Masih denganku yang mengikuti stalker itu, aku mengikuti stalker itu sampai ke gang kecil yang seperti jarang di lewati orang.
Dari kejauhan aku dapat melihat kak Vecia jalan sempoyongan walau jarak kami yang relatif jauh. Ini kali pertamanya aku melewati jalan asing ini yang membuatku celingak-celinguk kebingungan.
Aku nyaris saja kehilangan jejak stalker itu karena gerak-geriknya yang lumanyan cepat.
Sudah 10 menit aku mengikuti stalker itu dan semakin dalam juga aku masuk ke dalam gang ini, di sini sangat gelap.
"Duh kenapa aku lakuin ini sih.." gumamku penuh penyesalan.
Secara tiba-tiba langkah terhenti melihat stalker itu mengeluarkan 1 buah pisau dari kantong jaketnya.
Mataku terbelalak dan panik.
"Stalker itu pasti mau lukain kak Vecia! Duhh gimana ini." gumamku.
Saat itu juga langkah sang stalker berhenti ketika kak Vecia berhenti.
Namun stalker itu kembali melangkah dan mendekati kak Vecia.
"H-hah..?" tubuhku dan bibirku mulai bergetar.
Perlahan stalker itu semakin mendekat dan ia mengayunkan pisaunya ke arah kak Vecia.
Jleb!
Darah bercucuran jatuh ke tanah yang membuat genangan di atasnya. Darah itu berasal dari lenganku yang terluka tertancap pisau.
"Ngh.."
"...?!"
Stalker itu terkejut dan mencabut pisau dari lenganku.
"Shhh, kak ayok lari!" ucapku yang kemudian menarik tangan kak Vecia.
Aku dan kak Vecia berlari sangat kencang dengan lenganku yang masih terluka. Aku menengok ke arah belakang ternyata stalker itu mengejar kami.
"Kak lewat sini!" ucapku yang kemudian berbelok ke arah kanan.
Aku kembali menengok ke arah belakang, stalker itu terlihat sangat mengerikan dengan pisau yang masih terbasahi oleh darahku.
Langkahku terhenti ketika sebuah dinding besar menghalangi kami. Ternyata ini jalan buntu, aku tak menduga ini akan terjadi.
Stalker itu memperlambat langkahnya kemudian menatap tajam ke arah kami.
Suasana menjadi hening dan hujan turun dengan deras.
"Hahahahha!" seketika stalker itu tertawa dengan keras sambil mendongak melihat langit.
"Bodoh, kalian pikir kalian bisa pergi dari sini?" ucapnya yang kemudian melepaskan masker dan topinya.
Mataku terbelalak dan aku tak bisa berkata-kata.
"Ethan..?" ucap kak Vecia tak percaya.
"Iya, Vecia ini gue. Dah lama banget ya nggak ketemu." ucap Ethan dengan senyum yang mengerikan.
"Lo selama ini ngestalking gue?! Maksud lo apa?!" teriak kak Vecia yang kemudian melangkah kedepan memunggungiku.
"Hmm, nggak ada maksud kok." jawabnya santai.
Kak Vecia menatapnya tajam.
Suara isak tangisku terdengar oleh kak Vecia yang membuatnya menengok ke arahku.
"Vian?" tanya-nya.
"Nggak mungkin kan? Kalo dia.." ucapku dengan terbata-bata.
"Hah... apa? Kenapa lo? Lo kenal Ethan..?!"
"Dia... abangku kak." jawabku yang kemudian menunduk menatap jalan.
"Ck, sialan! Lo berani banget lukain adek lo sendiri Ethan!" teriak kak Vecia.
"Gue nggak bermaksud kok, gue cuman mau bunuh lo tapi ntu anak malah kena. Sok pahlawan banget ew." ucap Ethan yang kemudian membaluti wajahnya dengan darah.
"Kalo gitu Vecia, ayo main lagi~! Permainan belum selesai loh." ucapnya sambil tertawa sinis.
End dari season 1!
Omaygud udh end season aja, anyway guys thank you udah nemenin author sampe end season ya!
ini bukan berarti dunia ATH udh tamat tapi masih ada season 2nya
dan author mau minta maaf sebesar-besarnya kalau cerita ini GAJE BANGET dan maaf atas kesalahan author yang author perbuat. T_T
di season 2 author akan lebih improve alurnya semaksimal mungkin! >:(
ini genrenya agak menceng dikit sih but author suka siksa mc-
ANYWAYS GUYS SAMPE JUMPA DI SEASON SELANJUTNYA!
adios
KAMU SEDANG MEMBACA
Art To Heart | GxB (Stop Uploading)
Romance- ʙᴜᴅɪᴅᴀʏᴀᴋᴀɴ ꜰᴏʟʟᴏᴡ ꜱᴇʙᴇʟᴜᴍ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ! ヾ(*`⌒'*)ノ 。゚゚Mencintai dan Membenci itulah yang di rasakan sang seniman dan sang 'Muse' favoritnya.。゚゚ •((¯°·._.• MOHON MAAF BILA ADA TYPO ATAU KESAMAAN YG AUTHOR TIDAK KETAHUI •._.·°¯))• cerita ini mengandun...