipinya.

Tanpa ia sadari pemuda bersurai biru itu menatapnya tajam.

Arsen langsung menempatkan dirinya agar Alora dan (Name) tidak tampak.

Tapi Khun semakin berjalan mendekat, masih dengan tatapan menyelidik.

Beruntung Rak mulai berisik hingga fokus pemuda itu beralih.

"Jangan berisik, kau mau ketahuan Khun?"

"Iya, iya."

Mereka bertiga berpindah posisi, menjauh dari orang-orang yang sedang bertengkar karena tahu Lero Ro akan datang.

Dan benar, (Name) menatap kagum Lero Ro yang menghentikan perdebatan kecil itu.

"Tidak sesuai dugaan, ada banyak yang lolos," ucap si ranker memegangi dagunya.

"Kita harus kurangi jumlahnya."

Kini senyuman (Name) hilang seketika. Ia menatap para reguler dan dirinya sendiri yang terdorong oleh shinsu yang tiba-tiba Lero Ro keluarkan.

Yang tidak ia tahu adalah, dua rekan timnya menariknya agar ia seolah-olah terdorong oleh shinsu Lero Ro.

Mereka berniat membuat (Name) melebur dengan reguler lain, agar tak terlibat dalam hal-hal yang merepotkan.

ℒ𝒾𝑔𝒽𝓉, 𝓂𝑜𝑜𝓃 𝒶𝓃𝒹 𝒹𝑒𝒶𝓉𝒽 | 𝐓𝐨𝐰𝐞𝐫 𝐎𝐟 𝐆𝐨𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang