Dance competition

16 1 16
                                    

🌹🥀🌹🥀

"Semangat, kita pasti bisa." Ucap Ari, sang ketua tim yang menyemangati timnya termasuk Aru.

Ari, Aru dan tim mereka, akan melakukan dance "OMG"  yang berasal dari Girl Group Korea yaitu NewJeans. Mereka sudah berlatih selama berminggu-minggu, mereka berharap agar hasil latihan mereka membuahkan hasil.

🌹🥀🌹🥀

"Akhirnya kelar juga.." Ucap salah satu tim mereka.

"Iya, tapi aku nervous banget."

"Semoga hasil jeri payah kita selama ini terbayarkan ya. Semoga kita dapat memenangkan lomba kali ini."

Ari tersenyum manis lalu dia berkata, "Pasti kita akan menang lagi tahun ini, kalian jangan khawatir, guru-guru tidak pilih kasih, mereka tahu kerja keras kita, dan bagaimana kita selalu latihan jika ada kesempatan. Kita pasti akan mendapat piala tahun ini."

"Aku harap juga begitu." Ucap Aru, sambil duduk di sebuah kursi di dekat loker.

"Mari bubar dulu sekarang, kita emang nggak belajar hari ini sampai Sabtu karena lomba dan festival, tapi kita tetap harus belajar karena itu tugas kita." Ucap Ari, mengingati teman-temannya.

"Baiklah, bos." Hal itu berhasil membuat Ari tertawa.
"Ada-ada aja kalian nih." Ucapnya.

🌹🥀🌹🥀

BRUK

.

.

"Eh, sorry gw gak sengaja. Lo gapapa, kan?" Ucap seorang pemuda laki-laki, sambil membantu Aru berdiri.

Aru melihat keatas, dia melihat seorang laki-laki yang tinggi, dia menatap laki-laki itu selama 1 menit.

"Woy, orang ditanya lo malah bengong." Ucapan itu membuat Aru tersadar kembali.

"Eh.. iya.. Aru gapapa kok. Kakak gapapa kan?" Tanya Aru, balik.

"Oh, jadi nama lo Aru." Batin lelaki tersebut.
"Gw gak papa." Jawabnya.

"Oh ya, nama kakak siapa?" Tanya Aru, lagi.

"Nama gw Harsa." Jawab Harsa.

"Ganteng banget.. kenapa kakel disini kebanyakan ganteng, ya? padahal cowok-cowok di kelas ku biasa-biasa aja." Batin Aru, kembali melamun.

"Tuh kan, lo melamun lagi. Mikirin apa sih? Gw tau kok, gw ganteng." Ucap Harsa, hal itu membuat Aru tertawa.

"Kok lo ketawa sih." Lanjutnya.

"Habisnya, kak Harsa lucu banget." Jawab Aru, dia tidak sadar apa yang dia bilang.

Harsa sedikit malu dengan apa yang Aru bilang, lalu dia berkata, "Apa sih, udahlah, gw mau balik ke kelas dulu." Lalu dia segera balik meninggalkan Aru yang malu karena sudah sadar apa yang dia bilang barusan.

"Mulut nih gak bisa dijaga ishh." Batin Aru, sambil menutup wajahnya yang kini mulai memerah.

🌹🥀🌹🥀

12:36 pm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12:36 pm.
Di rumah.

Aru tidak bisa tidur karena memikirkan perbincangannya bersama Harsa tadi siang.

"Aku harus apaa.. aku suka sama kak Harsa, tapi dia mau ngga ya sama aku? " Batin Aru, sambil berbaring di tempat tidur.

"Dih, Beda agama." Dia mengingat kembali ucapan kakaknya itu, dan itu membuat Aru sedih dan kesal.
"Kenapa harus beda agama, sih?! " Batin Aru.

Aru kemudian melirik kakaknya yang sedang tertidur pulas. Lalu dia bangkit dari kasurnya dan berjalan perlahan ke arah pintu agar tidak membangunkan kakaknya.

Kemudian dia membuka pintu kamar dengan perlahan agar tidak ada bunyi yang akan membangunkan kakaknya.

Setelah itu, dia pergi ke dapur untuk mengambil obat tidur dan segelas air.

Setelahnya, dia pergi tidur kembali.

🌹🥀🌹🥀

05:26 am.

Aru, Ari, dan Yuri sedang sarapan di ruang makan.

Yuri lalu mulai berbicara, "Kalian pulang jam berapa nanti?"

"Biasanya jam tiga sore, tapi karna ada festival dan lomba kami dipulangkan jam lima lewat lima belas." Jawab Aru, sambil mengambil daging yang ada di depannya.

"Ohh, baiklah. Mama mau ke pesta nanti, kira-kira mama akan pulang jam satu atau jam dua siang." Ucap Yuri.

"Mama pakai mobil?" Tanya Ari, sambil mengambil gelas.

"Kali ini enggak, mama akan pergi sama kawan-kawan mama. Kalian baik-baik di sekolah ya, jangan nakal." Ucap Yuri, sambil tersenyum manis.

"Kami nggak pernah nakal di sekolah. Mama jangan khawatir, kami akan baik-baik saja." Ucap Ari, sambil mengambil piringnya, lalu dia berdiri.

"Ari mau cuci piring dulu, Aru udah siap belum?" Tanya Ari.

"Bentar kak, dikit lagi, kakak cuci aja dulu piringnya, biar Aru yang cuci piring Aru." Jawab Aru.

"Gak, maksud kakak biar sekalian kakak yang cuci piringnya. Oh ya, mama udah siap belum? Biar Ari cuci." Tanya Ari, lagi.

"Udah, nih nak piring mama. Cuci yang bersih yaa.. makasih nak." Ucap Yuri, sambil memberikan piringnya yang tanpa sisa itu kepada Ari.

Ari pun mulai mencuci piringnya dan piring Yuri dan Aru.

🌹🥀🌹🥀

To Be Continued...

Maaf ya, kalau alurnya nggak jelas, hehe.

Btw, menurut kalian gimana sejauh ini? bagus ga?

Kalian ada saran atau kritikan? komen disini yaa 😊 Thank you~!

End (3) ⇨ 08:45 am
                13.02.2023

The Last LeafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang