Sudah satu bulan berlalu, kini kehidupan Jiang cheng lebih bermakna, walaupun ia belum memiliki hubungan resmi dengan wei wuxian, namun si manis Jiang itu sudah mengklaim wei wuxian sebagai kekasihnya, Hari-hari semakin cepat berlalu, Jiang cheng yang sudah berada lama di yunmeng akhirnya harus pergi ke kota Yun Shen Buzhi Chu atau kota gusu, atau lebih di kenal dengan sebutan, kota di atas awan, karna terletak di dataran tinggi dan terkenal dengan suhu dingin nya.
Yap itu adalah kota di mana Jiang cheng tinggal bersama lan xichen, atau tempat di mana semua kejadian pahit yang ia Terima, atau juga tempat di mana ia mengalami kecelakaan dan entah tempat apa lagi itu, Jiang cheng sebenarnya enggan untuk datang ke kota tersebut, namun atas semangat dari wei wuxian ia akhirnya mau kembali dengan syarat wei wuxian tentu harus ikut.
Kini dua anak adam itu tengah berkemas memasukan beberapa koper juga beberapa dus berisikan semua dokumen dan peralatan kerja wei wuxian.
"Semuanya sudah masuk ada yang tertinggal? " Tanya wei wuxian menatap jiang cheng yang keluar sambil membawa sebuah tas kecil.
"Sudah semuanya a xian" Ucap jiang cheng menghampiri wei wuxian dan berdiri tepat di hadapan pria tersebut.
Sebuah senyuman terbit dari bibir pemuda di hadapan nya.
"Kita berangkat sekarang" Ucap wei wuxian, sebelum berangkat jiang cheng menoleh dan melihat rumah yang dia tempati selama ini, terlalu banyak kenangan yang dulu pernah ia lupakan, namun kenangan itu kembali lagi setelah ia bertemu dengan wei wuxian yang merupakan kakak sepupu nya. Sebuah tangan melingkar di pinggang jiang cheng, ketika menoleh jiang cheng menemukan pria yang lebih tinggi juga tengah memandang rumah di depan nya."Kita akan berkunjung ke sini lagi, walau tidak sering, ayo berangkat" Ucap wei wuxian.
Jiang cheng pun menurut dan masuk ke dalam mobil, dan duduk di kursi depan di samping kursi yang di duduki wei wuxian. Perjalanan pun di mulai, dengan hembusan nafas jiang cheng berdoa, semoga kedatangan nya kali ini akan membuatnya sangat bahagia, tentu bukan dengan lan xichen namun dengan pria bermarga wei yang duduk mengemudi di samping nya.Perjalanan di tempuh kurang lebih 4 jam untuk sampai di kota gusu, di sepanjang jalan tidak henti-hentinya wei wuxian terus melontarkan lelucon garing untuk jiang cheng, namun begitu jiang cheng menyikapinya dengan tawa riang memenuhi mobil.
"Xian setelah sampai kita akan tinggal di mana? " Tanya jiang cheng.
"Kita akan ke apartemen ku, agar lebih dekat dengan tempat kerja ku" Jawab wei wuxian.
"Apa di sana ada tukang jualan seblak Xian? " Jiang cheng kembali bertanya dan sinyal pertanyaan nya membuat wei wuxian tertawa.
"A cheng gusu adalah kota terdingin di bandingkan kota-kota lainnya, di sana banyak makanan hangat yang bisa di nikmati jadi penjual seblak tentu saja ada" Jawab nya.
"Bukan nya orang kota gusu tidak suka makan pedas? " Celetuk jiang cheng.Wei wuxian terdiam beberapa saat, dia berpikir tidak semua orang kota itu tidak menyukai pedas namun ada satu keluarga yang memang sangat ketat akan aturan yang di berikan, dari tidak boleh makan daging dan hanya di bolehkan makan daging saat ada festival tahunan saja, juga keluarga itu sangat melarang adanya bahan dapur berupa cabai yang di gunakan pada masakan, aturan yang sangat meresahkan bukan, namun selama ini jiang cheng menjalani aturan itu sampai ia berpikir jika semua orang di kota gusu tidak pernah makan pedas.
"A Xian" Wei wuxian tersadar dari lamunan nya kala jiang cheng memanggil namanya, pria itu kembali pokus mengemudi.
"Kau tidak menjawab nya" Jiang cheng kembali bersuara.
"Tentu tidak semua orang di sana di larang makan pedang a cheng" Jawab wei wuxian dengan lembut, "kita akan segera sampai kota, mau makan sesuatu dulu? " Wei wuxian segera mengalihkan pembicaraan.Untuk beberapa saat Jiang cheng berpikir, "dingin-dingin enak nya makan yang hangat dan berkuah, bagaimana dengan bakso noodles? " Tanya Jiang cheng sambil menatap ke arah wei wuxian yang masih fokus menyetir.
"Baiklah, ada lagi? " Wei wuxian menoleh sebentar sebelum kembali fokus ke depan.
"Hmmmm seblak tulang" Jiang cheng kembali menjawab.
"Oke kita cari sekarang sebelum kita ke apartemen" Ucap Wei wuxian yang di anggun Jiang cheng.
KAMU SEDANG MEMBACA
the lotus's loving embrace book 2((chengxian##
Romancespesial chengxian hallo minasan, maaf jika up nya lama, saya author di @xiaohuli7 , karna ada kendala di akun sebelumnya mengharuskan saya untuk menulis kelanjutan nya di akun baru ini, saya akan menautkan cerita sebelumnya agar tidak terlalu bingu...