Bab 1
Haii haii!!
Jangan lupa support nya dan komen ya,karna aku baru belajar.
Happy Reading🌻🙇♀️Hari ini tepat tanggal 21 November Zia dilahir kan, namun sayang nya kehadiran Zia tidak di tunggu-tunggu oleh kedua orang tua nya, miris sekali bukan? haha.
saat itu juga paman Markel masuk ke ruang di mana ibuku melahirkanku.
"Dimana Ponakan ku??," Tanya the point Paman Markel.
Ibuku Emelin melihat ke arah Paman Markel lalu menjawab
"Ckk!! Sedang Di mandi kan oleh suster," Jawab cuek Emelin ibuku.
Mereka berbincang-bincang soal syarat sesuai perjanjian dari awal, yang sudah di sepakatin untuk membawa Zia jauh dari kehidupan Ortu nya.
"Gimana dengan keputusan waktu itu??," Tanya Demian Ayahku ini.
"Aku juga mengingat nya, tidak perlu di ingatkan kembali!!," Jawab Sinis Paman Markel
"Aku akan bawa ponakan ku jauh dari kehidupan kalian, ortu macam kalian ini!!," Lanjut Paman Markel.
"ck!!, aku tidak sudi memiliki anak perempuan, apa lagi sangat tidak berguna buatku!!," Jijik Demian Ayahku.
Paman Markel hendak menjawab hinaan Demian Ayahku itu, namun suster yang memandikan Zia, masuk keruang salin Emelin.
"Permisi!, Maaf Pak ini anak nya, di adzan kan dulu ya, belum di adzan kan dari tadi," Suruh Suster.
"Astgahfirullah!!, Ayah macam apa kamu ini hah!," Murka Paman Markel.
"Sini biarkan aku saja yang mengadzan kan ponakan ku ini!!," Lanjut Paman Markel.
Suara merdu terdengar di telingaku, saat paman Markel mengadzankan begitu merdu sekali.
"Oekk,oekk," Tangisan memenuhi isi ruangan.
"Suttss, kamu haus ya sayang, Paman mintaa Asi dari pihak rumah sakit ya!!," Paman markel.
Setelah Paman markel memberikan Zia Asi dari pihak rumah sakit, paman markel mengajak Zia bercanda, sedangkan ortu nya, hanya bodo amat atas kehadiran Zia ini.
Sore ini ibuku di perbolehkan pulang, namun berbeda dengan Zia, ia pulang ke rumah paman markel, sebab Zia bakal selama nya tinggal bareng paman nya itu.
"Siapa ya yang cocok nama untukmu, apa lagi kan kamu kan sangat cantik," goda paman markel pada bayi.
Zia yang di goda oleh paman nya, hanya tertawa begitu manis dan lucu xixi.
Lalu paman markel memikirkan nama yang cocok untukku ini."Gimana kalau nama nya Morzia Erlina?" seru paman markel.
"iya!!, cocok juga buat nama mu sayang, sekarang nama kamu Morzia Erlina oke nak!!," Lanjut paman markel.
"Aku bakal merawatmu hingga akhir hayat ku nak!!," Paman markel Sedu menatap Zia.
"Miris sekali hidupmu nak, ortu mu hanya memikirkan harta dan warisan perusahaan doang," Lanjut paman markel.
Mungkin hatiku tersentuh dengan apa yang paman markel bicarakan.
"Oekk oekk."
"Cupp,cupp, Maaf ya nakk paman lupa kalau zia lapar."
"Stok Asi dari rumah sakit tinggal sisa satu nak, gimana kalau nanti zia laper lagi" Mata paman markel berkaca kaca, Sambil melihat Zia yang sedang asik minum susu.
"Kenapa ibumu kejam sekali, padahal umurmu belum ada satu hari."
"Pasti Zia masih membutuhkan Asi!!,"
"Paman harus gimana biar Zia ga kekurangan asupan nya".
Apa Sesulit itu kah merawat bayi seorang diri, Saat ini Paman markel sedang menangis, melihat nasib Zia yang memperhatinkan sekali bukan?.
"Pokok nya paman harus bisa merawatmu nak, Paman tidak gagal seperti ortmu itu!!,"
"Kita berjuang sama-sama ya sayang buat bertahan hidup," Senyum Paman markel.
Malem ini di rumah paman sangat sungi hanya ada 2 orang di dalem rumah nya, Namun paman ku sedang memikirkan gimana cara nya dia berkerja esok hari.
apa harus menititipkan Zia ke Tetangga?.Paman markel sangat kesulitan tentang ekonomi nya, apa lagi untuk merawatku yang masih bayi, miris sekali bukan kehidupan kami.
"Zia, Paman bingung kalau paman kerja, nanti Zia sama siapa di rumah," Bingung Paman markel.
"Kalau Zia ikut paman,pasti nanti panas di ladang nya," Lanjut Sedih paman markel.
*
*
*
Bersambung...Vote Dan Follow🦋
Morzia Erlina