i'll be with you

15 0 0
                                    


Sudah 2 hari Aluna dan In Hyuk tidak bertemu, tentu karena kejadian di pantai malam itu yang belum bisa keduanya lupakan, siapa yang bisa lupakan ciuman pertama begitu saja?.

Tapi, Aluna sudah gatal sendiri tidak bertemu In Hyuk selama 2 hari. Sebenarnya dia menahan diri begini karena takut dengan bagaiman In Hyuk akan bertindak di depannya setelah semua ini.

Aluna sendiri bingung kenapa malam itu, In Hyuk yang tidak terbaca bisa mencium dirinya --- semuanya menjadi jelas malam itu, tatapan In Hyuk dan usapan jari In Hyuk di tengkuknya.

Namun, tentu saja. Semua ini harus dipastikan kebenarannya --- apakah In Hyuk punya perasaan yang sama dengan dirinya atau tidak.

"Yo, gak kangen sama gue lo?" Aluna kaget saat suhu dingin dari minuman kaleng menyentuh pipinya, lebih kaget lagi dengan siapa yang baru saja menghampiri dirinya.

"Darimana aja lo?." Aluna bertanya tanpa menatap mata lawan bicaranya, salah tingkah bukan main. "Seharusnya gue yang nanya, kangen omelan lo nih gue." In Hyuk sengaja memaksa Aluna menatap dirinya.

"Sok banget" cibir Aluna yang hanya dibalas kekehan dari In Hyuk. "Liat gue kalo ngomong, na." Ujar In Hyuk yang buat jantung Aluna berdetak sedikit lebih cepat dari biasanya, "apaan kayak penting aja."

In Hyuk berdecak dengar itu, tangannya terangkat untuk tarik pinggang Aluna mendekat kearahnya buat Aluna mau tidak mau menatap In Hyuk tepat dimatanya. "Penting, gue mau mastiin perasaan gue ke lo, na."

Keduanya seakan terjebak di kedalaman mata masing-masing yang ditatap, tidak ada satupun dari mereka yang ingin lepaskan pandangan, saling lontarkan kata "aku mencintaimu" dengan pandangan mereka.

"Luna, kalau kita pacaran gue belum bisa kayak oranglain yang bisa beliin lo hal-hal lucu yang lo suka, mungkin lebih banyak hal menyusahkan kalau pacaran sama gue. Tapi, gue yakin sama perasaan kita berdua." Ujar In Hyuk seraya bawa telapak tangannya untuk usap pucuk kepala Aluna.

"Gue gak apa-apa lo belum bisa beliin gue ini-itu, kebutuhan gue juga bukan kewajiban lo. Kebahagiaan kita itu kita berdua yang buat dan gak selalu butuh uang, kalau lo mau fokus kerja dan kuliah dulu juga gak apa-apa. Gue bakal selalu di samping lo ngedukung dan nunggu lo."

In Hyuk tersenyum dengar jawaban Aluna, "Tunggu gue, ya?."

"Selalu dan pasti."


















































TBC.

Seasons [Bae In Hyuk]✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang