Teman Hidup

93 16 1
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Berjuang untuk menang atau justru harus menyerah untuk menang?


Roti yang sedang dimakannya ini terasa sangat hambar, perkataan rektornya terngiang-ngiang terus di telinganya.

" Shenira, dengan berat hati saya harus sampaikan bahwa Wiraatmadja Foundation mencabut beasiswanya untuk kamu, jadi mulai semester baru ini kamu harus mencari uang kuliah kamu sendiri. Kamu mahasiswa yang berprestasi jadi saya harap kamu tidak putus kuliah, kalau ada info beasiswa lain saya akan infokan."

Papa dari pacarnya itu rupanya tidak main-main. 

Sudah hampir 1 jam Shen duduk di bawah pohon besar di taman kampusnya, Melalui ponselnya ia mencoba mencari-cari informasi mengenai beasiswa yang mungkin saja masih tersedia untuknya, namun usahanya masih belum membuahkan hasil terlebih kebanyakan Yayasan  yang memberikan beasiswa di kota ini terafiliasi dengan Wiraatmadja Foundation.

Penghasilannya sebagai pelayan Cafe dan sebagai tutor untuk murid-murid SMA masih jauh dari cukup untuk membayar uang kuliahnya yang memang tidak murah, berkuliah di salah satu Universitas bergengsi di negeri ini benar-benar membutuhkan uang yang banyak, belum buku-buku dan kegiatan lain yang harus diikutinya.

Namun Shenira sudah berjanji untuk tidak menyerah, ia harus berjuang untuk dirinya dan untuk Jinnie. Menjadi manusia yang pantas sebagai teman hidup kekasihnya itu.

" Shen.."

Shen tersenyum kecil saat melihat gadis yang menghampirinya.

" Cassandra.."

" Sendirian ajah? Jinnie mana?"

" Dia lagi ngajar di sekitaran Dago.."

" Oh yah dia udah mulai aktif ngajar anak-anak pengamen itu yah?"

Shen menganggukan kepalanya.

" Pacarmu memang luar biasa.." 

Mendengar perkataan Casandra membuat Shen membulatkan matanya.

" Kenapa terkejut seperti itu? aku ada di pesta itu, remember?"

Shen mengangguk pelan. " Rasanya aneh saja, setelah sekian lama akhirnya ada yang mengetahui hubungan kami."

" Faktanya sekarang seluruh kampus sudah tahu hubungan kalian.."

lagi-lagi Shen membulatkan matanya.

 "Gak usah heran, pacarmu itu selain mantan ketua BEM dia juga anak salah satu orang paling berpengaruh di Kota ini dan juga penyumbang terbesar untuk kampus kita, siapa yang gak kenal Jinnie Lilyana Wiraatmadja?"

Shenira menghela napasnya dalam.

" Saya tahu, kadang saya lupa sama siapa saya menjalin hubungan dan saya ragu orang-orang punya pendapat positif tentang hubungan saya dan Jinnie."

Jinnie dan SheniraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang