🌹🥀🌹🥀
05.07.2022Aru dan Ari sudah ditinggalkan oleh orang tua mereka sejak mereka berusia 8 tahun. Mereka di besarkan oleh tante / ibu tiri mereka yang bernama Yuri.
Kini mereka sudah berusia 14 tahun pada tahun 2022.
"Selamat ulang tahun Aru." Ucap Ari, sang kakak yang juga sedang berulang tahun pada hari yang sama.
"Selamat ulang tahun juga, kak Ari." Balas Aru.
"Kalian sudah besar, sudah berusia 14 tahun, selamat ya." Ucap Yuri sambil mengusap kepala mereka.
"Mah, kami akan mendapat hadiah apa hari ini?" Tanya Aru dengan mata yang berbinar.
"Ish, Aru jangan gitu, kita udah besar ngapain tiap tahun harus di kasih hadiah?" Ucap Ari, yang membuat Aru menatap Ari dengan tatapan sedikit marah.
"Sudah-sudah, tidak apa jika kalian menginginkan hadiah. Lagian, mama ingin memberi kalian sebuah hadiah, tapi ini tidak terlalu mewah, tidak masalah, kan?" Tanya Yuri sambil menatap kedua perempuan tersebut.
"Nggak masalah kok mah! Aru malah seneng dikasih hadiah, semua yang dikasih mama itu mewah, hehe." Jawab Aru sambil tersenyum lebar.
Ari menggelengkan kepalanya dan berkata "Ma, jangan repot-repot, kami sudah besar."
Yuri yang mendengar jawaban Ari pun langsung tersenyum lalu berkata, "Ini hadiah terakhir untuk kalian, jadi mama ingin memberinya sebagai tanda terima kasih dan permintaan maaf mama."
Ari dan Aru yang mendengar perkataan mamanya itu pun langsung menoleh ke satu sama lain, mereka tidak paham apa yang sedang dibicarakan oleh ibu tiri mereka itu.
Meskipun hanya seorang ibu tiri, namun si kembar tetap menganggap Yuri sebagai ibu mereka, namun bukan pengganti.
Yuri adalah seorang janda yang berumur 37 tahun. Walaupun sudah tua, dia masih sanggup merawat anak-anak kakaknya itu. Yuri sangat menyayangi kakaknya, dan dia sangat sedih ketika tahu berita bahwa kakaknya sudah meninggal.
Aru dan Ari yang juga mendengar berita tentang kedua orangtuanya itu sudah mulai jarang tersenyum. Mereka dulu adalah anak yang ceria dan aktif, tetapi ketika mereka tahu ada kecelakaan saat kedua orang tua mereka ke London, kedua perempuan itu pun langsung menangis 3 hari 3 malam.
Mereka akan merasa sedih atau menangis jika mengingat pada kedua orangtua mereka.
Yuri yang melihat mereka kebingungan langsung tersenyum lalu berkata, "Sebentar, mama ambil dulu hadiahnya, kalian tunggu disini ya."
Kedua perempuan itu pun mengangguk.
🌹🥀🌹🥀
Yuri kembali dengan sesuatu yang di bawa di kedua tangannya.
Ari dan Aru yang melihat itu langsung terkejut.
"Mah, itukan pot bunga, untuk apa?" Tanya Ari.
"Nama bunganya apa, ma?" Tanya Aru.
"Ini adalah bunga geranium. Ini adalah hadiah untuk kalian, coba lihat, cantik bukan?" Ari dan Aru hanya mengangguk sambil melihat bunga tersebut dengan mulut yang sedikit terbuka.
Yuri tertawa melihat mereka yang sedang melihat bunga itu. Lalu dia menaruh pot bunga itu di meja.
"Anak-anakku yang manis, tolong jaga dan rawat bunga ini dengan baik ya, jangan sampai rusak, kalau layu itu artinya mama akan pergi ke tempat yang nyaman." Ucap Yuri sambil tertawa.
