Carolyn Asher, remaja lelaki kependudukan Jepang. Carol sudah berusia 19 tahun, 2 bulan lalu. Carol bukan remaja yang spesial, dia hanya remaja biasa yang menikmati waktu sekolah, masih suka bermanja-manja, bermain hingga lupa waktu.Carol tinggal bersama kakek dan keluarga besar papa nya. Yang istimewa dari Carol hanya satu, yang membuat nya menjadi salah satu dari sekian anak yang berbeda. Carol memiliki 3 ayah satu ibu, anehnya yang resmi hanya ayahnya.
Kakek Carol bilang, dia satu-satunya yang beruntung karena diasuh oleh papanya, bukan oleh ibunya. Entah, di setiap cerita sang kakek, ibunya memiliki gambaran sebagai wanita yang memiliki pribadi rusak.
Carol selalu masa bodo dengan cerita kakek tentang ibunya. Bukan, Carol bukan membenci, hanya saja dia terlalu malas mendengar cerita seseorang yang bahkan hanya dia lihat sekali seumur hidupnya. Itupun saat bayi, jika ingin mengingat sudah pasti dia tidak ingat.
Papa Carol sudah tiada saat ia berumur 7 tahun karena magh kronis. Kepergian papa nya membuat Carol tumbuh dengan watak sedikit keras. Setiap tindakannya cepat namun akurat, Carol juga termasuk anak cerdas, akademik maupun non akademik.
Keluarganya percaya Carol pandai membuat keputusan, seperti saat ini. Carol dihadapkan oleh dua pilihan dalam hidupnya,
"Jadi, kau akan tinggal dengan ibu."
blank!
Carol hanya mematung, dihadapannya sekarang ada seorang wanita asing. Menawarinya untuk tinggal bersama, apakah wanita itu tidak bisa melihat bahwa dia sudah memiliki rumah?
"Aku bukan orang asing bagimu, nak. Aku ibumu dan aku tidak memberi penawaran. Aku membuat keputusan."
Gila!
"Hei, dari bagian mana yang menunjukkan bahwa kau adalah ibuku?"
Carol menatap remeh wanita itu,
Wanita itu membuka kemejanya dihadapan Carol, menyisakan sport bra dan celana bahan yang dia pakai. Menampakkan tiga bekas jahitan di perutnya, wanita itu menunjuk bagian yang paling bawah, di bawah pusar.
"Ini adalah bekas aku melahirkan mu, "
Wanita itu beralih ke sisi kanan.
"Yang ini melahirkan adik pertama mu,"
Lalu beralih ke jahitan yang tersisa.
"Dan ini, bekas melahirkan adik ketiga mu."
Carol melongo melihatnya, wanita ini serius?
"Aku serius nak,"
Hah?
•
•
•End of page 1.