Sudah hampir satu minggu jiang cheng berada di rumah nya, di kota yunmeng, Hari-hari nya berjalan dengan baik bahkan lebih baik lagi, sosok wei wuxian adalah sosok utama yang membuat hari-hari nya kembali berwarna.
Seperti saat ini Jiang cheng tengah menggembungkan pipi nya kala wei wuxian pamit untuk pergi bekerja.
"Xian~tidak bisa kah kau di rumah saja? Aku tidak mau di tinggal" Ucap Jiang cheng yang entah kenapa membuat wei wuxian hampir kehilangan kendali."A-cheng aku harus pergi bekerja, hanya sebentar aku akan segera pulang" Ucap nya sambil mengelus rambut jiang cheng.
Entah kenapa, setelah keluar dari rumah sakit, Jiang cheng lebih manja dan takut di tinggalkan sendiri, namun walau begitu wei wuxian dengan senang hati melakukan apa yang di inginkan orang yang ia cintai.
Jiang cheng melepaskan pegangan nya di tangan wei wuxian, "apa kah akan lama? " Tanya nya sambil menatap wei wuxian.
"Hanya 16 jam" Ucap wei wuxian. Bukan nya mereda jawaban nya barusan malah membuat Jiang cheng lebih cemberut lagi.
"Sana pergi saja" Ucap Jiang cheng dengan kesal sambil memalingkan wajahnya, matanya sudah berkaca-kaca, entah kenapa dia sangat tidak rela jika harus di tinggalkan pria wei itu.
Namun tanpa di dugi, kilas balik datang dengan tiba-tiba membuatnya langsung memegang kepalanya.
"Akhhhh... " Jerit Jiang cheng sambil menjambak rambutnya, wei wuxian yang melihat itu segera memeluk pria di hadapan nya.
"A-cheng tenanglah, tenang shhhh tenang aku di sini" Ucap nya tak kala ringisan dan teriakan Jiang cheng mengiris hati nya.Kilas balik Jiang cheng.
"Huan aku sangat mencintaimu aku mohon jangan tinggalkan aku, aku mohon" Jiang cheng memeluk kaki pria yang di panggil Huan oleh nya.
"Lepaskan a yin, aku tidak bisa, aku mencintai a-yao, aku tidak akan meninggalkan nya" Sosok itu mendorong tubuh Jiang cheng hingga terjatuh ke lantai.
"Huan kenapa kau melakukan ini hikss? Apa salah ku hiksss? " Jiang cheng meraung dengan amat frustasi.
"Hiksss... Arghhhh sakit hikss" Jiang cheng memeluk dan meremas bahu wei wuxian. Ingatan yang muncul itu membuat kepalanya bagaikan di timpa beribu ton batu, sakit sekali, dia tidak ingin mengingat itu dia tidak ingin.
"A-cheng lihat aku" Ucap wei wuxian melepaskan pelukan nya dan memegang kedua sisi pundak Jiang cheng. Jiang cheng menatap manik Hazel sahabatnya.
"Tenang tarik nafas, aku di sini, tidak akan ada lagi yang menyakiti mu, jadi tenang lah oke" Jiang cheng mengangguk sambil menatap wajah wei wuxian. Pria itu segera memeluk pria lain."Jangan menangis, aku di sini" Ucap wei wuxian mengelus lembut punggung Jiang cheng.
Jiang cheng mengangguk, isakan nya mulai mereda namun pelukan nya belum ia lepaskan.
"Aku tidak mau sendirian" Cicit Jiang cheng.
"Aku akan menelpon tempat kerja ku, jadi aku akan di rumah" Jawab wei wuxian sambil menenangkan.Wei wuxian menggendong Jiang cheng dan membawanya ke arah sofa, mendudukkan diri dengan Jiang cheng yang masih berada di pangkuan nya. Belaian lembut berhasil membuat Jiang cheng tenang dan kini dengkuran halus terdengar juga tarikan nafas yang teratur membuat wei wuxian tersenyum, Jiang cheng tertidur di dalam pelukan nya.
Di tempat lain, di sebuah apartemen elit, Lan xichen tengah berbaring menatap langit-langit kamar nya, entah kenapa sudah hampir seminggu ini, dia merasa hampa ada yang kosong namun entah di mana, ada yang hilang tapi tidak tahu apa, ada yang berkurang namun entah apa. Pikirannya selalu tidak fokus bahkan saat bersama Jin guangyao kekasihnya, dia selalu menyebut nama "a yin".
KAMU SEDANG MEMBACA
the lotus's loving embrace book 2((chengxian##
Romancespesial chengxian hallo minasan, maaf jika up nya lama, saya author di @xiaohuli7 , karna ada kendala di akun sebelumnya mengharuskan saya untuk menulis kelanjutan nya di akun baru ini, saya akan menautkan cerita sebelumnya agar tidak terlalu bingu...