Taehyung sering sekali menginap di rumah teman dekatnya, Yeonjun. Rumah sahabatnya itu besar dan hanya berisi lima orang, Yeonjun sendiri, ayahnya, dua pembantu, dan satu supir yang menginap.
Yup, ayah Yeonjun memang kaya raya. Namun Taehyung jarang bertemu dengan ayahnya karena ia memang sibuk.
“Jun, bener nggak apa-apa kalau aku nginep di sini malem ini?” Tanya Taehyung cemas, biasanya ia menginap di rumah Yeonjun namun tidur bersama di kamarnya, tapi hari ini pacar Yeonjun juga menginap jadi ia tidur di kamar ayah temannnya itu.
“Nggak papa, ayah pulangnya lusa kok. Itu di kulkas ada minum diminum aja ya Tae, kamar mandi juga pake yang di dalem kamar aja.”
Taehyung mengangguk tipis-tipis. “Anyway, kamu sama Soobin malem ini…”
Muka Yeonjun memerah, seperti tahu apa maksud Taehyung setelahnya dan ia berdeham, sebisa mungkin menetralkan wajahnya lagi.
“Kita di lantai yang beda kok, kamu juga tahu sendiri kalau tiap kamar suaranya nggak kedengeran sampai luar.”
Taehyung tertawa, “Iya iya, ya udah aku izin ke kamar ayah kamu ya? Pengen mandi banget.”
“Okay Taehyung, wish me luck.”
Jungkook menghela napas lelah sembari membuka pintu kamarnya, tas beserta pakaiannya ia lempar asal, badannya langsung tergerak sendiri ke kamar mandi.
Seharusnya ia bisa beristirahat di Itali dan melanjutkan kerjaannya di sana, namun partner yang seharusnya ia temui di sana tiba-tiba mengubah lokasi pertemuan dan ia langsung pulang siang tadi.
Saat pintu terbuka, matanya langsung melebar ketika melihat ada seseorang sedang berusaha menutupi badannya di bathub.
“Astaga! Astaga maaf banget om!” Taehyung kira Yeonjun yang datang, ia sudah mendengar langkah kaki dan pintu terbuka. Tapi matanya membesar tidak percaya saat yang datang adalah ayah Yeonjun yang tampan itu.
Tangannya sebisa mungkin menutupi payudaranya, dan badannya ia tenggelamkan terus ke bathub.
“Maaf Om, aku hari ini nginep tapi katema ada pacarnya Jun, aku disuruh tidur di sini. Katanya om bakal pulang lusa terus aku bisa make kamar mandinya.” Taehyung berusaha untuk semakin turun ke air karena payudaranya masih terlihat setengah, sedangkan ayah Yeonjun masih berdiri menatapnya dari pintu.
Memalukan, benar-benar memalukan. Taehyung yang totally naked dan ayah Yeonjun yang hanya memakai boxer. Taehyung benar-benar tidak ingin terlihat seperti seseorang yang mesum, tapi astaga, punyanya om Jungkook terlihat besar di boxer itu.
“Ah enggak, emang planning awal itu pulang lusa. Maaf ya om ganggu, om tunggu kamu selesai di luar.”
Taehyung mengangguk malu, ia buru-buru menyelesaikan mandinya dan mendesah pelan ketika mengingat bahwa baju beserta pakaian dalamnya ia susun di atas kasur.
Taehyung memang suka menyusun baju yang akan ia pakai di atas kasur sebelum ia pakai karena ia suka memakai baju sambil meneliti badannya di kaca. Ia sangat menjaga dan merawat tubuhnya, mulai dari kuku yang selalu rapih di jari lentiknya sampai rambut-rambut di vaginanya yang selalu ia trim sampai terlihat bersih dan sehat.
Ia membuka pintu takut-takut, matanya menangkap Jungkook yang sedang menggunakan ponselnya.
“Om?” Taehyung memanggil dengan malu setengah mati.
Jungkook langsung menengok. “Ya?”
“Uhm maaf, tapi baju aku ada di atas kasur. Uh— om bisa tolong tutup mata atau bawain bajunya ke sini?”
Yang lebih tua terlihat menahan napas dan berbalik, “Om balik sama tutup mata aja ya, nanti kalau udah bilang.”
“M-makasih om, maaf ya om.”
Taehyung langsung berlari kecil menghampiri kasur, ia memakai dalamannya buru-buru. Namun pada saat dress tidurnya itu sudah tinggal dinaikkan zippernya, tangannya tersangkut dan ia mengaduh pelan.
“Taehyung? Kenapa?”
Kedua mata Taehyung sudah berair, jarinya memerah dan zippernya susah dinaikkan.
“O-om… Maaf bisa tolong bantu aku nggak? Lagi?”
“Ya?”
“Ke sini aja om, nggak papa aku udah pake baju.”
Jungkook menggeram rendah ketika melihat teman anaknya itu duduk di kasurnya dengan baju malam yang pendek dan tipis, benar-benar menguji kesabarannya daritadi.
Tak jauh berbeda, Taehyung juga merasakan kalau celana dalamnya mulai becek ketika ia sadar bahwa ayah Yeonjun amat sangat tampan— dilf energy nya kuat sekali, mana pria yang lebih tua itu berjalan ke arahnya dengan mata yang tajam. Oh, Taehyung tidak bodoh untuk menyadari kalau lelaki ini mengamati badannya dari atas sampai ke bawah.
His pussy is def throbbing right now.
“Kenapa?”
Sekarang Jungkook berdiri tepat di antara kedua kaki Taehyung yang semakin terbuka.
“Um— Bisa tolong naikkin zipper aku yang di samping bajunya? Jari aku sakit.”
Ayolah, ia memiliki sepuluh jari. Namun kalau bisa Jungkook yang membantunya, kenapa tidak? Ah, tangan besar itu mulai meraba bajunya dan menaikkan zippernya perlahan.
“Agak susah karena bajunya kekecilan.” Jungkook berucap dengan suara beratnya.
“Uh— kayaknya payudara aku emang makin gede, nggak bisa diresleting ya om?”