Sebelum baca
Jangan lupa Vote dan ramaikan kolom komentar yaa.
Bukan tentang apa yang dilihat melainkan tentang apa yang di rasakan. Karna cinta itu tidak terlihat namun dapat di rasakan.
*
*
*
"gak sarapan dulu na? Nanti maag mu kambuh dek."
Kiana hanya menggelengkan kepalanya seraya tersenyum menanggapi perkataan abang nya yang tengah sarapan pagi dengan papa mama nya. Jujur saja ia ingin bergabung tapi ia tidak mau jika nanti akan merusak suasana.
"kamu gak usah urusin dia. Dia Gak makan pun bakal selalu kenyang, mending kamu selesaikan sarapan kamu aksa." ujar papa nya.
"ya udah kiana berangkat dulu ya."
"bareng abang ya dek, biar sekalian. "
"gak usah bang, aku udah pesen taksi kok. Mending abang nyelesaian sarapan abang dulu, ya."
"betul kata dia aksa. Dia sudah besar jadi kamu gak usah mengurus urusan dia biar dia mandiri, mengerti kamu?" timpal papa nya. Sementara yulia, Ia hanya melirik anak perempuan nya itu sejenak sebelum kembali melakukan aktivitas sarapan pagi nya.
"papa apa apaan sih, aksa cuma pengen bareng sama kiana biar sekalian karna kita satu sekolahan pah." jawab aksa.
"abang, papa udah. Kiana bisa berangkat sendiri. Assalamualaikum." pamit kiana seraya meninggalkan ruang makan dan pergi ke sekolah.
*
*
*"Ilham!! " seorang wanita memanggil satu nama tanpa keluar dari mobil sport berwarna hitam . Pemuda yang tengah berjalan santai tersebut akhirnya terhenti mendengar namanya di panggil. Ia lantas menoleh dan menemukan seseorang melambai kecil ke arah nya.
"nanti kamu pulang naik taksi yah soalnya bunda sibuk!"
"siap bunda..!! " seru pemuda bernama ilham.
" belajar yang rajin yaa abang."
"pasti dong ."
" yaudah bunda berangkat dulu ya, bye sayang."
"bye bunda hati-hati."
Pemuda tampan bernama ilham itu, berjalan ringan menuju gerbang salah satu sekolah swasta internasional ibu kota. Sepertinya ia akan memulai hari yang indah di senin pagi ini.
Bruk...
Karna terlalu fokus pada gedung-gedung yang ia lihat, pemuda tampan itu tak melihat bahwa ia menabrak seorang gadis cantik yang tengah membaca buku. Gadis itu pun terjerembab menyeruduk berlutut di aspal, "aww..." rungut nya pelan. Nampak terlihat lutut gadis itu lecet karna terbentur aspal.
Pemuda yang tak sengaja menabrak nya pun lantas mengulurkan tangan nya berniat membantu gadis itu berdiri namun gadis itu hanya memandang tangan nya , "bukan muhrim.." rungut nya pelan namun masih bisa di dengar oleh pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkiana «on Going»
Teen Fiction(FOLOW DULU SEBELUM BACA) Plagiat jauh jauh deh ya-!! Gue tau pasti lo bisa lebih kreatif dari gue jadi plis lah jangan nge-PLAGIAT-!! Jangan jadi silent readers apalagi jadi tuyul yang ngendap ngendap tanpa ninggalin jejak :* Belajar menghargai...