Awalnya

2.4K 98 2
                                    

"Ayah,steffi gamau masuk di sekolah itu." Remote di tangan kiri,kentang goreng di tangan kanan. Sementara matanya menatap ke arah layar tv 42 inch.dan kupingnya ia gunakan untuk mendengarkan celotehan ayahnya mengenai sekolah yg beliau pilih. "Steffi,percaya sama ayah,itu sekolah yg paling bagus didaerah sini."

"Ayah,percaya sama steffi,itu sekolah yg paling buruk didaerah sini. Ayah gabakalan tau gimana rasanya berada di sekolah yg punya peraturan ketat dan--

"Karena ketatnya peraturan itu yg membuat muridnya disiplin dan menjadi sekolah favorit." Steffi berdiri dan mengelak. "Tapi yah--

"Gaada tapi-tapi an,besok kamu pake baju batik. Nanti biar ayah yg suruh bi sum setrika bajunya,dan besok pagi kita harus berangkat tepat jam 7." 'Lagi-lagi' diselak.

"Ishh,ayah!" Steffi hanya bisa mendengus pasrah,entah ide apa yg ada dipikran ayahnya hingga membuat beliau bertekad memasukan anak semata wayangnya itu kesekolah yg tiada bedanya dengan sel tahanan.

Bagaimana tidak? Sekolah dengan gerbang lebar yg disetiap sisi temboknya bertuliskan 'SMPN CEMPAKA PUTIH'*sumpah ngasal* Ini memiliki setidaknya 3 satpam yg berjaga di gerbang tersebut. Tumbuhan liar berduri di biarkan tumbuh di setiap tembok lapangan sekolah,dengan alasan agar tidak ada yg membolos pada saat jam pelajaran.sekalinya mereka berani,itu akan meninggalkan bekas pada tangan,atau bahkan menancap ke dalam kulit. Belum lagi pintu belakang,lagi-lagi tumbuhan liar berduri dibiarkan tumbuh begitu saja,ditambah lagi dengan anjing penjaga yg dengan 'sengaja' dibebaskan,alasan yg sama. Yaa,agar murid-murid tidak ada yg membolos. Dan bila ada yg ketahuan membolos,dengan senang hati para guru akan menghukumnya secara bergantian--yg pasti tidak melibatkan fisik. What the hell? Murid gila mana yg berani membolos? Tetapi dibalik sisi negatif itu,sekolah ini memiliki banyak sisi positif,seperti menjadi salah satu sekolah ter favorite,dan banyak meraih medali dalam bidang sport atau mata pelajaran.selain itu fasilitas pun terjamin.itu salah satu alasan mengapa para orang tua mendesak anaknya untuk masuk ke sekolah favorite ini.

☀SUN ☀

'Sreek'

"Steffi,bangun syg udah jam setengah 6,nanti kamu telat lagi." Steffi merasakan kasurnya menekan kebawah saat sang malaikat tak bersayapnya duduk disamping ia berbaring.

"ibu.." dengan nada khas orang bangun tidur,steffi merajuk. "Ayah udah nungguin kamu di meja makan tuh."

Malas,ngantuk,ga mood. Tiga kata yg mendekskripsikan dirinya pagi ini. Di pagi yg cerah seperti sekarang,ia harus berangkat ke sekolah itu? Demi tuhan,lebih baik dia berguling-guling di lumpur,daripada harus bersekolah disitu.
Note: jangan ditiru ya guys!

Dengan mata yg sedikit terpejam,akhirnya steffi bergerak menuju kamar mandi.

**
"Ayah,apa ayah yakin hari ini bakalan lancar?"

"Steffi,kamu udah nanya soal ini hampir sepuluh kali.ayah yakin,semuanya bakalan lancar syg,optimis dong."

steffi memutar matanya jengah
"Dan untuk yg kesekian kalinya ayah menjawab dengan pernyataan yg sama."

"Kalo misalkan apa yg ayah bilang salah,ayah harus traktir aku ice cream." Lanjut steffi.

"Tapi kalo ayah benar,kamu traktir ayah."

