20 Mei 2023
Enam orang laki-laki dan empat orang perempuan duduk berkumpul mengelilingi dua buah meja persegi yang di satukan. Sebagian piring di atas meja sudah terlihat kosong dan sebagian lainnya masih tersisa setengah tapi hanya di biarkan.Suara orang berbincang terdengar cukup ramai dari meja tersebut. Sesekali tawa mereka menggelegar hingga menarik perhatian pengunjung lain di lantai bawah. Untungnya kesepuluh orang tersebut memilih duduk di bagian rooftop sehingga tidak terlalu mengganggu yang lainnya.
"Ngomong-ngomong, kalian jangan sampai gak datang ke acara pertunanganku minggu depan ya" seorang laki-laki berambut coklat membuka suara setelah suasana di meja cukup tenang.
"Tenang saja hyung , kami pasti datang. Tapi kalau Daniel hyung sih tidak tau, kan tidak punya pasangan" sembilan orang di meja tadi kembali tertawa mendengar jawaban dari laki-laki lain yang terlihat lebih muda.
Iya, hanya sembilan orang yang tertawa, 1 orang lainnya memilih menghabiskan minuman di gelas miliknya yang tersisa setengah.
Laki-laki dengan kemeja putih dan dasi hitam yang tidak rapi lagi itu sudah malas menanggapi ledekan dari teman-temannya, tentang statusnya yang belum memiliki pasangan.
"Oh ya Hoon, bukannya kamu punya teman yang kakaknya punya bisnis biro jodoh ya? Siapa namanya? Joohan?" Laki-laki paling tinggi di sana bertanya pada temannya yang tadi meledek Daniel.
Dan lagi-lagi si topik pembahasan hanya melirik acuh pada Jihoon, diam-diam menanti jawaban."Aah iya hyung, ada. Namanya Joochan, hyung bukan Joohan. Aku kirim kontaknya ya hyung" ucap Jihoon sekilas melihat Daniel setelah menjawab pertanyaan Minhyun.
Ting..
Suara ponsel Daniel berbunyi menandakan sebuah pesan masuk. Laki-laki tampan itu lebih memilih mengabaikan ponselnya. Daniel hanya bisa geleng-geleng kepala tidak mengerti dengan jalan pikiran teman-temannya.Biro jodoh? Yang benar aja dong, masa seorang Kang Daniel perlu bantuan biro jodoh cuma untuk mencari gandengan ke acara kondangan.
Tepat pukul 23.00 Daniel sudah merebahkan tubuhnya dengan di atas tempat tidur king size miliknya. Nyaman dan hangat. Tapi entah setan dari mana, bukannya mengantuk dan tidur nyenyak, kepala Daniel malah di penuhi dengan rasa penasaran tentang bisnis biro jodoh yang dimiliki kakak dari temannya Jihoon.
Perlahan tangan kanannya ia panjangkan hingga berhasil meraih ponsel di atas meja nakas. Dengan gerakan lambat jari-jari lentiknya membuka pesan yang dikirimkan Jihoon saat mereka berkumpul tadi. Dan kemudian jari-jari panjang nan putih itu mengetik dan mengirim pesan singkat pada kontak bernama "H.Joochan" tersebut.
Bagaikan sihir, tepat setelah pesan itu terkirim, tiba-tiba Daniel merasakan kantuk. Kedua matanya tidak sanggup lagi untuk terbuka dan ponsel di tangannya secepat kilat ia letakkan kembali ke atas nakas.
Keesokan Paginya..
Seperti hari-hari sebelumnya, Daniel bangun tepat jam 06.00. Setelah cuci muka dan gosok gigi Daniel segera berganti pakaian dan bersiap untuk lari pagi. Hanya lari-lari kecil di sekitar gedung apartementnya. Senyum ramah tak lupa ia bagikan setiap bertemu dengan orang-orang yang menyapanya. Termasuk para gadis yang dengan sengaja lari pagi hanya untuk bertemu dengannya.Jangan heran. Kalau harus di jelaskan dengan kata-kata, bisa di bilang Daniel ini nyaris sempurna. Muda, tampan, mapan. Sungguh idaman wanita pada umumnya. Oh, tolong jangan lupakan sifat ramah dan sopannya.
Pukul 09.00 Daniel sudah selesai mandi dan bersiap menuju kantor tempat ia bekerja. Sambil menikmati kopi hangat berkualitas tinggi yang di racik menggunakan mesin kopi pribadinya, Daniel melihat-lihat ponselnya. Lucunya, ia sama sekali tidak ingat dengan pesan yang tadi malam ia kirimkan sebelum tidur, hingga sebuah pesan muncul di bagian atas layar ponselnya.
Seketika laki-laki itu terbatuk hingga memuntahkan hampir semua kopi di dalam mulutnya.
Dengan tangan yang agak gemetar -karena terkejut- Daniel membuka laman percakapannya dengan laki-laki yang hanya ia ketahui namanya itu, Joochan.
Dàniel
Annyonghaseo Joochan-ssi, maaf mengganggu malam-malam. Saya Kang Daniel, teman Park Jihoon
H.Joochan
Annyonghaseo hyung
Gak usah terlalu formal hyung, santai saja
Oiya info dari Jihoonie, Daniel hyung mau minta bantuan uri noona untuk dicarikan pasangan ya?
Kalau gitu langsung aku kirim aja kontak Jiyeon noona yaHanya butuh beberapa detik hingga Daniel menerima kontak bernamakan "I'm your cupid (Jiyeon noona)"
Seumur hidupnya baru kali ini Daniel merasa kebingungan hanya untuk membalas sebuah pesan, terlebih orang asing. Entah kenapa perasaannya mengatakan bahwa ia harus berhati-hati dengan orang ini.
Apa Daniel harus membalas dengan ucapan terimakasih? Atau harus mengelak dan mengatakan bahwa tadi malam ponselnya di bajak?
Belum sempat ia membalas, Joochan kembali mengiriminya pesan. Sebuah pesan panjang yang berhasil membuat Daniel mengerutkan keningnya, berpikir keras tentang dua nama baru yang tiba-tiba muncul dalam hidupnya. Joochan dan Jiyeon noona.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Cupid
FanfictionHidup Kim Jiyeon yang sudah hampir tak punya harapan mendadak hidup kembali sejak kehadiran salah satu teman adiknya. Bagai hujan di tengah kemarau Oasis di padang pasir Dan bulan di gelapnya malam Tolong ingatkan Jiyeon untuk berterimakasih pada ad...