Malam sebelumnya.
Semua instrumen telah siap. Selena, Rachel dan Kate tengah menunggu penampilan empat pria tampan di mini panggung. Tunggu, mereka menemukan Aaron di sana. Jadi, sekarang personelnya lima.
"Aaron juga?" tanya Rachel bingung.
"Aku juga baru tahu," jawab Kate setengah terkejut.
"Kau tidak tahu kalau Aaron bermusik?" tanya Selena membuat Kate berpikir.
Kini, mereka berlima sudah selesai di posisi masing-masing. Ada seorang vokalis, sub vokalis yang merangkap gitaris, bassist, drummer dan keyboardist. Aaron bersiap dengan microphone-nya karena Ia berada di posisi vokalis.
"Wah, dia vokalis. Kau pasti akan bertambah jatuh cinta," ujar Rachel menggoda.
"Kau gila?!" tukas Kate kesal.
Selena buru-buru menyenggol lengan Rachel. Rachel memang seorang yang suka mencairkan suasana, sekaligus membuat suasana menjadi canggung karena leluconnya yang berlebihan. Sebenarnya, tidak terlalu berlebihan jika Kate mengakuinya saja. Bukankah itu lebih mudah?
***
Aaron dan teman-temannya membawakan tiga lagu, dua lagu di antaranya adalah lagu lama yang hampir semua orang tahu milik The Beatles berjudul Yesterday dan milik Queen berjudul Love of My Life. Sementara, lagu sisanya milik boyband populer One Direction berjudul Right Now.
Tak ada seragam atau kostum tertentu. Beberapa hanya mengenakan kaus hitam atau putih, jaket merah tua dan jins. Sebenarnya tak ada yang menarik, kecuali kombinasi permainan yang menakjubkan. Setidaknya, kalau-kalau mereka mempromosikan dengan baik, mungkin akan cukup terkenal.
Aaron, pria mungil dengan tinggi kurang dari seratus tujuh puluh sentimeter dan berwajah cute seperti anak belasan tahun itu, turun dari panggung. Matanya menatap Kate dari kejauhan. Tampak senyum di sana yang dapat membuat pertahanan siapa pun akan runtuh. Tentu saja, Kate salah satunya.
Kate mengerjap. Ia menelan ludah lalu meluruskan punggung.
"Sejak kapan kau menyanyi?!" ujar Kate yang tidak ada habisnya takjub.
Aaron yang baru saja datang mengerutkan kening. Sementara itu, tiga teman lainnya turut serta di belakangnya.
"Kau bertanya sebagai formalitas atau sungguh-sungguh tidak tahu?" tanya Aaron balik.
"Aku bertanya karena aku tidak tahu, Bodoh!" jawab Kate ketus. Gadis itu meneguk setengah isi gelas birnya.
Selena dan Rachel saling pandang melihat tingkah Kate yang mendadak kekanakan. Siapa pun tahu kalau Kate merajuk karena Aaron tidak memberitahu sebelumnya karena bergabung dalam sebuah band. Namun, berpura-pura tidak tahu adalah pilihan yang tepat.
Aaron duduk di samping Kate setelah mengeluarkan ponsel dari saku yang dianggap mengganggu isi kantung celana. Aaron duduk di sudut meja, sementara Kate dan dua teman lainnya duduk sejajar menghadap panggung. Tepat ketika Aaron duduk, diikuti dengan pria berkulit hitam yang duduk di depan Kate, pria yang terlihat paling tua dan terakhir pria berambut pirang. Posisi ketiganya sejajar dan berhadapan dengan Kate, Rachel dan Selena.
"Kau kekasih Aaron?" tanya seorang pria dengan jenggot tipis menutup dagunya, pria di tengah-tengah sekaligus di hadapan Rachel. Siapa pun mengira dia paling tua.
Berbeda dengan Aaron yang tertawa. Kate justru terkejut dan spontan menggeleng diikuti mengangkat kedua tangan. Namun, di atas penolakannya, wajah tidak bisa berbohong. Wajah gadis itu merah padam.
"Ini Kate, temanku yang aku ceritakan," ujar Aaron membuat ketiga temannya yang lebih tua itu mengangguk dan menyambut tangan Kate.
"Xeon," ujar pria yang memulai bicara itu. Ia pun menyalami Rachel dan juga Selena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Roommate (ONGOING)
Romance🇺🇸 Kepingan ingatan tentang Jose, lelaki tampan di masa lalu yang membuat hidup Selena berubah 180 derajat. Bertahun-tahun ia mencari dan mengubah diri. Namun, saat menemukannya, Jose tampak berbeda. Ia bukan pria yang dikenalnya dulu. Tak sekalip...