"DEAL!"

SUN☀

Tidak terlalu buruk. Komentar pertama yg steffi lontarkan ketika pelajaran pertama berlangsung,bahkan kini ia sudah mendapatkan teman.dan steffi akui ternyata apa yg ayahnya bilang benar.1-0.

"Selamat siang!" Serentak seisi kelas memperhatikan ke depan."kakak punya pengumuman,jd tolong perhatikan sebentarr."

"Apa kak pengumumannya?" Sela si perempuan berponi.

"Kakak baru mau ngomong,udah kamu sela." Si perempuan berponi itu hanya menampakkan deretan giginya yg rapih.

"Okee,jadi gini. Kaka disini cuman mau ngasih tau ke kalian kalo eskul pmr kembali dibukaa!" Kelas yg awalnya damai,mendadak ricuh.

"Yess!nita kita ikut pmr aja yuk,biar tiap hari minggu ketemu kaka ganteng!"

"Aaa gue seneng."

"Bakalan ketemu kaka ganteng tiap hari minggu."

"Yaelah,cuk seneng amat lo gantengan juga gue."

"Uuu,muka kaya pantat panci aja bangga lo. Gantengan juga ka iqbaal kemana-mana lahh."

"Hahaha."

Cowok ber name tag Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan yg berdiri di depan itu hanya tersenyum melihat adik kelasnya yg begitu senang.

"Lo mau ikut eskul pmr steff?"

"Ikut,kebetulan gue juga suka pmr."

"Oke,nanti kita daftar bareng yaa." Steffi mengangguk,menandakan sang empu setuju. "Btw,ka iqbaal ganteng yaa."

"Segitu mah standar rin." Karin terbelalak,apa yg steffi bilang?standar?

"Hellow,plz steff,ini tuh stok yg paling ganteng disini."

**
Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan,atau yg akrab di sapa iqbaal. Ketua pembimbing eskul pmr--palang merah remaja,sekaligus anggota osis di sekolahnya. Cowok berperawakan tinggi ini sangat di gemari oleh para kaum hawa,di luar sekolah maupun lingkungan sekolah.

Iqbaal merupakan salah satu manusia yg hampir mendekati kata sempurna. Tinggi,putih,pinter,badan berisi,mata coklat,friendly,dan ibadahnya yg taat. Sempurna bukan? Kaum hawa mana yg tidak tertarik dengannya?

"Eh bro,lo liat cewek yg duduk di pojok gaa?" Yg di panggil bro menoleh. "mmm?"

"Itu,cewek berambut cokelat yg duduk di samping karin,kayanya anak baru yaa?"

"Mungkin." Cuek dan acuh tak acuh.sikap iqbaal saat ini,ketika temannya--Aldi menanyakan soal si anak baru yg diketahui bernama steffi. "Lo naksir hah?gebet sana kalo suka." Lanjut iqbaal.

"Yang bener?"."lo yakin bro?"."ceweknya cantik lohh."."Liat dulu deh,siapa tau lo suka."

"Barang kali ah." Iqbaal tertawa masam lalu pergi meninggalkan teman kecilnya.

SUN☀☀

"Kalian tinggal isi formulirnya,setelah selesai kalian kumpulin ke karin. Karin kaka minta tolong yaa."

"Sipp kaa."

10 menit mereka lalu dengan damai. hanya ada suara bolpoin yg bersentuhan dengan kertas,dan jam yg terus berdenting. Mereka sibuk bergelut dengan formulir masing-masing. Sampai ketika suara karin yg menerintahkan mereka untuk segera mengumpulkan formulir,mambuyarkan ke damai-an.

"Steffi,anterin gue ke uks ya ngasih ini." Steffi menggoreskan tinta terkahirnya di atas formulir tersebut,menutup bolpoinnya,berjalan ke arah karin,mengumpulkan formulirnya dan berkata "oke."

Hai hai guys,gimana permulaannya?maklum masih junoir,buat kaka2 senior minta kritik&sarannya yaa.dan jangan lupa tinggalkan jejak guys! Salam,silvani.

SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang