Gavin Januartha, banyak orang memanggilnya dengan sebutan Gavin. Dia cowok yang banyak di sukai ampir satu sekolah, tetapi meraka pada takut kepada gavin. kenapa? mukanya sangar? tentu saja iya dengan sikapnya yang dingin, galak, kasar, membuat siap...
Hallo sebelumnya makasih ya yang udah mau baca cerita aku. Tapi dengan kalian baca cerita aku jangan lupa Bintangnya ya, oke kita mulai
! HAPPY READING !
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☠️☠️
Di suatu sisi anggota Vangster berada di katin mereka sedang bermain UNO bersama anak inti sedang sang ketua sedang bermain hp. Anggota dari Vangster ada banyak, tapi yang dekat dengan gavin yaitu, Azka, Azka ini teman dekat gavin waktu SMP, Evan, Dion dan Malio sebagai adek kelas dari meraka bertiga.
Anggota dari intin Vangster semua sudah di anggap seperti sodarah sendiri dengan meraka.
"Njir lo picik banget" kata Azka
"Mata lo anjir mana ada gue picik buka mata lo" gondok Dion kepada Azka
"Berisik" sahut Gavin.
"Katanya ada anak baru". kata Evan yg sedang bermain kartu
"Iya katanya cantik juga" kata Dion
"Iya, itu anaknya di ujung" kata Mario yg baru saja sampai memesan makanan. Mario adalah teman sekalasnya Naura.
Diam-diam Gavin melirik yg di tujukan pada Mario. "Siapa namanya?" tanya Gavin
"Namanya Naura bg, lupa nama panjangnya siapa"
"Oh" katanya
***
Bel pulangpun berbunyi murid-murid ricuh dan bertaburan menuju gerbang sekolah mereka.
"Eh raa lo pulang sama siapa?" kata Sifa
"Kalo apa sama gue aja" sambung Claudia
"Em enggak usahdeh. Ouh iya gue mau nanyak, anak Vangster kira-kira langsung pulang atau nunggu sepi?" tanya Naura pada temanya
"Em setau gue tunggu sepi sih" kata Sifa. karena setau Sifa gitu, mereka gabung dulu di kantin berasama anak inti, sepertinya mereka sedang rapat.
"Oh kalo gitu makasih ya"
"Kenapa raa? lo mau ngapain?" tanya Caudia
"Gue mau jalanin misi, biar Gavin bisa suka sama gue" kekeh Naura yang sedang melihat Gavin dari kejauhan.
"Gilak secepat itu raa?, tapi gue yakin lo pasti bisa, semangat cantik" Claudia memberi semangat buat Naura
"Gilak ya lo raa, ntar kalo lo kenapa-kenapa gimana?" khwatir Sifa kepada Naura
"Santay aja gapapa kok"
"Yaudah kalo gitu kita luan dulu ya babay Nauraa" meninggal kan Naura sendiri di lorong kelas.
******
Naura sengaja meminta jemput kepada abangnya agaklama, alasanya karena mau mengenal lingkungan sekolah lebih banyak.
