Pertandingan kedua belum berakhir, pertarungan antara Isabella Melvana dan Jeddy Griggory melawan Paul Cozelario masih berlangsung, tapi sayangnya pertarungan mereka malah jadi ricuh karena kemampuan penghipnotisan Isabella malah menyebar ke sebagian besar penonton saat dia mengunci jiwa Paul di dunia ilusinya.
Sungguh, Isabella tentu saja kebingungan bagaimana cara mengatasi kejadian ini agar para penonton tidak ikut terkena kemampuannya, dan dia tahu penyebab mengapa kekuatannya bisa terciprat-ciprat ke mana-mana, itu disebabkan oleh kemarahan jiwa Paul yang tidak mau ditenggelamkan di dunia ilusi ciptaan perempuan itu, dan entah bagaimana caranya, Sang Mentor berhasil menularkan penderitaannya ke setiap penonton yang menyaksikan, meski tidak seluruhnya yang terkena.
Tapi, walaupun hanya sebagian saja yang terperangkap ke dalam dunia ilusi itu, tetap membuat suasana jadi heboh dan gaduh karena suara-suara jeritan dan teriakan yang dikeluarkan oleh mereka yang bertingkah seperti orang yang sedang kerasukan, membuat situasi arena jadi antah-berantah. Banyak sekali orang yang kepanikan saat melihat pahlawannya, mentornya, atau siapa pun yang ada di dekatnya, tiba-tiba mengamuk dan meraung-raung di bangkunya, jelas itu menimbulkan masalah besar, apalagi yang terkena bukan hanya satu atau dua orang saja.
Isabella sangat merasa menyesal dan bersalah atas kejadian mengerikan ini, karena dialah penyebab semua ini, jika ia tidak menggunakan kemampuannya dalam pertarungan, mungkin semua akan baik-baik saja. Sayangnya nasi sudah menjadi bubur, semuanya telah terlanjur terjadi, dan satu-satunya cara yang terlintas di pikirannya—meski dia sendiri masih meragukan ini—yaitu membujuk jiwa Paul yang ada di dalam dunia ilusi untuk menghentikkan aksinya dalam menyebarkan efek jemu dari ilusi tersebut kepada para penonton.
Beruntungnya, Jeddy berinisiatif untuk melakukan itu tanpa dipinta oleh Isabella, dia sendiri yang meminta pasangannya untuk menenggelamkan dirinya ke dalam dunia ilusi agar bisa bertemu dan membujuk jiwa Paul untuk menghentikan aksinya.
Awalnya Isabella menolak karena dia tidak mau korban semakin bertambah karena perempuan itu masih tidak begitu lihai dalam mengendalikan kekuatannya dan kemungkinan buruk bisa saja membuat Jeddy jadi ikut terperangkap di dalam dunia tersebut, tapi lelaki berambut hijau itu, yang merupakan pasangan Isabella dalam pertarungan ini, meminta pasangannya untuk mempercayainya.
Akhirnya, karena tidak ada lagi yang bisa dia andalkan selain Jeddy, mau tidak mau, Isabella mengizinkan pasangannya untuk berkunjung ke dunia ilusinya dan melakukan sesuatu pada Paul demi menyelamatkan jiwa semua orang yang ikut terperangkap di dalam sana.
Ketika proses penyentuhan selesai—yang merupakan syarat mutlak agar seseorang dapat masuk ke dalam dunia ilusi—Jeddy langsung terlelap dan ambruk ke pangkuan paha Isabella, dan jiwa lelaki berambut hijau itu telah masuk ke dalam dunia tersebut. Dalam benaknya, Isabella masih merasa cemas, dia takut kemungkinan terburuk terjadi pada Jeddy, tapi cepat-cepat dia mencoba untuk percaya agar hatinya bisa sedikit lebih tenang.
"Tolong selamatkan semua orang, Jeddy." lirih Isabella dengan mengusap-usap rambut Jeddy yang ada di pangkuannya.
Beberapa menit kemudian, jiwa Jeddy telah benar-benar mendarat di dunia ilusi, dia tiba-tiba merasakan sensasi jatuh dari ketinggian yang sangat gila, dan itu berlangsung hanya dalam 1 menit sampai akhirnya dia tercebur di sebuah perairan luas yang mirip seperti lautan. Di sana Jeddy merasakan sensasi dingin yang sangat menggigil, seperti diselimuti oleh air-air es.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINERVO 2 ✓
Adventure[Bagi yang belum baca MINERVO 1, masih tersedia di profilku, silahkan cek] Paul Cozelario, seorang pemuda berandalan yang baru saja dikeluarkan dari sekolahnya, tiba-tiba terpilih dan ditakdirkan menjadi seorang mentor. Sebagai seorang mentor, Paul...