"Hah?! mama mau pergi kemana? jangan kemana-mana jangan tinggalin Aru dan kak Ari!!" Ucap Aru sambil memeluk Yuri.
"Hahaha, mama hanya bercanda sayang, mama gak akan pergi kemana-mana." Ucap Yuri, sambil menepuk pundaknya.
"Makasih ma, bunganya cantik." Ucap Ari sambil tersenyum tipis.
Yuri yang melihat senyum tipisnya Ari langsung bertanya, "Kamu nggak suka?"
"Bukan mah, cuma.. Ari jadi keinget sama papa dan mama." Jawab Ari, sambil tersenyum tipis yang hampir tak terlihat.
"Ah... mama baru ingat kalau kalian pernah merawat bunga yang seperti ini di kebun kalian, maafin mama ya nak." Ucap Yuri sambil melihat Ari dengan rasa bersalah.
"Jangan minta maaf ma, malahan Ari senang, jadi kalo Ari ngeliat bunga ini jadi keinget papa dan mama." Ucap Ari sambil mengelus-elus daun bunga itu.
"Yasudah, kita makan siang dulu yuk, kalian sudah lapar kan? Kalian mau makan apa?" Tanya Yuri sambil tersenyum manis.
"Aru mau ayam goreng."
"Ari mau indomie kuah aja, Ari belum terlalu lapar."
"Oke, kalian ke ruang makan dulu, mama akan siapin makanannya."
🌹🥀🌹🥀
Yuri pun meletakkan sebuah piring yang berisikan nasi, sambal terasi dan ayam untuk Aru. Lalu dia meletakkan indomie kuah untuk Ari "Makan ya nak, habiskan."
"Siappp, mah." Ucap si kembar.
"Oh ya, mama mau pergi sebentar, kemungkinan mama akan pulang malam sekitar jam 7-8, kalian kalau sudah siap makannya jangan lupa cuci piringnya ya." Ucap Yuri yang di angguki oleh si kembar.
Yuri sekarang sedang bersiap-siap, dia memakai jaketnya, kedua anaknya tidak tahu kemana dia akan pergi. Tetapi yang pasti, Yuri tidak pernah berbohong jika dia akan pulang malam.
Keseharian si kembar tidak terlalu banyak selain, sarapan, makan siang, makan malam, belajar, mandi, lalu tidur. Mereka tidak bermain dengan boneka lagi, karena menurut mereka, mereka sudah dewasa, juga mereka harus fokus belajar.
Ari dan Aru adalah anak yang cerdas, namun tidak terlalu aktif itu disebabkan oleh masa lalu mereka.
Walaupun mereka adalah anak yang cerdas dan cantik, mereka sering mendapatkan ejekan oleh teman-teman mereka disekolah. Yuri tidak tahu akan hal itu karena mereka tidak pernah bercerita kepada Yuri.
Yuri hanya tahu bahwa Ari dan Aru selalu mendapat juara di sekolah, tidak lebih dari itu. Sebenarnya Yuri ingin tahu lebih banyak, namun si kembar selalu punya alasan untuk menghindari bercerita kepada Yuri.
🌹🥀🌹🥀
TO BE CONTINUED...
Halo semua, bagaimana dengan cerita kali ini? Apakah menyenangkan?
Tolong diberi vote dan komen agar aku tambah semangatt Xixixi
Aku juga butuh saran kalian nih
Kalian juga boleh kasih aku kritikan yaa!Btw thanks yang udah vote dan komen.. See you ^^
End (1) ⇨ 02:48 pm
12.02.2023
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Leaf
General FictionLhi Yune Kiaru (Aru) dan Lhi Vey Kiari (Ari) adalah anak kembar, mereka sedang berumur 14 tahun. Mereka terlahir dari keluarga kaya raya yang baik hati dan tidak sombong. Saat ulang tahun mereka yang ke 8 tahun, orang tua mereka memberi mereka sebua...